Kota Pariaman

Strategi DPRD Kota Pariaman Atasi Hama Pertanian, Anggarkan Pengadaan Drone dan Insektisida

DPRD Kota Pariaman, Sumatera Barat menganggarkan dana untuk pengadaan insektisida dan drone guna menanggulangi serangan hama

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
ANGGARAN ATASI HAMA - DPRD Kota Pariaman, Sumatera Barat saat mengecek lahan pertanian, kamis (18/9/2025). DPRD menganggarkan dana untuk pengadaan insektisida dan drone guna menanggulangi serangan hama yang menyerang lahan pertanian. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - DPRD Kota Pariaman, Sumatera Barat menganggarkan dana untuk pengadaan insektisida dan drone guna menanggulangi serangan hama yang menyerang lahan pertanian.

Serangan hama ini berdampak langsung pada penurunan hasil pertanian sepanjang tahun 2025.

Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman Riza Saputra, menjelaskan melalui data yang ia himpun dari para petani, hama sudah terjadi sejak pertama musim tanam hingga musim tanam ketiga.

Fenomena ini, tentu menjadi catatan bagi pemerintah daerah karena membuat hasil produksi beras akan menurun, sehingga tidak sesuai dengan semangat program ketahanan pangan pemerintah pusat.

“Kalau informasi yang saya kumpulkan 70 persen dari total sawah 1660 hektare di Kota Pariaman terdampak akibat hama ini,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Sopir Truk Terjebak Macet di Jalur Padang-Solok, Pilih Menepi untuk Istirahat

Secara pribadi, Riza mengaku sudah menyiapkan antisipasi terkait persoalan ini melalui dana pokok pikirannya.

Dana tersebut sudah ia tuangkan dalam program pemberian bibit gratis untuk masyarakat di kawasan Pariaman Selatan melalui dinas terkait.

“Insyaallah menjelang akhir tahun akan direalisasikan untuk membantu musim tanam keempat di tahun ini,” ujarnya.

Terpisah Ketua Komisi II DPRD Kota Pariaman Aris Munandar, mengatakan fenomena hama wereng yang terjadi sudah dikordinasikan pihaknya melalui dinas terkait.

Ia mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan Dinas Pertanian untuk segera mengambil langkah strategis guna mengurangi kerugian para petani.

Baca juga: Indonesia Sisakan Ganda Campuran Amri/Nita, Setelah Jafar/Felisha Terhenti di Babak 16 Besar

“Kami sudah minta dinas terkait untuk segera melakukan inventaris kerusakan dan melakukan penyemprotan insektisida secara berkala,” ujarnya.

Penyemprotan insektisida ini menurutnya sudah dianggarkan untuk tahun anggaran 2025, tinggal pengaplikasian di lapangan.

Selain insektisida, pihaknya juga sudah menganggarkan untuk jangka panjang pengadaan insektisida yang sama di tahun 2026.

Selain insektisida, pihaknya juga menganggarkan sebanyak empat unit drone  sebagai langkah preventif untuk tahun mendatang jika fenomena serupa kembali terjadi.

Pihaknya juga menganjurkan agar dinas terkait fokus pada pengawasan dan peninjauan untuk mencarikan solusi.

“Kami juga anjurkan agar dinas terkait bisa mengambil langkah cepat seperti penanaman serentak atau penukaran varietas,” ujarnya.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved