BERITA POPULER SUMBAR
Berita Populer Sumbar: Biaya Haji 2022 Naik, Harimau Sumatera, Nelayan di Pesisir Selatan
berita populer Sumatera Barat (Sumbar): biaya haji 2022 naik hingga Harimau Sumatera, nelayan di Pesisir Selatan ditemukan sudah tak bernyawa
Selain jumlah kuota, pada tahun 2022 ini usia jamaah juga dibatasi sesuai ketentuan pemerintahan Arab Saudi yaitu maksimal 65 tahun.
Sesuai dengan aturan tersebut dan menimbang kondisi Pandemi covid 19, tentu masyarakat harus bisa menerimanya.
Jika sesuai wacana kuota 50 persen, maka hanya 2.306 jamaah berusia di bawah 65 tahun yang berangkat sesuai dengan rangking nomor urut kursi pendaftaran.
"Kami harap masyarakat berbesar hati juga untuk menerima keputusan tersebut," terangnya.
Baca juga: 283 Jemaah Haji Tahun 2020 di Bukittinggi Berhak, Berangkat Musim Haji Tahun 2022
Baca juga: Simak Rincian Penggunaan Biaya Haji yang Naik Jadi Rp 39,8 Juta Tahun 2022
2. Penyebab Harimau Sumatera Bergeser ke Kota Solok hingga BKSDA Tak Pasang Perangkap di Kabupaten
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memasang perangkap harimau di Kota Solok Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Pemasangan perangkap ini dilakukan setelah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) sempat muncul di Kabupaten Solok dan Kota Solok.
Rabu (6/4/2022), lalu, warga dihebohkan dengan adanya jejak si Raja Belang di Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.
Sehari berikutnya, Kamis (7/4/2022), warga juga melaporkan adanya sapi warga diterkam harimau di Nagari Kuncir, Kecamatan IX Koto Diatas, Kabupaten Solok.
Namun, petugas BKSDA Sumbar memilih memasang perangkap besi di RT 03/RW 06, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.
Baca juga: Harimau Sumatera Diduga Berkeliaran di 3 Kelurahan Kota Solok, BKSDA Sumbar Tambah Kandang Jebak
Baca juga: Giliran di Kota Solok Ditemukan Jejak Kaki Diduga Harimau Sumatera, Warga Lihat di Transad
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, mengatakan jika mengamati pergerakan satwa ini, ditemukan hasil harimau bergeser lagi ke Kota Solok karena penghalauan.
Penghalauan ini dilakukan menggunakan meriam dengan membuat suara-suara gaduh setelah harimau menerkam sapi milik warga di Kabupaten Solok.
Harapannya, harimau sumatera kembali ke dalam hutan.
Namun, terakhir jejak harimau ditemukan dekat Kota Solok.
Lokasinya masih terdapat hutan, ladang, dan hutan kota.