Berita Populer Padang

POPULER PADANG: Capaian Imunisasi Polio dan Pelita Padang Kritik Persekusi 2 Perempuan di Pessel

Berita populer Padang hari ini, ada berita tentang capaian imunisasi polio 53.824 orang, Pelita Padang kritik tindak persekusi dua perempuan di ...

Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Kondisi kafe tempat persekusi dua perempuan di Pesisir Selatan setelah disegel oleh pihak kepolisian, Kamis (13/4/2023). 

TRIBUNPADANG.COM.COM - Berikut ini adalah berita terpopuler di Padang yang tayang di TribunPadang.com dalam 24 jam terakhir.

Ada berita tentang capaian imunisasi polio 53.824 orang, Pelita Padang kritik tindak persekusi dua perempuan di Pesisir Selatan.

Berikut lengkapnya berita populer Padang hari ini:

Baca juga: Padang-Bukittingi Satu Arah Saat Momen Lebaran 2023, Pengendara Lawan Arah bakal Ditindak

1. Capaian Imunisasi Polio di Padang 53.824 Orang, Kader Posyandu Turun ke Lapangan

Capaian imunisasi polio di Kota Padang dari sebanyak 77.624 orang balita, baru sekitar 53.824 yang mendapatkan tetesan polio, sementara injeksi baru 42 persen.

“Di Kota Padang ini, ada sebanyak 77.624 orang balita, namun baru sekitar 53.824 yang baru kita teteskan polio. Sementara injeksi baru 42 persen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati, saat launching inovasi Puskesmas Ambacang, Padang.

Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Kader Posyandu dalam mencapai target yang sudah ditentukan hingga 14 April 2023.

Lebih jauh diungkapkan Kadiskes, pada bulan Ramadan ini, kader posyandu masih turun ke lapangan guna membantu pencapaian target polio. 

Meskipun belum sampai pada target 95 persen, akan tetapi perjuangan dari seluruh lini patut diapresiasi.

“Kami dari Dinas Kesehatan Kota Padang,  dan Pemerintah Kota (Pemko) Padang, terhitung 6 Maret juga sudah sibuk melakukan sosialisasi, mengajak  kader posyandu turun ke lapangan menyambangi masyarakat,” katanya didampingi Kepala Puskesmas Ambacang drg Riny Zulfianty. 

Diketahui, Puskesmas Ambacang telah menggagas aplikasi "Sahabat Ambacang", selain itu juga membangun inovasi lain. 

Inovasi yang dibangun yakni website yang dapat memetakan langsung sasaran polio di wilayah kerja Ambacang. 

Melalui website tersebut, kader posyandu dan lainnya dapat melihat langsung siapa saja yang belum mendapatkan imunisasi polio. 

Baca juga: Realisasi CPP di Padang: 10 Ribu Orang Tua Menolak Anaknya Diberi Imunisasi Polio

Website tersebut dikenalkan ke publik pada saat soft launching website www.ambacangpekapolio.com di Gebyar Posyandu Puskesmas Ambacang di Kantor KAN Kuranji, Kamis (13/4/2023) kemarin. 

Peluncuran website dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Srikurnia Yati yang mewakili Wali Kota Padang

"Puskesmas Ambacang telah melakukan soft launching website ambacangpekapolio.com. Website ini tentunya inovasi baru dalam crash program polio di Padang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Srikurnia Yati saat diwawancarai, Jumat (14/4/2023). 

Di website ambacangpekapolio.com nantinya akan menampilkan informasi seputar capaian Crash Program Polio (CPP) dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

Baik itu seputar posyandu dan informasi penting lainnya. Website dengan menggunakan nama "Peka Polio" merupakan akronim dari PEta dan eduKAsi Polio. 

Baca juga: 5.674 Balita di Padang Sudah Imunisasi Polio, Dinkes Sebut Masih Jauh dari Target

Sementara itu, Kepala Puskesmas Ambacang drg Riny Zulfianty menyebut bahwa website ambacangpekapolio.com merupakan inovasi dalam pelaksanaan Crash Program Polio (CPP). 

Pihaknya berharap melalui website tersebut seluruh data polio dapat ditemukan dengan mudah dan membantu siapa saja. 

"Kita dibantu dokter muda IKM Fakultas Kedokteran Unand dalam membangun website ini," kata Kepala Puskesmas Ambacang itu.

Baca juga: Kenali Penyakit Polio yang Telah Ditetapkan KLB di Aceh, Bisa Menyebabkan Kelumpuhan

Terpisah, Guru Besar bidang Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Prof. DR. dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISPH, FISCM, Sp. KKLP menyambut baik inovasi yang digagas Puskesmas Ambacang dalam penanganan Crash Program Polio. 

Dirinya menantang  dokter muda di Puskesmas Ambacang untuk berinovasi. 

"Saya tantang mereka untuk menyelesaikan masalah polio, dan muncul inovasi website ini. Semoga dengan adanya website ini, menjadi manfaat dalam percepatan crash program polio di Pdang, khususnya Puskesmas Ambacang," ujarnya. 

Website ini dibangun oleh tim di Puskesmas Ambacang. Seperti dr. Frista Maulina, Rizkan Chaniago, S.Ked, Yasmine Ulayya Chairrunissa, S.Ked, Najdah Fakhirah Karami, S.Ked, Sri Rahma Liza, S. Ked, serta Odilia Cecarani, S. Ked. Website ini rampung terbilang cepat meski masih banyak penyempurnaan. 

"Dari website tersebut diharapkan kita dapat mengetahui daerah-daerah yang masih rendah capaiannya," sebut Rizanda Machmud.

2. Pelita Padang Kritik Tindak Persekusi 2 Perempuan di Pessel: Agama Tak Mengajarkan Kekerasan

Organisasi keberagaman Pelita Padang ikut mengkritik keras persekusi kepada dua perempuan yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).

Persekusi yang dilakukan kepada dua perempuan di Pesisir Selatan itu, ternyata juga menambah rentetan kasus kekerasan seksual di Sumbar.

"Sekelompok laki-laki persekusi dan lakukan kekerasan seksual kepada dua perempuan pengunjung kafe di Pesisir Selatan, korban diintimidasi, ditendang, diseret dan bahkan diceburkan ke laut," kata Silmi Novita Nurman, Wakil Ketua Pelita Padang, Sabtu (15/4/2023).

Tindakan tidak manusiawi itu, kata Silmi, membuat rentetan kasus kekerasan terhadap perempuan yang beririsan dengan moralitas keagamaan semakin bertambah di Sumbar.

"Bahkan pelaku ini beramai-ramai menelanjangi korban dan memegang payudaranya. Aksi bejat ini pun direkam pelaku dan disebarnya," ungkap Dosen UIN Imam Bonjol Padang itu.

Baca juga: Soal Kasus Persekusi 2 Warganya, Bupati Pessel Imbau Masyarakat Tak Main Hakim Sendiri

Silmi menuturkan, persekusi yang dilakukan kepada dua perempuan di Pesisir Selatan itu, sudah di luar batas kemanusiaan. Tindakan pelaku, sama sekali tidak memanusiakan manusia.

Terlebih, dari data yang Pelita Padang himpun, kata Silmi, pelaku berdalih dan mengatasnamakan agama sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan terhadap perempuan.

"Ini adalah perilaku yang sangat tidak bisa dibenarkan. Kami menyayangkan kejadian ini, seharusnya saat Ramadan ini menjadi ajang memperbanyak amal baik dengan semangat memanusiakan manusia," jelas Silmi.

Silmi mengatakan, tindakan persekusi yang dilakukan kepada dua perempuan di Pesisir Selatan itu, menurut pandangannya, akibat pemahaman agama yang sempit dan misoginis.

Hal itu pun menjadi faktor yang menyebabkan perempuan selalu jadi korban, sementara pihak laki-laki terkesan aman dari kekerasan yang terjadi di masyarakat.

Baca juga: 2 Warga Jadi Korban Persekusi, Bupati Pessel: akan Jadi Catatan Hitam & Berpengaruh pada Masa Depan

"Mengaratnya pandangan misoginis di masyarakat, membuat banyak orang sangat mudah memusuhi dan melecehkan perempuan," tegas Silmi.

"Perempuan sering dianggap sebagai sumber aib, fitnah dan layak direndahkan. Padahal, agama sejatinya tidak mengajarkan pemahaman seperti itu," tambah Silmi.

Silmi meminta, aparat kepolisian dapat menindak tegas para pelaku sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar korban bisa mendapatkan keadilan.

"Jangan hanya berakhir dengan kata maaf lalu kasus selesai. Pemerintah juga harus memberi jaminan pemulihan korban beserta keluarganya," pungkas Silmi.

Diketahui, dua orang perempuan yang mengalami tindakan bejat dari sekelompok pria, terjadi pada Sabtu (8/4/2023) sekira pukul 23.30 malam.

Baca juga: HUT ke-75 Jatuh di Bulan Ramadhan, Pemkab Pesisir Selatan Tak Gelar Perayaan Event atau Festival

Dua orang perempuan itu adalah pengunjung di sebuah kafe di Pesisir Selatan. Sebelum mereka dipersekusi oleh sekelompok laki-laki, mereka dituduh sebagai pemandu karaoke.

Tuduhan tak beralasan itu pun menyebabkan dua orang perempuan yang menjadi korban ini mengalami trauma. Pasalnya, korban ditelanjangi, diceburkan ke laut dan disoraki beramai-ramai.

Saat ini, kasus persekusi ini telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat. Selain itu, pemerintah setempat juga turut mengutuk perbuatan pelaku.(TribunPadang.com)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved