Berita Lima Puluh Kota Hari Ini

Jejak Mirip Kaki Harimau Sumatera Ditemukan di Persawahan Nagari Pauh Sangik Lima Puluh Kota, Sumbar

Masyarakat sempat ketakutan karena menemukan jejak kaki binatang, diduga Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) kemudian melaporkannya ke petugas

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Terlihat adanya jejak kaki satwa, yang diduga Harimau sekitar areal persawahan di Nagari Pauh Sangik, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) baru-baru ini. 

"Ada seekor kambing warga yang dimangsa satwa, menurut masyarakat yang melihat diperkirakan adalah satwa liar jenis beruang," ujarnya.

Kejadian serupa diperkirakan sudah ada sebanyak 11 hewan ternak warga yang dimangsa dalam waktu Mei 2021 sampai saat ini.

Baca juga: BKSDA Sumbar Titipkan Satwa Jenis Siamang di Lembaga Konservasi Kalaweit Indonesia

Baca juga: BKSDA Sumbar Lepasliarkan Trenggiling ke Hutan Konservasi, Suaka Margasatwa Malampah Alahan Panjang

Kata dia, pihaknya dari Resort Bukittinggi sudah datang ke lokasi kejadian konflik ini untuk melakukan identifikasi.

"Resort Bukittinggi juga sudah memasang sebanyak 1 kamera trap untuk memastikan satwa ini," katanya.

Pihaknya juga sudah memberikan himbauan kepada masyarakat agar memasukkan hewan ternak ke dalam kandangnya masing-masing.

Baca juga: Warga dan Petugas BKSDA Sumbar Usir Harimau Sumatera di Solok Selatan, Dikabarkan Terkam Anak Sapi

Baca juga: Harimau Mati Terjerat di Riau, BKSDA Sumbar Langsung Peringatkan Warga: Ancamannya 5 Tahun Penjara

Hal itu agar tidak memancing satwa liar menyerang hewan ternak dan tidak terjadi konflik satwa liar.

"Untuk masyarakat kita ingatkan juga untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas di lokasi konflik," katanya.

Baca juga: Harimau Mati Terjerat di Riau, BKSDA Sumbar Langsung Peringatkan Warga: Ancamannya 5 Tahun Penjara

Baca juga: Warga di Sumbar Serahkan Opsetan Harimau dan Cenderawasih, BKSDA Sumbar: Sukarela dan Sudah Sadar

Diingatkan agar masyarakat tidak bertindak untuk membunuh satwa yang dilindungi.

"Lebih baik laporkan kejadian ini secepatnya kepada petugas BKSDA. Diharapkan potensi konflik satwa ini dapat dihindari," katanya. (TribunPadang.com, Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved