Masyarakat Air Bangis Demo

Demo Hari ke-2 Warga Air Bangis Jalan Kaki Seusai Nginap di Masjid Raya Sumbar, Ingin Jumpa Gubernur

Demo Hari ke-2 Warga Air Bangis, Jalan Kaki dari Masjid Raya ke Kantor Gubernur Sumbar, Ingin Jumpa Mahyeldi

Penulis: Nandito Putra | Editor: afrizal
TribunPadang.com/NanditoPutra
Warga Air Bangis yang sebelumnya menginap di Masjid Raya bergerak menuju Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (1/8/2023) pagi. Seribu lebih warga berunjuk rasa di kantor gubernur untuk kedua kalinya. Sebelumnya mereka gagal menemui Gubernur Sumbar, Mahyeldi pada Senin (31/7/2023) kemarin. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ribuan warga Air Bangis, Pasaman Barat berjalan kaki dari Masjid Raya Sumbar menuju kantor Gubernur Sumatera Barat, Selasa (1/8/2023). 

Warga Nagari Air Bangis, Pasaman Barat ini mulai bergerak menuju Kantor Gubernur Sumatera Barat untuk melanjutkan aksi unjuk rasa. 

Hari ini adalah hari kedua aksi demonstrasi setelah masyarakat Air Bangis gagal menemui Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Senin (31/7/2023). 

Baca juga: BREAKING NEWS: Gagal Temui Mahyeldi, Warga Air Bangis Demo Lagi di Kantor Gubernur Sumbar Pagi Ini

Warga yang berjumlah lebih kurang 1.500 orang berjalan kaki dari Masjid Raya Sumbar menuju lokasi demo, sekira pukul 9.30 WIB.

Mereka akan kembali berdemo untuk menuntut agar Gubernur Sumbar menyelesaikan konflik agraria di Air Bangis.

"Kami akan kembali berdemo sampai Gubernur dan Pemerintah memberikan kepastian akan penyelesaian masalah lahan di kampung kami," kata Andi (30), salah seorang warga Air Bangis yang ikut demo.

Andi mengatakan massa akan menggelar aksi damai sampai gubernur hadir dan mendengarkan keluh kesah masyarakat.

Baca juga: Warga Air Bangis Minta Gubernur Sumbar Selesai Konflik Lahan dan Bebaskan Petani yang Ditangkap

Gusniar, perempuan 38 tahun, berangkat dari Air Bangis dengan menempuh 300 km naik mobil pikap.

Pada hari kedua aksi ini ibu tiga anak ini berharap pemerintah bisa memberikan kepastian agar lahan masyarakat tidak dicaplok dan dijadikan Proyek Strategis Nasional.

Gusniar juga berharap agar warga tidak lagi cemas diangkut polisi saat menjual atau membeli sawit di lahan mereka sendiri.

"Mudah-mudahan penderitaan kami di Air Bangis didengar. Saya ingin pemerintah membantu masyarakat agar tanah dan kebun sawit tetap aman," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, ribuan warga yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat dari Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Bremas, Kabupaten Pasaman Barat, berdemonstrasi menuntut agar Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyelesaikan konflik agraria di daerah itu.

Ada empat tuntutan yang dilayangkan masayrakat Air Bangis, yaitu membebaskan lahan masyarakat dari kawasan hutan produksi, menolak hadirnya Proyek Strategi Nasional yang berpotensi mengancam lingkungan dan ruang hidup, pembebaasan dari Koperasi KSU ABS HTR, dan memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjual sawit kepada pihak manapun.

Unjuk rasa yang berlangsung pada Senin (31/7/2023) ini adalah puncak dari kegelisahan masyarakat Air Bangis yang telah mengendap bertahun-tahun.

Warga Air Bangis yang sebelumnya menginap di Masjid Raya bergerak menuju Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (1/8/2023) pagi. Seribu lebih warga berunjuk rasa di kantor gubernur untuk kedua kalinya. Sebelumnya mereka gagal menemui Gubernur Sumbar, Mahyeldi pada Senin (31/7/2023) kemarin.
Warga Air Bangis yang sebelumnya menginap di Masjid Raya bergerak menuju Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (1/8/2023) pagi. Seribu lebih warga berunjuk rasa di kantor gubernur untuk kedua kalinya. Sebelumnya mereka gagal menemui Gubernur Sumbar, Mahyeldi pada Senin (31/7/2023) kemarin. (TribunPadang.com/Nandito Putra)

Masyarakat menilai selama ini pemerintah terkesan membiarkan konflik agraria di Air Bangis berlarut-larut, tanpa penyelesaian yang jelas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved