Kota Pariaman
Irigasi Anai 2 Tak Berfungsi, 504 Hektare Sawah di Pariaman Selatan Kesulitan Pasokan Air
Pembangunan ini menurutnya berlangsung sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selesai sekitar tujuh tahun belakang.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Sudah tujuh tahun sejak Irigasi Anai 2 menghiasi hamparan sawah di kawasan kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, masyarakat belum merasakan dampaknya, Jumat (19/9/2025).
Ketua Kelompok Tani Bungo Saiyo Desa Marabau, Suherman, mengatakan, bahwa pembangunan Irigasi Anai 2 ini menggunakan tanah masyarakat.
Pembangunan ini menurutnya berlangsung sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selesai sekitar tujuh tahun belakang.
Tujuan pembangunannya untuk mengaliri air di sawah dan ladang milik masyarakat yang dominan berprofesi sebagai petani di Pariaman Selatan.
Baca juga: Kabid PDK KemenHAM Sumbar Lakukan Pemantauan Distribusi Program MBG di Kabupaten Pesisir Selatan
“Meski sudah terlihat fisiknya, irigasi ini tidak dialiri air. Jadi bisa dibilang irigasi ini belum berfungsi sejak selesai,” ujarnya.
Padahal rencana pembangunan Irigasi Anai 2 ini memberi harapan baru bagi petani setempat yang kesulitan bertani akibat pasokan air.
Selama ini, para petani di Pariaman Selatan hanya memanfaatkan air hujan untuk melangsungkan masa tanam.
Situasi itu membuat masa tanam masyarakat terbatas, maksimal dua kali setahun tergantung kondisi cuaca.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Jelang Persebaya vs Semen Padang FC di BRI Super League
“Melalui Irigasi Anai 2 ini, harapan kami jumlah masa tanam bisa bertambah hingga tiga kali setahun. Ternyata sejak selesai belum bisa memberi dampak signifikan,” ujarnya.
Petani lainnya, Arjoli Efendi, mengatakan, di tahun ini para petani baru sekali melakukan masa tanam dan masa panen akibat musim hujan tak kunjung datang.
Situasi ini secara tidak langsung berdampak pada ekonomi petani, sehingga harus memutar otak guna tetap mendapatkan pemasukan.
“Ada yang sempat mencoba menanam selain padi, tapi tidak efektif karena kondisi di sini lebih cocok untuk padi,” ujarnya.
Baca juga: Akses ke Geopark Silokek Sijunjung Dilengkapi Penunjuk Arah, Beberapa Titik Jalan Masih Rusak
Bahkan ia khawatir kondisi ekonomi para petani akan terus memburuk akibat situasi ini, bisa berdampak pada alih lahan nantinya.
Meski begitu, ia meyakini para petani masih berharap agar Irigasi Anai 2 bisa beroperasi dan berharap ada perhatian pemerintah untuk kelangsungan para petani.
Koordinator penyuluh pertanian kecamatan Pariaman Selatan, Lidia, mengatakan jumlah sawah yang terdampak akibat tidak berfungsinya Irigasi Anai 2 berjumlah 504 hektare.
Strategi DPRD Kota Pariaman Atasi Hama Pertanian, Anggarkan Pengadaan Drone dan Insektisida |
![]() |
---|
Kapolres Pariaman Pecat 2 Anggota Gegara Terseret Kasus Pidana Hingga Jalani Proses Hukuman |
![]() |
---|
BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Pariaman Tingkatkan Siaga |
![]() |
---|
Pemko Pariaman Bersama Baznas Salurkan Bantuan Bedah Rumah Rp20 Juta, Berasal dari Zakat ASN |
![]() |
---|
Pemko Pariaman Terjunkan Tim Penyemprotan Hama untuk Mengendalikan Penyebaran Wereng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.