Gempa Guncang Pasaman Barat
1 Korban Longsoran Nagari Malampah kembali Ditemukan, Tim SAR Sebut 4 Korban Lagi, Masih Dicari
Tim SAR Gabungan kembali menemukan korban meninggal dunia akibat longsor dalam kejadian gempa di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tim SAR Gabungan kembali menemukan korban meninggal dunia akibat longsor dalam kejadian gempa di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Longsor akibat gempa ini terjadi pada Jumat (25/2/2022) lalu hingga masih menyisakan dampak terhadap masyarakat.
Hal itu dikarenakan adanya korban jiwa dalam kejadian gempa dan longsoran ini.
Gempa bumi ini memporak porandakan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Sebanyak enam orang dilaporkan tertimbun material longsor di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar.
Korban ini, merupakan korban kedua yang ditemukan oleh tim SAR Gabungan.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Seksi Operasi & Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Octavianto.
"Sekitar pukul 10.06 WIB, korban dengan jenis kelamin laki-laki telah ditemukan kembali di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari," kata Octavianto.
Ia mengatakan, korban selanjutnya dibawa ke posko untuk diserahkan kepada Puskesmas Ladang Panjang untuk dilakukan identifikasi.
"Terhadap korban ini dilakukan penggalian sekitar pukul 06.00 WIB," katanya.
Awalnya ada warga sekitar pada Selasa (1/3/2022) datang ke lokasi longsoran.
Selanjutnya warga tersebut menusuk-nusuk dengan kayu sehingga tercium bau busuk.
"Namun, kayu itu dikerumuni lalat dan diduga ada korban di bawahnya sehingga dilakukan penggalian," katanya.
Octavianto mengatakan, korban ditemukan sekitar tiga meter di bawah material longsor.
"Kesulitan kita adalah material tanah lunak dan ada batu serta kayu sehingga melakukan evakuasi dengan cara manual," katanya.
Baca juga: UPDATE: Lebih dari 14 Ribu Warga Mengungsi Pascagempa Pasaman Barat, 12 Orang Meninggal Dunia

Belum Ditemukan
Dilansir TribunPadang.com, lima warga yang tertimbun longsor di Nagari Malambah, Pasaman, Sumatera Barat belum berhasil ditemukan, hingga hari Senin (28/2/2022).
Warga ini diduga tertimbun longsor setelah wilayah Pasaman dan Pasaman Barat diguncang gempa bumi, 6,1 Magnitudo, Jumat (25/2/2022) pagi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Asnedi, mengatakan, korban yang belum ditemukan ini masih memiliki hubungan kekerabatan.
Petugas gabungan masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi longsor.
"Hari ini kami bersama tim gabungan masih belum menemukan lima orang tersebut, sedangkan satu orang sudah ditemukan," ujar Asnedi kepada TribunPadang.com di sekitar lokasi longsor, Senin (28/2/2022).
Baca juga: Anjing Pelacak dari Unit K-9 Polda Sumbar Bantu Pencarian Korban Longsor Gempa di Pasaman
Baca juga: Pengungsi Gempa Pasaman Barat Butuh Selimut, Obat nyamuk, Popok Bayi, Makanan dan Minuman
Asnedi mengungkapkan, salah seorang korban sudah ditemukan oleh petugas dari Basarnas, dan personel lainnya pada hari Sabtu (26/2/2022) di dekat sebuah pohon pinang.
Keenam orang yang tertimbun longsor, kata Asnedi ialah dua keluarga yang punya hubungan kekerabatan.
Saat kejadian, keenam orang yang dilaporkan tertimbun longsor sedang berada di kebun masing-masing.
Dari semua anggota keluarga itu, dua orang diketahui selamat dari terjangan longsor.
Asnedi menyampaikan, kendala yang dihadapi petugas pencarian ialah material longsor yang cukup lunak dan dalamnya tumpukannya sekira 9 hingga 10 meter.
Itu artinya, petugas harus berhati-hati ketika menginjak tumpukan material tanah longsor itu.
Sementara itu, Pantauan TribunPadang.com, di lokasi longsor yang menyebabkan banjir bandang (galodo) tampak pohon-pohon, kayu, yang terbawa tanah.
Asnedi melanjutkan, petugas juga mesti mewaspadai hujan dari arah Gunung Talamau, karena berpotensi terjadinya longsor kembali.
Baca juga: UPDATE: Korban Jiwa Gempa Pasaman Barat Jadi 11, Tim Gabungan Fokus Pencarian 4 Orang Hilang
Baca juga: Lagi, Satu Pengungsi Gempa Pasbar Meninggal Dunia, Bupati Hamsuardi: Total Korban Jiwa Jadi 6 Orang
Asnedi menyampaikan bahwa akses menuju lokasi juga menjadi kendala.
Jalan yang ditempuh menuju Malampah menanjak, berbatu dan tidak terlalu lebar, sehingga alat berat kesulitan melewati akses via Jorong Siparayo. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar/Rezi Azwar)