Sindikat Skimming ATM Ditangkap

Sindikat Kejahatan Skimming ATM Sedot 81 Data Nasabah Bank di Padang, 500 Nasabah lagi di Sumut

Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir mengatakan, sindikat skimming ATM ini sudah beraksi di daerah Sumatera Utara dan Padang, Sumatera Barat.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir saat jumpa pers terkait kasus kejahatan skimming di Polresta Padang, Jumat (23/10/2020). 

Kronologi Penangkapan

Ada lima pria yang menjadi pelaku kejahatan skimming diamankan polisi pada Rabu (21/10/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Informasi yang dihimpun TribunPadang.com, pelaku diamankan oleh jajaran Polsek Lubuk Begalung bersama jajaran Polresta Padang.

Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir mengatakan, ada 5 orang pelaku yang melakukan kejahatan skimming secara bersama-sama.

"Mereka tidak memiliki pekerjaan, sehari-hari ya melakukan skimming ini," kata Imran Amir, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Cara Isi Top Up Isi Ulang Saldo OVO Melalui ATM BCA, Mandiri, BNI, BRI hingga Alfamart

Masing-masing pelaku berinisial F (35), SW (27), RRL (35), SD (34), dan JA (24). Semua pelaku merupakan warga Sumatera Utara.

Awal terungkapnya kasus diketahui dari informasi yang menyebut ada orang yang mencurigakan bolak-balik ke kedai dekat ATM Bank BNI.

ATM tersebut berlokasi di Komplek TK Rahmah Abadi Jalan Arau Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.

Ada dua orang di lokasi tersebut. Mereka diamankan polisi dan dilakukan pemeriksaan.

"Diamankan 2 orang terlebih dahulu dan dilakukan pengecekan isi HP. Ternyata ada percakapan tentang tata cara pengambilan uang di ATM," katanya.

Baca juga: Tersangka Pembobolan BNI Maria Pauline Lumowa Dipulangkan dari Serbia ke Indonesia, Buron 17 Tahun

Atas dasar itu, pihaknya mengembangkan informasi tersebut dan diamankan 3 orang lagi di penginapan Syariah Reddors di Jalan Marapalam Indah, Kelurahan Marapalam, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.

"Setelah itu dilakukan penggeledahan dan dilakukan penyitaan barang-barang. Kami pun menemukan alat-alat yang digunakan untuk mengambil uang yang ada di dalam mesin ATM tersebut," katanya.

Pengendali di Malaysia

Perkara ini melibatkan warga negara asing (WNA), karena yang membiayai dan mengendalikan para pelaku yang diamankan ini berada di Malaysia.

"Ini adalah kejatahan internasional. Saat ini, yang kami amankan ini hanya sebagai pelaksana atau eksekutor," katanya.

Namun, semua data korban dan uang yang ditarik dari saldo korban pindah ke orang yang berada di Malaysia.

Imran menyebutkan, setelah pihaknya melakukan interogasi diketahui orang yang berada di Malaysia tersebut dipanggil dengan sebutan 'Mas'. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved