Sindikat Skimming ATM Ditangkap

Begini Modus Sindikat Kejahatan Skimming di Padang, Pasang Chip dan Kamera Tersembunyi di ATM

Pelaku skimming di Padang mencari ATM yang ramai dikunjungi nasabah bertransaksi. Di mesin ATM tersebut, pelaku memasang chip dan kamera tersembunyi.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Fabian Januarius Kuwado/ KOMPAS.COM
Ilustrasi mesin ATM 

"Untuk yang di Kota Padang sasarannya adalah di ATM BNI di Plaza Andalas, Transmart dan yang ada di Marapalam," katanya.

Baca juga: Polresta Padang Ungkap Kejahatan Skimming di Mesin ATM, 5 Pria Ditangkap, Pengendalinya di Malaysia

Ia menyebutkan, pengakuan pelaku sudah beraksi di Kota Padang sejak tanggal 13 Oktober 2020 dan sudah mendapatkan 81 data nasabah.

Ia mengatakan, data nasabah yang ada di Kota Padang tersebut sedang dicari tahu apakah sudah ada saldonya diambil.

"Kami sedang melakukan pengecekan dan dikoordinasikan dengan bank terkait, apakah ada saldo rekening yang sudah ditarik oleh mereka," katanya.

Kata dia, pelaku memasang alat-alat tersebut dengan mencari lokasi ATM yang banyak didatangi masyarakat untuk bertransaksi.

Dijelaskannya, pelaku mencari ATM yang ada kacanya sehingga ada antrean untuk masuk.

Namun, pelaku pura-pura ikut antrean sehingga bisa memanfaatkan waktu lebih lama.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Aktif di Padang Tembus 2.000 Lebih, Dinas Kesehatan Sebut Tiga Klaster

Masuk dengan berdua, satu orang menutupi dan satu orang memasang alat-alat di mesin ATM yang ada. Pemasangan alat-alat tersebut juga terekam oleh CCTV di ATM.

"Modus operandinya adalah meletakkan alat-alat di mesin ATM. Penutup di atas tombol angka dan lubang tempat kartu ATM masuk dipasangi alat," kata Imran Amir.

Dijelaskannya, penutup di atas tombol angka dipasangi alat yang sudah terpasang kamera kecil untuk mengetahui pin korban.

Sedangkan, lubang tempat kartu masuk ke ATM dipasangi sebuah chip buatan sendiri.

"Chip itu ada di dalam, dan chip tersebut dapat membaca data pemilik ATM. Sedangkan, kamera kecil tersebut untuk membaca pin pemilik ATM," ulangnya.

Baca juga: KABAR DUKA, Mantan Sekdaprov Sumbar Akhyarli Abdul Djalil Meninggal Dunia

Disebutkannya, setelah mendapatkan informasi, ada dua orang pelaku yang memantau siapa saja yang melakukan transaksi ke ATM tersebut selama 3 jam.

Hal itu, dikarenakan baterai dari alat-alat yang pelaku pasang hanya mampu bertahan selama 3 jam.

"Setelah data didapatkan, data tersebut langsung terkoneksi ke jaringan wifi dan masuk tersimpan ke laptop. Selanjutnya dikirim ke orang yang ada di Malaysia," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved