Kota Bukittinggi
Banyak Orang Digigit Anjing di Bukittinggi Selama 2023, Warga Diimbau Vaksin Rabies Hewan Peliharaan
Kasus hewan positif rabies nihil atau tidak ada di Kota Bukittinggi selama kurun waktu 2023.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Kasus hewan positif rabies nihil atau tidak ada di Kota Bukittinggi selama kurun waktu 2023.
Kendati demikian, kasus manusia kena gigitan anjing dan kucing cukup banyak terjadi, khususnya di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Informasi tersebut dibenarkan oleh petugas lapangan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Bukittinggi kepada TribunPadang.com, Selasa (25/7/2023).
"Positif rabies pada hewan untuk tahun ini belum ada, tapi kasus gigitan anjing dan kucing lumayan banyak," kata drh. Tri Nola Maya Sari.
Kasus gigitan tersebut dinilainya, belum masuk kategori rabies. Pasalnya, rabies disebabkan oleh air liur hewan yang terinfeksi lalu masuk ke tubuh melalui gigitan.
Baca juga: DPP Bukittinggi Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Kucing dan Anjing, Tersedia 1.500 Dosis
"Kalau hanya digigit saja, tapi hewannya tak positif rabies. Masih bisa diobati dengan mudah. Cukup bersihkan area yang digigit hewan itu" ungkap dokter hewan dari DPP Bukittinggi tersebut.
Tanda hewan yang terinfeksi rabies, menurut Nola, dibuktikan dengan kondisi fisik dari hewan itu sendiri. Lalu, tingkah laku yang terlihat dari sang hewan.
"Jika hewan yang menggigit kita itu ditemukan mati dalam rentan waktu 14 hari, maka bisa dipastikan hewan itu positif rabies, masyarakat harus waspada dan segera cek ke dokter terkait kasus gigitan yang dirasakan," ungkap Nola.
Lebih lanjut, Nola merincikan, tanda anjing yang terinfeksi rabies adalah meningkatnya produksi air liurnya. Kondisi ini bisa dilihat dengan kasat mata.
Lalu, anjing tersebut bakal lebih agresif dari biasanya. Jika sudah menunjukkan gejala yang demikian, menurut Nola, besar kemungkinan anjing tersebut positif rabies.
"Untuk menangkal virus rabies ini, diharapkan bagi masyarakat yang punya hewan peliharaan supaya bisa melakukan vaksinasi rabies," tutur Nola.
DPP Bukittinggi melalui UPTD Puskeswan telah menyediakan fasilitas vaksinasi gratis untuk rabies. Kegunaannya, supaya hewan yang berada di sekitar masyarakat bisa terhindar dari virus tersebut.
Baca juga: Peringati World Rabies Day 2022, Pemko Padang Buka Stand Suntik Vaksin Rabies Gratis
1.500 Vaksin Rabies Disiapkan Gratis
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Bukittinggi menyelenggarakan vaksinasi gratis untuk menangkal virus rabies pada hewan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Vaksinasi gratis pada hewan tersebut telah dimulai sejak beberapa minggu belakang. Terbaru, Selasa (25/7/2023) vaksinasi digelar di kawasan Kelurahan Benteng Pasar Atas, Bukittinggi.
Berdasarkan pengamatan TribunPadang.com di lokasi, vaksinasi dilakukan terpusat di kantor kelurahan setempat. Terlihat masyarakat membawa hewan peliharaannya berupa kucing.
Masyarakat yang berkunjung untuk vaksinasi kucingnya itu, mendapat info dari pihak kelurahan. Terkait jadwal vaksinasi yang bakal dilakukan oleh UPTD Puskeswan Bukittinggi.
Baca juga: Kasus Rabies Sumatera Barat Masuk 10 Besar di Indonesia, Wagub Audy Tegaskan Pemprov Gandeng PORBBI
Selaku petugas vaksinasi, drh. Tri Nola Maya Sari mengatakan, pihaknya melaksanakan vaksinasi gratis dengan cara mobile dan terpusat.
"Masyarakat bisa datang ke Puskeswan Bukittinggi jika tim tidak ke lapangan. Tapi, tim juga bisa ke lapangan tergantung jadwal, untuk monitor rumah ke rumah," kata Nola kepada TribunPadang.com di Benteng Pasar Atas, kemarin.
Nola menyampaikan, vaksinasi rabies sangat penting dilakukan kepada hewan-hewan, khususnya peliharaan yang berada di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu hewan yang wajib divaksinasi, kata Nola, kucing dan anjing. Sebab, hewan tersebut sangat dekat dengan manusia dan rentan terkena rabies yang berbahaya.
"Untuk Kota Bukittinggi, saat ini kami menyediakan hingga 1500 dosis vaksin rabies. Sudah terealisasi lebih kurang 500 suntikan. Jika masyarakat menginginkannya, bisa datang ke posko di Puskeswan Bukittinggi," ungkap Nola.
Baca juga: Dinas Kesehatan Pemprov Jelaskan, Penyebab Stok Vaksin Meningitis Kosong di Sumbar
Lebih lanjut, Nola menerangkan, dosis vaksinasi tersebut juga didapat dari bantuan Pemprov Sumbae. Jika ternyata 1500 vaksin tersebut tak cukup, maka pihaknya bajal lakukan pembelian secara mandiri.
"Posko utama vaksinasi buka dari pagi hingga menjelang siang. Kalau monitor rumah ke rumah, kami ambil dari data vaksinasi beberapa bulan belakang, supaya mereka tidak lupa untuk vaksin peliharaannya," jelas Nola.
Nola berharap, masyarakat Kota Bukittinggi bisa sadar dan tidak takut untuk melakukan vaksinasi kepada hewan peliharaan mereka.
Sebab, vaksinasi bisa menyebabkan hewan menjadi sakit itu adalah mitos. Menurut Nola, vaksinasi berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada hewan.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Jalur Bukittinggi-Pasaman Lumpuh, Truk Angkut Alat Berat Terperosok dan Melintang Jalan di Palupuah |
![]() |
---|
Pemko dan Bulog Bukittinggi Salurkan Bantuan Pangan untuk 4.937 KK, Penuhi Kebutuhan Saat Kemarau |
![]() |
---|
9 Aransemen Lagu Nasionalisme Bakal Meriahkan HUT Bung Hatta ke-123 di Bukittinggi |
![]() |
---|
Air Sungai Mulai Kering, Petani Bukittinggi Diimbau Mulai Tanam September 2025 |
![]() |
---|
Antispasi Gagal Panen saat Kemarau, Distan Bukittinggi Imbau Petani Berkebun di Musim Tanam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.