Masa Pandemi, Pengibar Bendera 17 Agustus di Sumbar Hanya Libatkan 3 Orang, Tak Turunkan Semangat
Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 RI yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Sumbar berlangsung sederhana.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
lihat foto
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 RI yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Sumbar berlangsung sederhana.
HUT RI itu diperingati di tengah Covid-19 dengan jumlah peserta upacara terbatas.
Pasukan upacara berjumlah sekitar 20 orang, terdiri atas TNI, Polri, dan anggota Satpol-PP.
Sedangkan, jumlah anggota paskibraka hanya tiga orang.
• Pemko Padang Gelar Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-75 di RTH Imam Bonjol, Terapkan Protokol Covid-19
• BI Bersama Kementerian Keuangan Merilis Uang Rupiah Khusus Bertepatan Peringatan HUT RI ke 75 Tahun
Yakni Yolanda Adrian Tami Safitri (SMAN 12 Padang), Adittia Afrilia Putra (SMAN 4 Padang) dan Cikal Allfreson Palido (SMA N 8 Padang).
Yolanda Adrian Tami Safitri dari SMAN 12 Padang dipilih menjadi pembawa baki bendera merah putih dalam upacara tersebut.
Mengenakan masker dan pelindung wajah, ia dan teman-temannya tetap serius mengibarkan sang saka Merah Putih.
• Sambut Kemeriahan HUT RI ke-75 di Masa Pandemi Covid-19, TNI-Polri Bedah Masjid di Sijunjung, Sumbar
• Pelaksanaan Upacara HUT RI ke-75, Walikota Padang: Tidak Ada Pelibatan Siswa
Yolanda awalnya merupakan anggota Paskibraka pada upacara pengibaran bendera yang digelar di Kantor Gubernur Sumbar pada 2019 lalu.
Kepada TribunPadang.com, Yolanda merasa bersyukur diberi kepercayaan menjadi pembawa baki bendera tahun ini.
"Tahun 2019 lalu pendamping baki, tahun sekarang pembawa baki bendera. Ada rasa haru bisa tampil dua kali, berbeda dengan teman-teman lainnya," kata Yolanda.
• Jelang HUT RI ke-75, Omset Pedagang Bendera Merah Putih Masih Rendah, Sepi Pembeli
• Diamankan dari 2 Tersangka saat HUT RI, 153,5 Kg Ganja Dimusnahkan BNNP Sumbar dengan Dibakar
Yolanda mengaku merasakan perbedaan signifikan. Apalagi, anggota Paskibraka berkurang banyak.
Menurut dia, proses latihan tidak jauh berbeda dari biasanya.
"Dalam sesi latihan, menurut saya sama aja, tetap dilakukan seperti yang dulu. Bedanya jumlah orangnya saja yang sedikit," ungkap Yolanda.
Tahun lalu, kata Yolanda, proses latihan di karantina selama 18 hari.
• Jalan Terjal Alessandro Nesta Bila Ingin Reuni Pemain AC Milan sebagai Pelatih di Liga Italia
• Maling Rela Nginap di Toko Demi Curi Celana Dalam, Aksi Ketahuan Satpam Saat Hendak Keluar
