Unand Kukuhkan Dua Guru Besar: Prof Asrinaldi dan Prof Ratni Prima Lita

Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan guru besar, yakni Prof. Dr. Asrinaldi dan Prof. Dr. Ratni Prima Lita pada rapat senat terbuka,

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Pengukuhan dua guru besar Universitas Andalas (Unand), yakni Prof. Dr. Asrinaldi dan Prof. Dr. Ratni Prima Lita dan pada rapat senat terbuka di Convention Hall, Senin (15/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan guru besar, yakni Prof. Dr. Asrinaldi dan Prof. Dr. Ratni Prima Lita pada rapat senat terbuka, di Convention Hall, Senin (15/5/2023)

Sebelum pengukuhan guru besar Unand, keduanya terlebih dahulu menyampaikan orasi ilmiah.

Prof. Dr. Ratni Prima Lita  menyampaikan orasi berjudul Inovasi Pemasaran Berbasis Kearifan Lokal: Suatu Terobosan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Industri Kreatif.

Sementara itu Prof. Dr. Asrinaldi, menyampaikan orasi ilmiah berjudul Eksistensi Partai Politik dalam Keberagaman Identitas Bangsa serta Dampaknya pada Penguatan Demokrasi Pancasila di Indonesia.

Rektor Unand Prof Yuliandri menyampaikan dengan jabatan akademik tertinggi yang telah disandang, tertumpang harapan agar guru besar terus mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kemajuan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi kampus ini.

Baca juga: Prof. Asrinaldi Didaulat sebagai Dosen Berprestasi pada Lustrum Keenam FISIP Unand

Lanjutnya, teruslah berkarya mewujudkan cita-cita menjadikan Unand sebagai universitas yang betul-betul menebar manfaat bagi kejayaan bangsa.

"Mencermati track record Prof. Dr. Ratni Prima Lita dan Prof Dr Asrinaldi saya yakin, beliau akan mampu memenuhi berbagai harapan tersebut dan tentunya juga akan menularkan energi positif bagi kemajuan Unand," ujarnya.

Ia juga berpesan agar berbagai karya dan produk bernilai tinggi, baik yang telah dihasilkan maupun yang akan terbit dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat. 

"Bersamaan dengan itu semua, tentu juga perlu direnungkan bahwa pencapaian gelar profesor hendaknya tidak mengubah jati diri kita sebagai ilmuwan," ujarnya.

Prof Yuliandri menambahkan jabatan guru besar hendaknya juga membuat guru besar semakin merunduk dan tawadhu, serta integritas pribadi yang unggul dalam aktivitas sehari-hari. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved