Cuaca Buruk di Padang

Ombak Besar hingga Angin Kencang, Junaidi Nelayan Padang Sudah Sepekan Tak Melaut

Cuaca buruk melanda Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat hingga berdampak pada aktivitas melaut para nelayan.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
DAMPAK CUACA BURUK: Cuaca buruk melanda Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat hingga berdampak pada aktivitas melaut para nelayan. Salah satu nelayan bernama Junaidi sudah sepekan berhenti melaut lebih memilih menyandarkan perahunya, Selasa (11/10/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Cuaca buruk di Padang membuat nelayan Purus berhenti melaut selama sepekan.
  • Ombak tinggi dan angin kencang membuat aktivitas tangkap ikan terhenti total.
  • Nelayan hanya bisa menunggu cuaca membaik sambil memperbaiki kapal di tepi pantai.
  • Akibatnya, stok ikan di pasar menurun dan harga mulai naik.
  • Para nelayan berharap kondisi laut Padang segera membaik agar bisa kembali mencari nafkah.

 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Cuaca buruk melanda Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat hingga berdampak pada aktivitas melaut para nelayan.

Salah satu nelayan bernama Junaidi sudah sepekan berhenti melaut lebih memilih menyandarkan perahunya.

Perahu yang berwarna merah dan putih itu bersandar bersama perahu lainnya ditepi pantai.

Tangan yang dicampuri oli satu persatu memerika mesin kapal sembari menatap kelaut.

“Sepekan sudah berhenti menangkap ikan cuaca tidak bersahabat bahkan badai hingga tak bisa menangkap ikan,”katanya saat ditemui TribunPadang.com, Selasa (11/10/2025).

Baca juga: Nelayan Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk, Pedagang di Padang Keluhkan Sulitnya Dapat Stok Ikan

Ia juga mengatakan akibat cuaca buruk stok ikan berkurang hingga harganya pasti berangsur-angsur naik.

Kendati demikian, sepekan terakhir ia hanya dirumah menunggu cuaca membaik.

“Penghasilan dari melaut ini lumayan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari,”terangnya.

Dikatakan Junaidi, ketika cuaca baik hingga berhasil menangkap ikan dengan perolehan keuntungan sehari kisaran Rp 70-150 ribu sehari.

“Ombaknya besar sekali, anginnya juga kencang. Kalau dipaksakan, bisa berbahaya bagi keselamatan. Jadi kami pilih berhenti dulu,”jelasnya.

Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 68 November 2025: Malam Ini Berangkat dari Teluk Bayur ke Sikakap

Sementara itu nelayan lain bernama Syafnaldi juga mengatakan perahu kecil yang digunakan sangat rentan dihantam gelombang tinggi.

Akibatnya, ia lebih banyak berdiam di rumah menunggu cuaca membaik.

“Seminggu terakhir ini memang sangat buruk, jadi hasil tangkapan tidak ada sama sekali harus menunggu tanda-tanda membaik,” tutupnya. 

Nelayan Jangan Melaut Jauh

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved