Calon Mahasiswa Kurang Mampu Dapat Ajukan KIP Kuliah, Rektor Unand: Jangan Lewat 8 Semester
Rektor Universitas Andalas (Unand) Yuliandri menyebut seleksi masuk perguruan tinggi negeri terbuka bagi siapa saja dari semua golongan.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Rektor Universitas Andalas (Unand) Yuliandri menyebut seleksi masuk perguruan tinggi negeri terbuka bagi siapa saja dari semua golongan.
Kata dia, bagi keluarga kurang mampu secara ekonomi dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan melalui skema Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
KIP kuliah diperuntukkan tiga skema yakni reguler, afirmasi, dan usulan masyarakat.
"Pada 2020 lalu, mahasiwa yang mendapat KIP reguler di Unand sebanyak 1.739 orang, KIP afirmasi 5 orang, dan KIP usulan masyarakat 10 orang. Total 1.754 orang penerima," kata Yuliandri, Rabu (3/2/2021).
Yuliandri melanjutkan, pendaftaran KIP kuliah akan bersamaan dengan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
• Unand Miliki Prodi Ilmu Biomedis, Ketahui Tahapan dan Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru
• Sekitar 5 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau Agam, Diduga Akibat Cuaca Ekstrem
Selain itu juga bersamaan dengan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) serta seleksi masuk PTN lainnya.
"Semua peserta yang mengambil jalur KIP kuliah, itu dia mengusulkan dua-dua."
"Dia pilih prodi sesuai dengan sekolahnya, kemudian dia mengusulkan KIP dengan mengisi dokumen-dokumen persyaratan untuk KIP kuliah," jelas Yuliandri.
Hal demikian juga berlaku untuk jalur SBMPTN dan mandiri.
Bagi mahasiswa jalur mandiri, kalau ada mereka yang punya data tentang KIP kuliahnya dan diterima, dia juga difasilitasi untuk beban uang kuliahnya tidak ditanggung.
Yuliandri mengingatkan, walaupun ditanggung oleh pemerintah atau negara, mahasiwa tersebut tidak boleh terlambat dalam menyelesaikan studi.
Karena aturannya itu jangka waktu bantuan KIP kuliah paling lama hanya delapan semester.
"Ternyata tidak selesai 4 tahun atau delapan semester, maka setiap perguruan tinggi boleh memungut biaya tambahan," jelas Yuliandri.
Oleh karena itu, penerima KIP kuliah secara kategori dia harus memiliki kemampuan akademik bagus dan kurang mampu.
Mahasiswa akan mendapatkan subsidi biaya hidup sebesar Rp700 ribu perbulan.
"Jangan sampai lewat 8 semester sebab nanti kalau lewat, wajib membayar Rp 500 ribu per semester. Ini semacam motivasi juga untuk mereka sehingga jangan lalai," tegas Yuliandri.
• Soal Vaksin Covid-19, Kepala Laboratorium Unand dr Andani: Bentuk Usaha dan Ikhtiar
• Tugu Linggarjati di Tabing Padang Hilang, Sejarahwan Unand: Kita Sangat Sesalkan
Prodi Baru Fakultas Kedokteran
Dilansir TribunPadang.com, hingga saat ini Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) mempunyai Program Studi (Prodi) baru strata satu atau S1 yaitu; Ilmu Biomedis.
Rektor Unand Yuliandri mengatakan, Prodi yang sudah resmi melakukan penerimaan mahasiswa dan memulai proses pendidikan ini hadir sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan.
Menurutnya, dalam pengajuan prodi baru itu ada dua standar yang mesti dipenuhi.
"Pertama adalah minat, kedua adalah kesiapan perguruan tinggi dalam bentuk sumber daya dan sarana."
"Kalau sumber daya dosen, kebetulan Unand punya program studi baik untuk master, magister, maupun doktor," jelas Yuliandri, Rabu (3/2/2021).
Dijelaskan Yuliandri, program studi ilmu biomedis dibuka dengan dasar karena program studinya adalah dari kedokteran.
• Unand Terima 6.465 Mahasiswa Baru, Apa Saja Prodi Paling Favorit SNMPTN dan SBMPTN 2020 Lalu?
• Prodi Sejarah FIB Unand Gelar Webinar: History and Collective Memory, Narasumber Robert Cribb
Prodi ilmu biomedis tersebut diharapkan bisa memenuhi berbagai kebutuhan, baik di sektor industri pengembangan teknologi medis, maupun bidang lainnya.
"Juga dapat memenuhi kebutuhan untuk lulusan yang akan dikeluarkan sehingga bisa memenuhi pasar kebutuhan masyarakat. Kuotanya 75 orang," tambah Yuliandri.
Di sisi lain, Wakil Rektor I Unand, Mansyurdin menjelaskan, penerimaan mahasiswa baru 2021 dimulai pada 4 Januari 2021.
Registrasi akun LMTP dimulai pada 4 Januari-1 Februari 2021.
"Kalau tidak ngisi akun, itu tidak bisa mendaftar," sebut Mansyurdin.
• Tugu Linggarjati di Tabing Padang Hilang, Sejarahwan Unand: Kita Sangat Sesalkan
• Soal Vaksin Covid-19, Kepala Laboratorium Unand dr Andani: Bentuk Usaha dan Ikhtiar
Pendaftaran Ulang
Kemudian penetapan siswa yang eligible oleh sekolah pada 4 Januari-8 Februari 2021, dan pengisian PDSS pada 11 Januari – 8 Februari.
“Pendaftaran SNMPTN akan dimulai 15 Februari-24 Februari 2021, sedangkan hasilnya akan diumumkan pada 22 Maret 2021. Untuk pendaftaran ulang bisa dilihat di laman PTN penerima,” kata Mansyurdin.
Sementara untuk SBMPTN, peserta akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Materi terdiri atas tes potensi skolastik (TPS) dan tes kompetensi akademik (TKA).
Mansyurdin menjelaskan untuk kelompok UTBK terbagi tiga yakni kelompok ujian sain teknologi (saintek), kelompok ujian sosial dan humaniora (soshum) dan kelompok ujian sintek dan Soshum (campuran).
Disebutkannya, UTBK akan dilaksanakan dalam 2 gelombang.
Gelombang I pada 12 – 18 April 2021 dan 26 April- 2 Mei 2021 untuk gelombang II.
Terkait biaya kata Mansyurdin, untuk kelompok Saintek dan Soshum membayar sebesar Rp 200.000 dan untuk kelompok ujan campuran membayar senilai Rp300.000
Kemudian, untuk seleksi Mandiri 2021 dilaksanakan melalui 4 jalur. Yakni berdasarkan kemampuan akademik, berdasarkan prestasi unggul, berdasarkan kebutuhan khusus, dan Berdasarkan kerjasama.
"Ketentuan lain dan jadwal lengkap disampaikan pada laman https://pmbm.unand.ac id/," tutup Mansyurdin. (*)