Kota Pariaman

Kenali Penyakit Polio yang Telah Ditetapkan KLB di Aceh, Bisa Menyebabkan Kelumpuhan

Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Wali Kota Pariaman saat memberi imunisasi tetes pada seorang anak saat launching crash program imunisasi polio di balai kota Pariaman, Senin (6/3/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) saat ini melakukan imunisasi polio dalam Crash Program Imunisasi Polio yang dilaunching pada di Kota Pariaman, Senin (6/3/2023).

Hal itu dilakukan setelah ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio saat penemuan kasus di Provinsi Aceh.

Terkait itu, masyarakat harus mengenali apa itu penyakit polio untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanwar mengatakan, Polio adalah Virus golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.

Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae.

Baca juga: Dalam Sepekan Kedepan Sumbar Targetkan 480 Ribu Anak dapat Imunisasi Polio

Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.

"Sebenarnya polio ini dapat menyerang pada usia berapa pun, tapi terutama polio ini menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun," jelasnya.

Pada awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di negara-negara industri, melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun.

Polio ini menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus.

Hasil olahan virus yang ada di usus itu, kemudian dibuang ke lingkungan melalui feces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.

Baca juga: Tindak Lanjut KLB di Aceh, Sumbar Launching Crash Program Imunisasi Polio di Kota Pariaman

Di Indonesia polio sempat dinyatakan hilang pada delapan tahun belakang, namun baru-baru ini kasus polio kembali muncul di Provinsi Aceh.

Akibatnya seluruh provinsi tetangga Aceh harus melakukan antisipasi melalui Crash Program Imunisasi Polio.

"Jadi melalui assessment dari pemerintah pusat, geografis Sumbar yang berdekatan dengan Aceh membuat kemungkinan penyebaran virus itu besar," terangnya.

Alasan itu membuat Sumbar dan Provinsi Riau terpilih untuk melakukan Crash Program Imunisasi Polio.

Selain letak geografis, pemerintah pusat menilai selama Pandemi kunjungan posyandu di Sumbar juga sangat rendah.

Baca juga: Sumbar Bersaing dengan Solo, Kaltim, Aceh Jadi Tuan Rumah Porwanas 2025

Berdasarkan penurunan kunjungan posyandu itu, Lila mengatakan jumlah anak yang mendapatkan imunisasi polio juga menurun.

Menurutnya dampak dari itu membuat banyak anak berusia 0-59 tahun di Sumbar belum menjalankan imunisasi polio.

"Angka imunisasi Sumbar pada tahun lalu juga masih rendah yaitu kurang dari 60 persen, sedangkan angka yang ditetapkan pemerintah 95 persen," jelasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved