Kabupaten Sijunjung
Ada Homestay di Perkampungan Adat Sijunjung, Rp 300 Ribu Per Malam, Wisatawan Tidur Bersama Warga
Menjadi Cagar Budaya peringkat Nasional, Perkampungan Adat, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), menyediakan fasilitas
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Menjadi Cagar Budaya peringkat Nasional, Perkampungan Adat, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), menyediakan fasilitas homestay bagi para wisatawan.
Pengelola homestay di Perkampungan Adat, Dahliana mengatakan ada 23 rumah gadang di perkampungan adat yang dijadikan tempat homestay bagi wisatawan.
Baca juga: Populer Sumbar: Kantor Unit PLN Balai Selasa Terbakar dan Hari Jadi ke-73 Kabupaten Sijunjung
Baca juga: Dagperinkop Sijunjung Bina UMKM untuk Pemasaran Produk Berbasis Online, Ada 713 Usaha Mikro
“Sebenarnya semua rumah gadang bisa dijadikan tempat homestay, karena konsep homestay kami dimana wisatawan bisa berbaur bersama masyarakat adat,” ujarnya saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (10/2/2022).
Ia menjelaskan, wisatawan yang ingin menginap di rumah gadang, nantinya akan bergabung dan tidur bersama masyarakat adat yang juga tinggal di rumah gadang tersebut.
Baca juga: Disdagperinkop UKM Rencanakan, Pengelolaan UKM di Kabupaten Sijunjung, Lewat Sistem Koperasi
Baca juga: Hari Jadi ke-73 Kabupaten Sijunjung Disdikbud Sijunjung Sajikan, Aneka Pertunjukan Seni dari Sekolah
“Wisatawan memang kami buat merasakan bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat perkampungan adat dengan langsung hidup berdampingan dengan kami,” ungkap Dahliana.
Kata Dahliana, wisatawan tersebut nanti juga akan diajak bertani serta berladang bersama masyarakat, dimana mayoritas masyarakat perkampungan adat memilik mata pencarian sebagai petani.
Baca juga: Disdik Minta Langkah Kedepan dari LKAAM dan MUI Sumbar, Seusai Pemkab Sijunjung Tarik Buku Pelajaran
Baca juga: Harga Cabai Merah di Pasar Inpres Muaro Sijunjung Naik akibat Pasokan Kurang
“Nanti wisatawan kami ajak ke sawah, mengambil getah karet, sehingga mereka memang merasakan bagaimana kehidupan masyarakat Perkampungan Adat Sijunjung,” tururnya.
Dahliana menyebut, konsep homestay di perkampungan adat ini dibuat seperti para wisatawan pulang ke kampung halaman dan menginap di rumah saudaranya.
Sementara, untuk biaya menginap di Perkampungan Adat yaitu Rp 300.000 per malam untuk lima orang.
Baca juga: Pemkab Sijunjung Tarik Buku Pelajaran Bernarasi Suku Minangkabau Beragama Katolik
Baca juga: Pemkab Sijunjung Tarik Buku Pelajaran Bernarasi Suku Minangkabau Beragama Katolik
“Jika nantinya lebih dari lima orang, maka ditambah biaya menginap Rp 50.000 per orangnya, seperti 7 orang tidak mungkin menyewa dua rumah gadang,” sebut Dahliana.
Selain itu, untuk biaya makan para wisatawan tidak termasuk biaya menginap tersebut.
Dimana untuk sarapan wisatawan membayar Rp 10.000 per orang serta untuk makan siang dan malam Rp 20.000 untuk satu hari.
Baca juga: Pemkab Sijunjung akan Lelang Kendaraan Dinas yang Tak Terawat
Baca juga: Hujan Deras di Kabupaten Sijunjung Akibatkan Longsor, Bupati Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
“Nantinya dengan uang tersebut, pemilik rumah gadang itu yang akan memasakan makanan dan para wisatawan boleh meminta menu apa yang akan dihidangkan,” katanya.
Dari pengalaman Dahliana mengurus homestay tersebut para wistawan banyak meminta makanan seperti olahan jengkol, rendang pucuk ubi (daun singkong), rendang nangka, hingga ada rendang belalang. (*)