Kabupaten Solok
Akibat Alih Fungsi Hutan, Banjir Bandang dan Longsor di Aie Luo Terparah dalam 50 Tahun Terakhir
Kayu yang kulitnya sudah terkelupas terlihat berserakan di pinggir jalan utama menuju Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Solok ...
Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Kayu yang kulitnya sudah terkelupas terlihat berserakan di pinggir jalan utama menuju Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok.
Ukuran kayu-kayu itu beragam, dari sebesar tiang listrik hingga seukuran betis orang dewasa. Tumpukkan kayu itu menguarkan bau masam seperti kayu busuk yang lama terendam air.
Kayu yang saling silang sengkarut itu muncul setelah Nagari Aie Luo dilanda banjir bandang pada Rabu (3/5/2023) lalu.
Sekitar 20 meter dari tumpukan kayu itu, sebuah rumah semi permanen yang posisinya lebih rendah dibandingkan bahu jalan, tampak hampir roboh karena dihantam tebing penyangga jalan.
Riko, petugas lapangan dari Dinas PUPR Kabupaten Solok, mengaku heran saat ditugaskan mengatur pembersihan material longsor yang dipicu oleh banjir bandang itu.
Baca juga: Mengunjungi Daerah Terisolir Nagari Aie Luo Solok, Warga Sebut Jalan Mulus Tak Sampai 1 Kilometer
"Biasanya banjir bandang terjadi karena luapan air sungai, tapi kali ini banjir bandang tidak dari sungai, melainkan dari mata air di lereng-lereng bukit," kata Riko kepada Tribunpadang.com, Rabu (10/5/2023).
Mengetahui adanya tumpukan kayu tersebut, Riko menduga banjir bandang disebabkan karena gundulnya hutan di atas bukit
Warga setempat bernama Nurisman (57) juga mengatakan hal serupa. Menurutnya banjir bandang dan tanah longsor yang memutus jalan utama menuju Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, tak sepenuhnya disebabkan intensitas hujan yang tinggi.
Ia mengatakan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sebagian besar Jorong Tanah Sirah dan Jorong Kipek adalah kejadian pertama kali dalam 50 tahun terakhir.
Bahkan, kata Nurisman, jauh sebelum itu di Nagari Aie Luo tak pernah terjadi banjir bandang dan longsor separah kali ini.
Baca juga: Warga Aie Luo Solok Berharap Punya Sumber Listrik Alternatif untuk Antisipasi saat Bencana
Nurisman mengamini bahwa sudah banyak kawasan hutan yang dialihfungsikan menjadi lahan pertanian.
"Dulu di perbukitan di sepanjang jalan ini masih banyak dijumpai pohon besar. Tapi sekarang kondisinya sudah tandus," katanya.
Pembalakan hutan, kata Nurisman, juga terjadi di Nagari Tanjung Balik Sumiso. Nagari ini secara geografis berada lebih tinggi dibandingkan Aie Luo.
Menurut Nurisman, sebelumnya juga pernah terjadi hujan dengan intensitas tinggi, tetapi tak sampai menimbulkan banjir bandang, apalagi tanah longsor.
Wali Nagari Aie Luo, Maila, menuturkan dalam 10 tahun terakhir banyak warga yang membuka lahan untuk dijadikan ladang.
Baca juga: Delapan Hari Terisolir Akibat Longsor, Jorong Kipek di Kabupaten Solok Sudah Bisa Diakses Kembali
Warga Lembah Gumanti Solok Sambut Baik Samsat Nagari Alahan Panjang, Permudah Akses Bayar Pajak |
![]() |
---|
Gubernur Sumbar Resmikan Samsat Nagari Alahan Panjang, Bayar Pajak Tanpa Perlu ke Pusat Kabupaten |
![]() |
---|
Pemkab Solok Selatan Bersama Baznas Sosialisasikan Pengelolaan Zakat ke UPZ Nagari |
![]() |
---|
Menjahit Asa dari Ujung Jarum: Potret Tukang Sol Sepatu di Gang Kecil Pasar Alahan Panjang Solok |
![]() |
---|
Satlantas Polres Solok Gelar Baksos dan Anjangsana, Sambut HUT Lalu Lintas ke-70 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.