HASIL Munas BEM Se-Indonesia, Nofrian Fadil Akbar dari Unri Terpilih Jadi Koordinator Pusat

Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIV Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)  akhirnya memilih Nofrian Fadil Akbar sebagai koordinator pusa

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIV Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)  akhirnya memilih Nofrian Fadil Akbar sebagai koordinator pusat yang baru. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIV Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)  akhirnya memilih Nofrian Fadil Akbar sebagai koordinator pusat atau Korpus yang baru.

Munas yang digelar di Padang sejak Minggu (28/3/2021) dengan tuan rumah Universitas Andalas (Unand) Padang Sumbar ini sempat ricuh.

Kericuhan dikarenakan peserta yang belum mendaftar diduga memaksa masuk ruangan dan sempat membuat Munas ditunda.

Nofrian Fadil mengatakan Munas yang awalnya sempat ricuh, karena pro dan kontra mengenai syarat registrasi peserta, mulai meredam di hari ke-4 pelaksanaan.

Pemilihan Nofrian Fadil Akbar sebagai koordinator pusat yang baru ini disepakati bersama secara musyawarah ditetapkan presedium tetap.

"Selain pemilihan Korpus, pada Munas kali ini juga akan disampaikan laporan pertanggungjawaban periode sebelumnya," kata Nofrian Fadil Akbar, Kamis (1/4/2021).

Selanjutnya, pemilihan pengurus periode baru, serta pelantikan kampus yang bergabung dalam BEM SI. 

Selain penetapan Korpus Bem SI, Munas ini juga menetapkan Unand sebagai Koordinator Isu Ekonomi Ketenagakerjaan dan Koordinator Perempuan BEM SI.

"Sementara Koordinator Media IT PLN, dan beberapa kampus lain sebagai koordinator wilayah," ungkap Nofrian Fadil Akbar.

Nofrian Fadil Akbar mengatakan BEM SI akan terus menjadi juru bicara rakyat dan mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah untuk kesejahteraaan.

Baca juga: Munas BEM Se-Indonesia di Padang Diprotes, Presma BEM Unand Sebut Batasi Peserta karena Covid-19

Baca juga: BKSDA Sumbar Investigasi untuk Ketahui Penyiksa Simpai, Lacak Pemosting Video Pertama di Medsos

Munas BEM Se-Indonesia di Padang

Dilansir TribunPadang.com, Musyawarah Nasional (Munas) BEM Seluruh Indonesia yang digelar di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (30/3/2021) sempat menjadi sorotan.

Hal ini dikarena sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, yang tidak bisa mengikuti sidang munas dengan tuan rumah BEM Universitas Andalas (Unand).

Video protes sejumlah mahasiswa yang tidak bisa jadi peserta pada Munas ini juga sempat viral di media sosial.

Presma BEM Unand, Teza Kusuma mengatakan sebagai tuan rumah, Unand sudah koordinasikan ke berbagai kampus, Polda Sumbar dan, Satgas covid-19 yakni hanya dibolehkan peserta 150 kampus.

Dikatakan, pendaftaran peserta munas sudah dibuka selama dua minggu, penutupannya dilakukan pada 19 Maret.

Lalu, dibuka kembali perpanjangan pendaftaran untuk delegasi online sampai tanggal 20 Maret 2011.

"Setelah ditutup perpanjangan pendaftaran, beberapa kampus mengkonfirmasi mereka telat mendaftar, alasannya masalah internal dan lainnya," kata Teza Kusuma, Selasa (30/3/2021).

Dikatakannya, peserta yang tidak bisa mendaftar tersebut mengancam akan datang ke Kota Padang, Provinsi Sumbar.

Baca juga: Mahasiswa BEM se Sumbar Demo di Gedung DPRD Sumbar, Apa Tuntutannya?

Baca juga: VIDEO - Aliansi BEM se-Sumbar Gelar Aksi Tolak Omnibus Law di DPRD Sumbar

Suasana disela-sela Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM Se-Indonesia di Kampus Unand Limau Manis, Kota Padang, Provinsi Sumbar sempat menuai protes sejumlah mahasiswa, Selasa (30/3/2021)
Suasana disela-sela Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM Se-Indonesia di Kampus Unand Limau Manis, Kota Padang, Provinsi Sumbar sempat menuai protes sejumlah mahasiswa, Selasa (30/3/2021) (ISTIMEWA)

"Kami sudah konfirmasi ke panitia, peserta dari kampus- kampus yang tidak terdaftar, walaupun mereka datang, kita tidak mengakomodir, walaupun mereka datang, kita hanya menghargai sebagai wisatawan," ungkap Teza Kusuma.

Menurutnya, saat pelaksanaan Munas pada Senin (29/3/2021) kemarin, sejumlah mahasiswa yang belum terdaftar itu tetap datang ke Kota Padang.

Teza Kusuma mengatakan kedatangan sejumlah mahasiswa itu juga berkehendak untuk masuk ke dalam ruangan.

Baca juga: Aliansi BEM Se-Sumbar Datangi Kantor Gubernur, Peringati Hari Petani dan Singgung Omnibus Law

Baca juga: BEM Sumbar Desak Dugaan Mark Up Handsanitizer Diusut Tuntas, Mahasiswa Inginkan Sanksi Tegas

"Mereka enggak daftar sejak semula, serta tanpa melengkapi persyaratan, lalu meminta masuk ke dalam. Hal itu tentu saja membuat kami tidak bisa untuk menerima mereka," ungkap Teza Kusuma.

Alasan Teza Kusuma, seandainya mahasiswa yang datang ke Padang itu diterima, nantinya akan timbul persoalan lainnya, tidak adanya keadilan.

Dijelaskannya, sejumlah mahasiswa yang tidak diperbolehkan untuk masuk kemudian sebagian mereka menggelar aksi di luar ruangan.

"Mahasiswa beberapa kampus yang ikut di dalam tidak terima dan mereka juga walkout, hingga munas akhirnya ditunda," ungkap Teza Kusuma.

Sampai saat ini imbuhnya sidang Munas BEM SI masih pending, kemungkinan dilanjutkan kembali besok, Rabu (31/3/2021).

Dikatakan, panitianya hanya sebagai fasilitator, jika memang tidak bisa dilanjutkan, munas kali ini akan berjalan tanpa menghasilkan apapun.

Teza Kusuma mengatakan, pada muswil BEM SI ini biasanya akan ditetapkan Koordinator Bem SI, Koordinator Wilayah Bem SI dan Koordinator Korpus Perempuan BEM SI.

"Kita kecewa dengan pernyataan Unand, yang dianggap tidak siap sebagai tuan rumah, Unand mengambilkan keputusan sepihak. Padahal, sudah ada keputusan dari pengurus ini BEM SI bahwa Unand sebagai tuan rumah," tambahnya. (*) 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved