WNI Disekap di Myanmar
Warga Sumbar Tertahan di Myanmar, Disnakertrans Imbau Jangan Kerja ke Luar Negeri Lewat Jalur Ilegal
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Nizam Ul Muluk mengimbau masyarakat
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Nizam Ul Muluk mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur bekerja di luar negeri lewat jalur ilegal.
Hal tersebut disampaikan Nizam merespons kabar adanya seorang pekerja asal Padang Pariaman yang tertahan di perbatasan Myanmar- hailand.
"Jangan sampai tergiur bekerja di luar negeri dengan gaji tinggi, sedangkan informasinya di dapat dari media sosial, itu jelas ilegal, tidak melalui jalur ketenagakerjaan," kata Nizam kepada TribunPadang.com, Kamis (25/5/2023) melalui sambungan telepon.
Nizam menyebut, hendaknya masyarakat yang berniat untuk bekerja di luar negeri melalui jalur resmi yang disediakan pemerintah.
Misalnya kata dia, Disnakertrans punya program mengirim tenaga kerja ke berbagai negara.
Baca juga: Pemkab Sijunjung Tanggung Biaya Pemulangan WNI Korban TPPO di Myanmar Muhamat Husni Sabil
"Saat ini, sejak 2023 kami sudah kirim tenaga kerja 32 orang ke Jepang, ke Australia 35 orang, Malaysia 282 orang, akan menyusul nanti berikutnya, dan itu resmi. Yang berangkat pada 2022 dan 2023 hampir 100 persen perempuan," katanya.
Ia mengatakan, Disnakertrans yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Padang telah membuka pelatihan bahasa Jepang.
Begitu juga ke depan akan ada pelatihan bahasa Korea yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan BLK Padang.
"Rata-rata yang dikirim itu lebih banyak mereka yang telah mendapat pelatihan penguasaan bahasa. Bahkan untuk yang ke Australia itu lowongan kerja tersedia 5.000 orang, dengan gaji mencapai Rp 32 juta perbulan," kata dia.
"Cuma sudah dibuka lebih setahun, yang lolos cuma 35 orang karena banyak yang terkendala penguasaan bahasa Inggris," tambah Nizam.
Baca juga: Disnakertrans Sijunjung Tunggu Jadwal Kepulangan WNI yang Diduga jadi Korban TPPO di Myanmar
Lebih lanjut kata dia, setiap tahunnya lebih kurang ada 50 ribu sarjana tiap tahun, namun pada dua Job Fair terakhir yang diselenggarakan banyak yang tidak ikut.
Ia mengimbau para sarjana atau pencari kerja di Sumbar untuk tak melewatkan kesempatan mengikuti Job Fair yang diselenggarakan.
Di samping itu, ia mengatakan bahwa apa yang terjadi pada WNI yang disekap di Myanmar itu penanganannya langsung dari Kemenlu, Kedubes dan Polri.
"Ndak ada kaitannya dengan Disnakertrans, itu bukan pekerja migran, kan sudah jelas itu. Diluar lingkup Kementerian naker dan Disnaker itu. Keterangan itu langsung dari Dirjen," ujar dia.(*)
WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar, Anggota Komisi IX DPR RI Asal Sumbar: Sudah Redup Muncul Lagi |
![]() |
---|
Sampai di Sijunjung, PMI Muhamat Husni Sabil di Sambut Pemkab Sijunjung di Rumah Dinas Bupati |
![]() |
---|
Usai Rehabilitasi di Jakarta, PMI Korban TPPO di Myanmar Pulang Ke Sijunjung Hari Ini |
![]() |
---|
WNI asal Sijunjung Korban TPPO di Myanmar Pulang, sang Ibu Harap Anaknya Menetap di Kampung Halaman |
![]() |
---|
26 WNI Korban TPPO yang Sempat Terjebak di Myanmar Akhirnya Pulang ke Tanah Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.