Kota Pariaman

Strategi Pemko Pariaman Berantas Kemiskinan dari Berbagai Sektor

Dalam mengatasi kemiskinan di daerahnya Pemerintah Kota Pariaman menyiapkan sejumlah strategi penanganan

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
istimewa
Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Pariaman Kamis, (4/5/23). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Dalam mengatasi kemiskinan di daerahnya Pemerintah Kota Pariaman menyiapkan sejumlah strategi penanganan mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pertanian dan infrastruktur.

Wali Kota Pariaman Genius Umar, menyebut sejumlah strategi pengentasan kemiskinan hadir sebab ia menginginkan tidak ada lagi kemiskinan di kota Tabuik (sebutan lain Kota Pariaman) itu.

Agar strategi di sejumlah sektor itu terwujud Genius mengaku sudah menjalin kerja sama dengan  OPD dan sektoral untuk mewujudkannya.

"Di sektor pendidikan kami sudah menjalankan program wajib belajar 12 tahun ( SD, SMP dan SMA) gratis untuk masyarakat Kota Pariaman," terang Genius.

Selain wajib belajar 12 tahun, Pemko Pariaman juga punya program beasiswa untuk anak dari keluarga ekonomi miskin agar kuliah di perguruan tinggi (Sagasaja).

Baca juga: Hanya 17 Parpol yang Daftarkan Bacaleg ke KPU Padang Pariaman

Program tersebut dibuat untuk membantu masyarakat agar anaknya mendapatkan pendidikan yang layak sehingga dapat memutus lingkaran setan kemiskinan di Pariaman yaitu orang miskin karena  tidak sekolah dan ada yang tidak sekolah karena dia miskin.

Sedangkan di sektor kesehatan, Pemko Pariaman membayarkan premi warga miskin di Jaminan Kesehatan Nasional BPJS sehingga daerah itu  mencapai Universal Health Coverage (UHC). Karena Pariaman telah UHC maka warga di daerah itu dapat berobat gratis dengan menunjukkan KTP.

Di sektor pertanian, semua kegiatan pertanian dan perikanan di Pariaman di intervensi khusus untuk warga miskin sehingga minimal untuk kebutuhan rumah tangganya bisa terpenuhi dan hasil lebihnya bisa dijual ke pasar.

Lalu, di bidang infrastruktur, Pemkot Pariaman telah membuka 24 ruas jalan dengan panjang 45 kilometer dengan pola pengerjaan gotong royong atau tanpa penggunaan APBD.

Jalan tersebut dibuka tidak saja untuk mempermudah akses sosial masyarakat namun juga ekonomi dan pariwisata. Hal tersebut karena disejumlah ruas jalan terdapat di tepi pantai dan sungai yang potensial untuk pengembangan pariwisata.

Baca juga: BKSDA Sumbar Evakuasi Buaya Tangkapan Warga Pariaman ke Kota Padang

"Saya juga meminta  ASN di Pemko agar mereformasi pemikiran bahwa penanganan kemiskinan bukan tugas Dinas Sosial saja namun juga seluruh aparatur pemerintahan," jelasnya.

Ia menambahkan saat ini Pariaman merupakan salah satu daerah yang menjadi Piloting Project Implementasi Reformasi Birokrasi (RB) Tematik Penanggulangan Kemiskinan oleh KemenPAN-RB semenjak akhir tahun lalu. 


 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved