Geliat UMKM Rendang Sumbar, Perlahan Tembus Pasar Internasional
Keberadaan Unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih jadi penyangga utama sektor ekonomi masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu UMKM harus mendapat..
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
"Alhamdulillah sekarang saya sudah memiliki tiga gerai, di Padang Panjang, Tanah Datar dan Pekan Baru," terang pemenang Alhamdi Award 2015 di Batam itu.
Ke depan peraih Juara 1 UKM WOW Sumbar 2016 ini, ingin menjamah pasar ekspor, hanya saja ia sempat terkendala alat produksi, berupa mesin industri skala besar.
Supaya bisa melakukan ekspor rendang produknya harus memiliki daya tahan lebih lama.
“Saya ingin sekali memenuhi pasar ekspor, namun, sebagai UMKM belum bisa memenuhi karena daya tahan kurang dari 2 tahun,” ujar perempuan yang pernah masuk 20 besar Citi Micropreneur Award Indonesia 2017.
Karena itu ia berharap dukungan pemerintah dengan pembinaan berkelanjutan pada UMKM dan ditunjang dengan peralatan produksi yang sesuai standar dan skala besar.
Belakangan Ayu sudah mendapat bantuan dari Bank BRI sebagai UMKM binaan. Berupa pinjaman alat packaging continues sealer mesin Autoklaf .

Bantuan alat itu menurut Ayu bisa digunakan untuk membuat kemasan rendang kaleng, serta menambah daya tahan rendang.
Ia berencana dalam waktu dekat akan memproduksi rendang kaleng tersebut. Rendang kaleng tersebut nantinya akan ia ekspor.
Sembari menyiapkan produk terbarunya ini Ayu sedang berusaha menyiapkan semua perizinan dan administrasi agar bisa langsung mengekspor produknya ke negara tetangga.
"Selama ini kita masih menyalurkannya melalui travel agen, mitra dan kenalan. Mudah-mudahan setelah adanya produk ini kita bisa langsung mengekspornya," jelas Marketers of The Year Padang 2017 kategori bisnis kreatif tersebut.
Terpisah pemilik UMKM Rendang Uni Adek, Sri Engla Deswita, juga sedang berusaha memantaskan diri untuk bisa menembus pasar ekspor.
Kelezatan rendang Uni Adek memang tidak bisa disanggah, buktinya harga jualnya cukup tinggi dibanding rendang lainnya.
Uni Adek (sapaan karib pemilik), mengaku sejak awal sengaja mematok harga tinggi karena yakin akan rasa dan kualitas produknya.
Ragam menu yang diproduksi ada sebanyak 17 varian, di antaranya Rendang lokan, daging, sayur, jengkol, ayam crispy dan tuna kering. Kemudian terdapat juga itik lado hijau, kentang ebi krenyes, teri hot, dan balado cumi pete.
Melalui sejumlah program dan kerja sama dengan pihak Bank BRI, Uni Adek berhasil meningkatkan UMKM-nya. Baik dari segi manajerial, pemasaran, kualitas hingga pengembangan UMKM.
Masih Misteri, Mayat Wanita Tanpa Identitas di Pasaman Dibawa ke RS Bhayangkara Padang |
![]() |
---|
Musrembang RPJMD 2025-2029 Kabupaten Pasaman Fokus Pembangunan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Tanpa Bra dan Celana Dalam, Mayat Wanita di Pasaman Diduga Dibuang dengan Kondisi Sudah Meninggal |
![]() |
---|
8 Paket Sabu Siap Edar Disita dari Penghuni Kos Pasir Putih Padang, 2 Pria Dibawa ke Kantor Polisi |
![]() |
---|
Titik Rawan Bencana Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang saat Curah Hujan Tinggi di Pasaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.