Masyarakat Air Bangis Demo
Hari ke-3 Demo Warga Air Bangis di Kantor Gubernur, Akan Pulang Bila Mahyeldi Cabut Rencana PSN
Masyarakat Nagari Air Bangis, Pasaman Barat kembali berdemonstrasi di kantor Gubernur Sumatera Barat pada siang ini, Rabu (2/8/2023). Hari ini ada..
Sejak saat itu, kata Haris, masyarakat kerap berkonflik karena dinilai menanam dan memanen sawit di dalam kawasan hutan produksi.
Padahal, kata dia, masyarakat sudah mengelola lahan tersebut sejak lama secara turun temurun.
Selain tumpang tindih dengan kawasan hutan produksi, masyarakat Air Bangis kerap dikriminalisasi saat beraktivitas di kebun mereka, seperti yang terjadi beberapa pekan lalu.
Saat itu polisi menangkap warga yang membeli hasil kebun sawit di Jorong Pigogah Patibubur, Air Bangis.
“Kami ingin dibebaskan mencari mata pencarian tanpa diintimidasi, tidak ditakut-takuti. Untuk itu kami meminta bebaskan rekan kami yang ditangkap,” katanya.
Haris mengatakan sejak ditetapkan sebagai hutan produksi, warga diwajibkan menjual sawit kepada koperasi yang telah ditetapkan.
"Rekan kami ditahan saat melakukan aktivitas panen sawit di kebun dia sendiri. Kalau memang itu hutan kawasan produksi, kami butuh penyelesaian. Karena kami sudah dari dulu tinggal di sana. Jadi kami menuntut campur tangan gubernur dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi" kata Haris.
Aksi Tandingan
Puluhan orang yang juga mengaku berasal dari Air Bangis turut menggelar aksi unjuk rasa atau demo di depan kantor Gubernur Sumatera Barat, Rabu (2/8/2023).
Kelompok kedua ini datang setelah sekitar 1.500-an warga dari Jorong Pigogah Patibubur, Air Bangis, berunjuk rasa di depan kantor gubernur sejak Senin (31/7/2023).
Dari orasi yang dibawakan, unjuk rasa oleh lebih kurang 70 orang ini mengusung narasi mendukung Gubernur Sumbar untuk melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis.
Mereka juga menolak semua narasi yang disampaikan oleh massa yang telah tiga hari berdemonstrasi di kantor gubernur.
Sehingga aksi unjuk rasa di depan kantor gubernur ini terbagi dalam dua kelompok, yaitu pro dan kontra terhadap kebijakan gubernur.
Perwakilan dari kelompok kedua ini, Gusri Fendra (48), menuding kalau 1.500-an warga yang berdemo sejak Senin lalu, bukanlah penduduk asli Air Bangis.
"Di sini yang warga Air Bangis. Mereka itu pendatang," katanya kepada wartawan.
Di lain sisi, sekitar 1.500-an warga yang tinggal dan menetap di Jorong Pigogah Patibubur mengaku bahwa mereka sudah menetap di Air Bangis sejak lama.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Kapolres Pasbar Sebut Situasi Keamanan Warga Air Bangis Kondusif Pasca Demo 6 Hari di Padang |
![]() |
---|
Muhammadiyah Minta Aparat Hentikan Kriminalisasi dan Intimidasi Warga Air Bangis Pasaman Barat |
![]() |
---|
Polda Sumbar Tegaskan Tak akan Tarik Pasukan Brimob di Air Bangis: Kita Tegakkan Hukum |
![]() |
---|
Polda Sumbar Minta Maaf Terkait Insiden Polisi Intimidasi Jurnalis saat Bubarkan Demo Warga Pasbar |
![]() |
---|
Penjelasan Polda Sumbar Alasan Penempatan Brimob yang Diprotes Warga Air Bangis saat Demo di Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.