Konsumsi Jamu di Sumbar Rendah, BPOM Tetap Perketat Pengawasan dan Rutin Inspeksi Tiap Bulan
Dari inspeksi rutin, BPOM masih menemukan sejumlah jamu yang mengandung bahan kimia obat dan hasilnya sudah dilaporkan ke pusat.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Masyarakat Sumatera Barat ternyata tidak terlalu konsumtif terhadap jamu seperti di Pulau Jawa.
Meski begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang memastikan pengawasan terhadap peredaran obat bahan alam tetap berjalan ketat.
Plt. Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Aria Bogorianti Asgul, mengatakan, di Sumbar produk obat tradisional yang paling banyak dijumpai adalah obat gosok, sementara obat oral seperti kapsul atau pil jumlahnya terbatas.
“Budaya masyarakat kita memang tidak sekuat Pulau Jawa dalam konsumsi jamu. Tapi tetap ada produk yang beredar, mulai dari obat gosok hingga jamu oral. Itu semua kami awasi secara rutin,” ungkap Aria usai membuka bimtek distributor obat bahan alam di Kantor BBPOM Padang, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Kisah Haru Kakak Adik di Bogor Bergantian Seragam dan Sepatu untuk Sekolah
Aria menegaskan, meski jumlah produk lebih sedikit dibandingkan daerah lain, pengawasan tetap dilakukan baik pre-market maupun post-market.
Dari inspeksi rutin, BPOM masih menemukan sejumlah jamu yang mengandung bahan kimia obat dan hasilnya sudah dilaporkan ke pusat.
“Kalau ada produk yang tidak memenuhi syarat, tindak lanjut utama kami adalah pembinaan ke pelaku usaha. Laporan juga dikirimkan ke pusat untuk diputuskan apakah produk ditarik atau ada tindakan lain,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, setiap bulan BPOM Padang sudah memiliki jadwal inspeksi dan sampling ke apotek, toko obat, hingga swalayan yang menjual obat tradisional.
“Intinya, walaupun di Sumbar konsumsi jamu tidak setinggi daerah lain, masyarakat tetap harus terlindungi dari obat tradisional yang mengandung bahan berbahaya,” tegas Aria.
BPOM Padang Temukan Sejumlah Jamu Mengandung Bahan Kimia

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang terus memperketat pengawasan terhadap peredaran obat bahan alam, termasuk jamu, di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Aria Bogorianti Asgul, usai membuka bimbingan teknis (bimtek) distributor obat bahan alam di Kantor BBPOM Padang, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: 5 Fakta Menarik Longsor Kelok 9: Jalan Sumbar-Riau Lumpuh, Hingga Pedagang Terdampak Macet Panjang
Aria mengatakan, kegiatan bimtek ini bertujuan agar pelaku usaha distribusi obat bahan alam mampu memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh BPOM.
“Harapannya, produk yang dijual para distributor nantinya aman dikonsumsi masyarakat. Itu yang utama,” jelas Aria.
Menurut Aria, sejak awal 2025 hingga September, pihaknya masih menemukan jamu-jamu yang positif mengandung bahan kimia obat setelah dilakukan uji laboratorium.
BPOM Padang Dampingi Usaha Obat Bahan Alam, Pastikan Produksi Sesuai Standar |
![]() |
---|
BPOM Padang Temukan Sejumlah Jamu Mengandung Bahan Kimia saat Pengawasan Obat Bahan Alam |
![]() |
---|
Akses ke Geopark Silokek Sijunjung Dilengkapi Penunjuk Arah, Beberapa Titik Jalan Masih Rusak |
![]() |
---|
Menikmati Pesona Geopark Silokek Sijunjung yang Dikelilingi Tebing Karst yang Memukau |
![]() |
---|
KemenHAM Sumbar Perkuat Kapasitas HAM Bagi ASN, Asisten Pemkesra Setda Sumbar Benahi Layanan Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.