Update Nasabah Bank Nagari Terkena Skimming, Muhammad Irsyad Akui Pihaknya Lakukan Investigasi
Manajemen Bank Nagari atau BPD Sumatera Barat memastikan memberi penggantian seluruh dana nasabah yang terkena skimming pada beberapa waktu lalu.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Manajemen Bank Nagari atau BPD Sumatera Barat memastikan memberi penggantian seluruh dana nasabah yang terkena skimming pada beberapa waktu lalu.
Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Muhammad Irsyad di Padang, melalui keterangan tertulisnya mengatakan pada 4 hingga 5 Mei 2022, terjadi penyalahgunaan transaksi keuangan pada kartu ATM nasabah Bank Nagari.
Call Center dan Kantor Layanan Cabang telah menerima laporan pengaduan nasabah dari 5 sampai 8 Mei 2022.
Laporan dilakukan oleh nasabah setelah mengetahui melalui SMS notifikasi yang diterima terkait adanya transaksi keuangan yang tidak dilakukan oleh nasabah karena fisik kartu ATM asli berada pada nasabah tersebut.
Irsyad menyampaikan berdasarkan laporan pengaduan nasabah tersebut, pihaknya langsung melakukan percepatan penelusuran investigasi.
"Penelusuran yang dilakukan mulai dari pengecekan terhadap data transaksi terakhir yang dilakukan oleh nasabah melalui Kartu ATM sebelum terjadi kejadian transaksi mencurigakan yang dilaporkan nasabah," katanya, Rabu (11/5/2022)
Kemudian dilanjutkan pengecekan langsung ke lokasi ATM Bank Nagari yang diduga menjadi transaksi terakhir nasabah dan mengambil rekaman CCTV di lokasi ATM yang dimaksud.
Berdasarkan investigasi diperoleh transaksi yang terjadi menggunakan kartu ATM Bank Nagari yang bertransaksi pada chanel ATM bank lain di luar Provinsi Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil investigasi dan analisa data yang dilakukan oleh Bank Nagari terkait penyalahgunaan transaksi keuangan rekening nasabah dinyatakan hal ini disebabkan oleh praktik kejahatan skimming.
Skimming yaitu metode pencurian melalui alat yang bernama skimmer yaitu alat perekam yang dipasang pada Card Reader atau tempat memasukkan kartu ATM.
Kemudian kamera dipasang pada cover pinpad atau tempat menginput tombol PIN pada mesin ATM, dengan tujuan mencuri data kartu ATM dan PIN Nasabah.
Ia menegaskan kejadian ini bukan merupakan pembobolan sistem pada Bank Nagari, tetapi pencurian pada data kartu ATM dan PIN yang dipegang oleh Nasabah.
Saat ini metode pencurian via skimming bukan merupakan hal yang baru pada perbankan. Hal ini juga telah pernah terjadi pada nasabah bank lainnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan tindak lanjut penanganan kasus skimming ini yaitu melakukan penanganan terhadap seluruh kartu ATM yang terindikasi kemungkinan terkena skimming.
Setelah itu, melakukan pengecekan dan memastikan secara intensif kondisi mesin ATM Bank Nagari tidak terdapat alat perekam dan kamera yang dipasang untuk kegiatan skimming.
Setelah itu, melakukan pengecekan dan memastikan secara intensif kondisi mesin ATM Bank Nagari tidak terdapat alat perekam dan kamera yang dipasang untuk kegiatan skimming.
Pihaknya menyampaikan nasabah yang terdampak kejadian tersebut menjadi prioritas utama penyelesaian pengembalian dana sesuai hasil investigasi Bank secara intensif.
Bank Nagari akan terus memberikan edukasi kepada nasabah melalui media sosial dan website terkait tips aman bertransaksi di mesin ATM dan imbauan untuk lebih banyak menggunakan transaksi secara digital.
Baca juga: Ungkap Kejahatan Skimming ATM, Polresta Padang Terima Penghargaan dari BNI
Baca juga: Saldo 81 Nasabah BNI yang jadi Korban Skimming ATM Aman, Kapolresta Padang: Silakan Ganti Pin
Kronologi Dialami Korban
Dilansir TribunPadang.com, seorang nasabah Bank Nagari bernama Andri Besman menjadi korban kejahatan skimming pada Kamis (5/5/2022) lalu.
Andri Besman dikagetkan karena pesan M-bangking Bank Nagari masuk ke telepon genggamnya.
"Waktu saya bangun ngecek telepon pukul 08.03 WIB, ada pesan masuk berturut-turut," katanya pada TribunPadang.com, Rabu (11/5/2022).
Saat itu Andri bersama keluarga hendak berangkat ke Lubuk Basung untuk menikmati suasana libur lebaran.
Andri menjelaskan pesan M-banking Bank Nagari masuk sebanyak enam kali, yang berisi bahwa sudah ada empat kali penarikan tunai sebanyak Rp 2 juta dan Rp 1 juta sebanyak dua kali.
"Total ada Rp 10 juta uang saya raib pagi itu. Sehingga saya langsung mencari Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Nagari di Aur Kuning, untuk menarik seluruh uang yang tersisa," katanya mengingat.
Baca juga: Tips Agar Terhindar dari Kejahatan Skimming di Mesin ATM, Tutup Nomor Pin saat Menekan
Baca juga: Ini Peran 5 Pelaku Kejahatan Skimming ATM yang Beraksi di Padang, Ada Ahli IT hingga Pengawas
Hal itu ia lakukan untuk mengantisipasi uang yang tersisa juga tidak ikut raib.
Sisa uang di ATM Bank Nagari dipindahkan Andri ke Bank lain.
Setelah semua saldo ATMnya kosong, Andri melakukan upaya untuk menukar pin ATM nya secepat mungkin.
Karena sudah memiliki rencana ke Lubuk Basung, pagi itu Andri dan keluarga tetap berangkat mengingat kondisi lalu lintas yang rawan macet.
Baca juga: Sindikat Kejahatan Skimming Beraksi di 3 ATM BNI di Padang, Pernah Transaksi di Sana? Cek Saldomu
Baca juga: Sindikat Kejahatan Skimming ATM Sedot 81 Data Nasabah Bank di Padang, 500 Nasabah lagi di Sumut
"Waktu sampai Lubuk Basung, baru saya melapor ke Bank Nagari di Pasa Padang baru," sebutnya.
Saat sampai di sana, Andri langsung menyampaikan semua keluhannya pada Customer Servis (CS) terkait kondisi yang menimpanya di Bukittinggi.
Pihak CS pada saat menyampaikan keluhan itu kata Andri meminta nomor rekeningnya untuk melakukan pengecekan.
Baca juga: Saat Masa Libur Lebaran, Bank Mandiri Area Padang Optimalkan 117 Mesin ATM, 31 Unit Bisa Tarik Setor
Baca juga: Polres Bukittinggi Perpanjang Masa Pengamanan Arus Balik, Berlangsung Sepekan
Dari pernyataan CS, Andri baru mengetahui bahwa penarikan di ATMnya berlangsung pada pukul 01.00 WIB.
Tapi laporannya baru sampai ke Andri sekita pukul 08.00 WIB, karena pada saat istirahat teleponnya mati.
"Dari pernyataan CS tersebut, uang itu di tarik dari ATM Bank Nagari di Aur Duri Kota Padang, dimana kodenya sama dengan saya melakukan tarik tunai terakhir," katanya itu adalah tempat terakhir ia menarik tunai sebelum ke Bukittinggi.
Baca juga: Sekarang Bisa Daftar BPJS Kesehatan Secara Online, Siapkan NIK, KK hingga Nomor Rekening Bank
Baca juga: OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Sumbar Membaik, Rasio Permodalan Bank Rata-rata 22 Persen
Penarikan tunai itu dilakukannya pada pukul 11.00 WIB Jumat (29/4/2022) di ATM Bank Nagari yang sama dengan tempat penarikan uang dilakukan pada Kamis (5/5/2022).
Ia juga menuturkan bahwa pihak Bank Nagari menyatakan bahwa itu adalah kejahatan skimming.
"Jadi pelaku sudah memasang skimming di sana, sehingga mendapatkan data dan pin ATM saya," sebutnya.
Baca juga: Cara Cek Daftar Penerima BLT UMKM Melalui Bank BRI, Login https://eform.bri.co.id/bpum, Masukkan NIK
Baca juga: Bank Nagari FC Juara Turnamen Wali Kota Padang Panjang Cup 1, Ungguli PS Pemko Sawahlunto
Menurut Andri, di ATM Bank Nagari Aur Duri itu pelaku memasang kamera untuk merekam semuanya, dari sana pelaku melakukan kloning dan mengambil uang Andri.
Sehingga ATM Bank Nagari milik Andri menjadi dua, yang satu digunakan oleh pelaku tersebut untuk mengambil uangnya.
Melalui laporannya ke CS, Andri hanya dipuaskan dengan jawaban bahwa pihak Bank Nagari akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian ini. (TribunPadang.com/Rahmat Panji/Rima Kurniati)