Kabupaten Solok

Akibat Alih Fungsi Hutan, Banjir Bandang dan Longsor di Aie Luo Terparah dalam 50 Tahun Terakhir

Kayu yang kulitnya sudah terkelupas terlihat berserakan di pinggir jalan utama menuju Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Solok ...

Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Nandito Putra
Tumpukan kayu pasca banjir bandang di Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Rabu (10/5/2023). Sepekan sebelumnya kawasan ini dilanda banjir bandang dan tanah longsor. 

Karena hutan di Nagari Aie Luo bukanlah hutan lindung, warga bebas saja membuka lahan dan menebang kayu.

Bahkan, kata Maila, di hulu sungai yang berada di Nagari Simanau, masih banyak dijumpai warga yang berprofesi sebagai penebang kayu.

Maila membenarkan bahwa kayu-kayu yang terseret di nagarinya berasal dari hutan yang sudah ditebang.

"Memang benar, di bagian hulu mata air di atas bukit itu sudah banyak pohon-pohon besar yang ditebang," katanya kepada Tribunpadang.com, Rabu (10/5/2023).

Hilangnya pohon sebagai penahan air di perbukitan berbuah petaka bagi masyarakat yang tinggal di bawahnya.

Salah seorang warga bernama Desmon mengatakan ladang cabai yang ia kelola di kaki bukit habis tersapu aliran air.

Kini yang tersisa hanyalah lahan datar yang dipenuhi tanah bercampur pasir berwarna kelabu.

Saat hujan lebat, kata dia, air mengucur deras dari lereng perbukitan. Jalan menuju Jorong Kipek pun juga berubah menyerupai aliran sungai.

Desmon bilang selama ini tidak pernah ada kejadian seperti yang ia saksikan pada Rabu pekan lalu itu.

"Akar-akar pohon yang menahan tanah sudah tidak ada lagi. Makanya pas longsor tebing-tebing di sepanjang jalan ini sangat lunak seperti bubur, mudah terban," katanya. (TribunPadang.com/Nandito Putra)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved