Munas BEM Se-Indonesia di Padang Diprotes, Presma BEM Unand Sebut Batasi Peserta karena Covid-19
Musyawarah Nasional (Munas) BEM Seluruh Indonesia yang digelar di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (30/3/2021) menjadi sorotan.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Musyawarah Nasional (Munas) BEM Seluruh Indonesia yang digelar di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (30/3/2021) sempat menjadi sorotan.
Hal ini dikarena sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, yang tidak bisa mengikuti sidang munas dengan tuan rumah BEM Universitas Andalas (Unand).
Video protes sejumlah mahasiswa yang tidak bisa jadi peserta pada Munas ini juga sempat viral di media sosial.
Presma BEM Unand, Teza Kusuma mengatakan sebagai tuan rumah, Unand sudah koordinasikan ke berbagai kampus, Polda Sumbar dan, Satgas covid-19 yakni hanya dibolehkan peserta 150 kampus.
Dikatakan, pendaftaran peserta munas sudah dibuka selama dua minggu, penutupannya dilakukan pada 19 Maret.
Lalu, dibuka kembali perpanjangan pendaftaran untuk delegasi online sampai tanggal 20 Maret 2011.
"Setelah ditutup perpanjangan pendaftaran, beberapa kampus mengkonfirmasi mereka telat mendaftar, alasannya masalah internal dan lainnya," kata Teza Kusuma, Selasa (30/3/2021).
Dikatakannya, peserta yang tidak bisa mendaftar tersebut mengancam akan datang ke Kota Padang, Provinsi Sumbar.
Baca juga: Mahasiswa BEM se Sumbar Demo di Gedung DPRD Sumbar, Apa Tuntutannya?
Baca juga: VIDEO - Aliansi BEM se-Sumbar Gelar Aksi Tolak Omnibus Law di DPRD Sumbar
"Kami sudah konfirmasi ke panitia, peserta dari kampus- kampus yang tidak terdaftar, walaupun mereka datang, kita tidak mengakomodir, walaupun mereka datang, kita hanya menghargai sebagai wisatawan," ungkap Teza Kusuma.
Menurutnya, saat pelaksanaan Munas pada Senin (29/3/2021) kemarin, sejumlah mahasiswa yang belum terdaftar itu tetap datang ke Kota Padang.
Teza Kusuma mengatakan kedatangan sejumlah mahasiswa itu juga berkehendak untuk masuk ke dalam ruangan.
Baca juga: Aliansi BEM Se-Sumbar Datangi Kantor Gubernur, Peringati Hari Petani dan Singgung Omnibus Law
Baca juga: BEM Sumbar Desak Dugaan Mark Up Handsanitizer Diusut Tuntas, Mahasiswa Inginkan Sanksi Tegas
"Mereka enggak daftar sejak semula, serta tanpa melengkapi persyaratan, lalu meminta masuk ke dalam. Hal itu tentu saja membuat kami tidak bisa untuk menerima mereka," ungkap Teza Kusuma.
Alasan Teza Kusuma, seandainya mahasiswa yang datang ke Padang itu diterima, nantinya akan timbul persoalan lainnya, tidak adanya keadilan.
Dijelaskannya, sejumlah mahasiswa yang tidak diperbolehkan untuk masuk kemudian sebagian mereka menggelar aksi di luar ruangan.
