Populer Sumbar

Populer Sumbar: Aksi Warga Blokade Pabrik AQUA Solok dan Rencana Perbaikan Jalan Pagadih Agam

Sejumlah warga berdemonstrasi di pintu masuk PT. Tirta Investama (AQUA) di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Senin (29/5/

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Nandito Putra
Puluhan warga melakukan unjuk rasa Pabrik AQUA Solok atau PT. Tirta Investama di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Senin (29/5/2023). 

Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada keputusan apakah mereka akan diterima kembali.

“Sudah satu bulan lebih anak-anak kami menunggu keputusan, tapi akhirnya tidak ada juga sampai sekarang ini,” kata Yeti.

Yeti menyebut akan terus melakukan aksi unjuk rasa Pabrik AQUA Solok sampai tuntutan mereka dikabulkan.

Ia mengatakan para orang tua pekerja yang di-PHK akan tetap akan menggelar aksi blokade ini hingga anak-anak mereka diterima kembali.

“Kalau tidak ada keputusan hari ini, kami akan tetap di sini. Kalau tidak ada juga, besok kami tetap di sini. Pokoknya pekerjakanlah anak-anak kami kembali,” katanya.

2. Janji Perbaikan Jalan Pagadih - Koto Tinggi, Dinas BMCKTR Sumbar Sebut Sudah Anggarkan Rp2,5 M

Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Kepala Bidang Bina Marga, Adratus Setiawan menyebut bahwa proyek pengerjaan jalan Pagadih - Koto Tinggi sudah terkontrak sejak dua bulan yang lalu, tepatnya pada 24 Maret 2023.

Kata Adratus, nilai kontrak jalan penghubung Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota itu lebih kurang Rp2,5 Miliar.

Ia menjelaskan, dengan ketersediaan dana Rp2,5 Miliar itu Dinas BMCKTR mendahulukan pengerjaan penanganan badan jalan yang terban tahun 2022 lalu.

Adratus sendiri menyebut beberapa waktu lalu telah mendatangi langsung lokasi jalan terban di Pagadih itu.

Penanganan jalan terban di Pagadih itu yang menurutnya dijadikan prioritas dan wajib untuk dikerjakan.

Kendaraan roda empat melintasi ruas Jalan Provinsi berlubang dan berlumpur di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (11/5/2023).
Kendaraan roda empat melintasi ruas Jalan Provinsi berlubang dan berlumpur di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (11/5/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Baca juga: Setahun Berlalu, Janji Gubernur Mahyeldi Perbaiki Jalan Rusak ke Warga Pagadih Agam Belum Terwujud

"Itu dijadikan prioritas penanganan, kira-kira di kilometer 3 dari Simpang Palupuah karena bisa berakibat jalan terputus, yaitu pemasangan bronjong, aspal ulang di jalan yang hampir putus itu," kata Adratus Setiawan kepada TribunPadang.com, Senin (29/5/2023).

Lalu, katanya, juga ada pengaspalan sebagian segmen jalan dengan kondisi parah menjelang Pasar Pagadih.

Sementara alternatif ke dua, pihaknya mencoba pengaspalan jalan dekat lokasi Masjid Nurul Iman Pagadih dengan panjang penanganan sesuai dengan kesesuaian dana dikontrak.

Ia menuturkan, Jalan Pagadih - Koto Tinggi panjangnya sekitar 25 kilometer, 18 kilometer di antaranya jalan aspal, namun sebagai lainnya masih dalam kondisi parah. Adapun tujuh kilometer lainnya masih jalan tanah.

Kalau dihitung-hitung, kata dia butuh dana sekitar Rp70 Miliar untuk pengaspalan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan penghubung antar dua kabupaten di Sumbar itu.

Baca juga: Kisah Warga Pagadih Agam Melahirkan Dalam Mobil Imbas Jalan Rusak, Tak Cukup Waktu Sampai Puskesmas

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved