Soal Vaksin Covid-19, Kepala Laboratorium Unand dr Andani: Bentuk Usaha dan Ikhtiar

"Vaksinasi adalah bentuk usaha dan ikhtiar, kita akan lihat lagi bagaimana pengaruhnya ke depan," kata Andani Eka Putra, Kamis (14/1/2021).

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Ist/Humas Pemprov Sumbar
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Andani Eka Putra. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Sumbar, dr Andani Eka Putra berharap masyarakat tidak ragu mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari ikhtiar dalam memerangi penyebaran Covid-19.

"Vaksinasi adalah bentuk usaha dan ikhtiar, kita akan lihat lagi bagaimana pengaruhnya ke depan," kata Andani Eka Putra, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Pukesmas Alai Padang Siap Lakukan Vaksin Covid-19, Kapus: Sudah Simulasi, Peralatan Memadai

Andani melanjutkan berdasarkan laporan uji klinis sementara atau interim tahap III di Biofarma dengan Unpad, efikasi (khasiat) vaksin sekitar 65 persen.

Sementara, angka yang menjadi standar minimum World Health Organization (WHO) sebesar 50 persen.

"Asal di atas 50 persen bisa dipakai, ini bagian dari proses ikhtiar dan usaha, ada peluang berhasil," terang Andani.

Baca juga: Danrem 032 Brigjen TNI Arief Gajah Mada Orang Pertama di Sumbar yang Divaksin: Tidak Perlu Ragu

Andani juga menyebut, ada satu hal yang perlu dipahami, virus ini cepat mengalami perubahan.

Ini yang menjadi pertanyaan, namun bagaimanapun menurutnya vaksinasi adalah usaha.

Terkait kasus perubahan atau mutasi terhadap virus Corona, kata Andani, butuh penelitian lebih lanjut terhadap sejumlah sampel SARS-CoV-2 yang berkembang saat ini.

Sehingga bisa melihat sejauh mana tingkat efektivitas vaksin.

Baca juga: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno: Tak Ada Sanksi bagi Warga yang Menolak Divaksin, Kita Tak Buat

"Kita belum tahu (apakah ada perubahan atau mutasi)."

"Kita coba analisa virusnya, bandingkan virus yang muncul pada proses yang pertama sekitar April dan Mei, kemudian dikomparasikan dengan virus yang muncul Oktober November, nanti akan dilihat pola virusnya, sama atau tidak," jelas Andani.

Andani mengatakan, pihaknya tengah melakukan uji Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 90 sampel SARS-CoV-2 dan jumlah itu dinilai cukup banyak.

Baca juga: Berikut Daftar Pejabat yang Batal Divaksinasi Covid-19 di Aula Kantor Gubernur Sumbar

Kata dia, butuh waktu sekitar satu bulan untuk mengetahui hasilnya.

Ia juga menambahkan, Covid-19 ini akan berakhir apabila imunitas populasi terhadap virus Covid-19 tercapai.

Menurutnya, ada dua cara membentuk imun pada populasi.

Pertama, sudah terinfeksi lalu sembuh, kedua sudah melakukan imunisasi.

"Jangan dipikirkan berapa persen (efektivitasnya), yang penting cara vaksinasi bagian dari ikhtiar dan usaha daripada tidak usaha sama sekali," tutur Andani. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved