Harimau Sumatera di Solok yang Masuk Perangkap Besi akan Dibawa ke PR-HSD di Dharmasraya
Seekor Harimau Sumatera (Pantera Trigis Sumatrae) masuk perangkap besi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (28/6/2020)
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seekor Harimau Sumatera (Pantera Trigis Sumatrae) yang masuk perangkap besi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (28/6/2020) akan dibawa ke Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD).
Direktur Eksekutif YAD, Catrini Kubontubuh saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan bahwa harimau yang baru saja tertangkap itu juga akan dibawa ke PR-HSD.
• Harimau yang Masuk Perangkap Besi di Kubung Kabupaten Solok Sudah Dievakuasi
• Seekor Harimau Sumatera Kembali Masuk Perangkap Besi di Kabupaten Solok, Masih Ada yang Keliaran
"Iya akan dibawa ke PR-HSD juga, yaitu dari Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Nantinya akan menempuh perjalanan ke Dharmasraya," sebutnya, Senin (29/6/2020).
Sebelumnya satu ekor harimau betina yang tertangkap pada tanggal 13 Juni 2020 lalu juga sudah dibawa ke PR-HSD di Dharmasraya.
Catrini Kubontubuh yang dihubungi Senin siang menuturkan harimau yang baru dievakuasi tersebut masih dalam perjalanan ke PR-HSD.
"Nanti, kalau sudah sampai di PR-HSD saya berkabar ya," ucapnya.
Ia mengatakan hingga sore hari ini belum dapat kabar kedatangan Harimau Sumatera yang kembali tertangkap oleh perangkap BKSDA Resor Solok.
Diberitakan sebelumnya, satu ekor harimau sumatera (Pantera trigis sumatrae) kembali tertangkap di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Harimau tersebut masuk ke dalam kerangkeng atau perangkap dari besi di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
• BKSDA Sumbar Tetap Pasang Perangkap Meski Jejak Kaki Harimau Tak Ditemukan lagi di Solok
• Cek Laporan Kerbau Warga Diserang Harimau di Palembayan, BKSDA Temukan Jejak Kaki Baru
Kapolsek Kubung, AKP Afdimon saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan adanya harimau tertangkap lagi.
Ia mengatakan harimau tersebut diduga merupakan kawanan dari harimau sumatera yang sebelumnya telah tertangkap terlebih dulu.
"Harimau itu diketahui telah berada di dalam perangkap pada hari ini, warga yang menemukan," katanya, Minggu (28/6/2020).
Kemudian datang tim BKSDA, Bhabinkamtibmas, pawang harimau, dan masyarakat lainnya juga datang.
• Luka Aneh di Leher dan Pangkal Telinga, Anak Kerbau Warga di Agam Diduga Diserang Harimau
• Harimau Putri Singgulung Belum Dikembalikan ke Habitat, Masih Observasi Perilaku dan Kesehatan
"Untuk Bhabinkamtibmas, kita melakukan giat pengamanan evakuasi terhadap harimau tersebut. Namun, terkendala dikarenakan tim medis dokter hewan tidak hadir," sebutnya.
Kegiatan akan dilanjutkan besok pagi, hal itu mengingat situasi dan kondisi yang kurang kondusif.
"Karena, diduga masih ada satwa harimau satu lagi masih berkeliaran di sekitar lokasi pemasangan perangkap. Dan, sambil menunggu tim medis dokter hewan tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk saat ini belum diketahui pasti apakah harimau tersebut anak atau induknya.
Diberitakan sebelumnya, jejak kaki harimau tak lagi ditemukan di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.
Meski demikian, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Solok tetap memasang kerangkeng atau perangkap besi untuk menangkap harimau tersebut.
Diketahui, di lokasi tersebut terdeteksi ada sebanyak tiga ekor harimau, yang terdiri dari satu induk dan dua anak.
• Cek Laporan Kerbau Warga Diserang Harimau di Palembayan, BKSDA Temukan Jejak Kaki Baru
• Harimau Putri Singgulung Belum Dikembalikan ke Habitat, Masih Observasi Perilaku dan Kesehatan
Baru-baru ini, satu ekor berhasil ditangkap, yakni seekor anaknya.
Kepala BKSDA Resor Solok, Afrilius saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, meski jejak tak ditemui lagi, namun warga masih merasakan cemas.
Afrilius menjelaskan, jejak harimau tersebut sudah tidak ditemukan lagi di Areal Penggunaan Lain (APL) atau lahan masyarakat.
Dijelaskannya, sebelumnya ada tiga ekor harimau yang berkeliaran, dan satu ekor berhasil dievakuasi.
• Luka Aneh di Leher dan Pangkal Telinga, Anak Kerbau Warga di Agam Diduga Diserang Harimau
• Hasil Cek Kesehatan Harimau Putri Singgulung: Berbobot 49,3 Kg dan Tidak Ada Kelainan Fisik
Harimau yang berhasil dievakuasi tersebut adalah anaknya, dan dua ekor lagi adalah induk serta anaknya.
Harimau yang telah ditangkap itu dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD).
Seekor Harimau Ditangkap
Seekor Harimau Sumatera berhasil tertangkap di Rimbo Cimoneang, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar, Sabtu (13/6/2020).
Kapolsek Kubung, AKP Afdimon saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan adanya satu ekor harimau ditangkap.
"Harimau Sumatera telah tertangkap satu sekitar pukul 12.00 WIB di Rimbo Cimoneang, Nagari Gantung Ciri," katanya, Sabtu (13/6/2020).
• Warga dan Bhabinkamtibmas di Solok Halau Harimau, Letuskan Meriam Tomong Berbahan Karbit
• Heboh 3 Harimau Adang Warga di Solok, Induknya akan Ditangkap untuk Obati Kaki yang Luka
Harimau tersebut masuk dalam satu dari dua perangkap yang telah dipasang oleh BKSDA sebelumnya.
"Yang memasang perangkap adalah pihak BKSDA dengan umpan seekor kambing dan satu ekor babi," katanya.
Ia menjelaskan, yang datang ke lokasi adalah Wali Nagari Gantung Ciri, Bhabinkamtibmas Gantung Ciri, warga berjumlah lebih kurang 15 orang, dan tim BKSDA beserta dokter hewan.
Ia menjelaskan tim BKSDA berhasil mengevakuasi satwa dilindungi tersebut sekutar pukul 19.00 WIB.
• Niat Evakuasi Warga, 3 Polisi di Solok Dihadang 3 Harimau, Pohon Kakao jadi Penyelamat
• 3 Harimau Hadang Warga Solok Sumbar saat Pulang dari Ladang, Polisi pun Sampai Manjat Pohon
Sempat Adang Warga
Baru-baru ini, heboh 3 ekor harimau sumatera adang warga saat pulang dari ladang di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
Tiga ekor harimau tersebut terdiri dari satu induk dan dua anaknya.
Induk harimau tersebut direncanakan untuk ditangkap, karena kakinya terluka.
• Niat Evakuasi Warga, 3 Polisi di Solok Dihadang 3 Harimau, Pohon Kakao jadi Penyelamat
Kaki yang terluka tersebut membuat kucing besar ini tidak dapat berburu di dalam hutan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Resor Solok, Afrilius mengatakan, pihaknya telah melakukan pengusiran agar tidak mendekati pemukiman warga.
Di samping itu, pihaknya juga mengusulkan melalui Kepala Seksi Wilayah 3, untuk menurunkan tim ahli menangkap induk harimau tersebut.
Tujuannya, agar luka pada kaki harimau tersebut dapat diobati setelah berhasil ditangkap.

• 3 Harimau Hadang Warga Solok Sumbar saat Pulang dari Ladang, Polisi pun Sampai Manjat Pohon
"Sudah ditindaklanjuti. Perlu sabar, dokter dari yayasan juga akan membantu sedang mengurus semua perizinannya agar dapat turun ke lapangan," katanya, Senin (25/5/2020).
Ia mengatakan, harimau tersebut masih sering dijumpai di Nagari Gantung Ciri dan Nagari Jawi-jawi, Kecamatan Kubung, Solok.
"Kemungkinan daerah jelajah harimau sumatera tersebut bisa sampai ke Nagari Koto Hilalang atau ke Nagari Koto Gaek," ujar dia.
Untuk menghindari adanya korban manusia ataupun ternak, pihaknya melakukan sosialisasi.
• Sudah 180 Pasien Sembuh Covid-19 dari Total 478 Kasus di Sumbar, Meninggal Dunia 24 Orang
Ia mengimbau warga agar sementara waktu menghentikan kegiatan di dalam kawasan atau di pinggir hutan.
Ia juga berharap semua ternak yang berada di dalam kawasan hutan ataupun di pinggir hutan diungsikan ke perkampungan.
"Diharapkan warga yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan untuk membunyikan bunyi-bunyian, khusus dari meriam bambu ataupun meriam karbit yang telah kita pinjamkan ke Nagari Gantung Ciri maupun Wali Nagari Jawi Jawi," katanya.
Ia berharap, bunyi-bunyian itu dapat dilakukan secara serentak setiap sore hingga malam ataupun setelah subuh hingga pagi hari.

• Gempa Kekuatan Magnitudo 2.3 Terjadi di Kota Solok Sumbar, Ada Dua Gempa Tercatat di Jambi
Hal tersebut bisa membuat semakin jauh ke dalam hutan satwa liar khusus harimau sumatera tersebut.
Jika ada keperluan penting dalam rangka memanen hasil pertanian di hutan, kata dia, diharapkan untuk tidak sendirian.
"Lakukanlah panen secara bersama-sama dan jangan memencil dari rombongan. Usahakan sebelum waktu Salat Ashar sudah kembali ke kampung," tuturnya.
Warga Diadang 3 Harimau
Diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dihebohkan dengan kemunculan tiga ekor harimau sumatera.
Tiga ekor harimau tersebut terdiri dari induk dan dua ekor anaknya.
Harimau tersebut sudah beberapa kali muncul dan menghadang warga yang pulang dari ladang.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Resor Solok, Afrilius saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, laporan awal warga melihat harimau di Jorong Pinang Sinawa, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
"Awalnya pada hari Kamis (7/5/2020) ada laporan dari masyarakat Jorong Sinawa, bahwa ada harimau di ladang masyarakat habis memakan babi," katanya, Rabu (20/5/2020).
• Kota Solok Umumkan Kasus Pertama Positif Corona, Seorang Pedagang Keliling Berusia 25 Tahun
Mendapat laporan tersebut, pihaknya mengarahkan warga untuk berhati-hati dan menghentikan aktivitas ke ladang untuk sementara.
Kalaupun warga ingin ke ladang, diminta untuk pergi bersama-sama dan membuat bunyi-bunyian.
Sedangkan untuk hewan ternak, diungsikan ke kampung agar tidak dimangsa harimau.
Namun, lanjutnya, sekelompok harimau ini bergeser ke Jorong Beringin, Nagari Gantung Ciri.
"Jaraknya itu sekitar 8 kilometer dari lokasi awal," ujar dia.
Di lokasi kedua ini, kata dia, tiga harimau kembali menghadang warga yang pulang dari ladang.
• Jadwal Puasa Syawal 2020 dan Puasa Pengganti Ramadhan, Mana yang Didahulukan, Ini Penjelasannya
Peristiwa ini tepatnya terjadi di areal penggunaan lain (APL) atau kebun warga.
Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi masyarakat.
"Saat itu ada tiga orang dari Polres Solok juga pergi menyelamatkan empat warga yang dihadang harimau," ujarnya.
Namun, tiga personel dari Polres Solok juga dihadang harimau, sehingga mereka memanjat pohon kakao," ujarnya.
Setelah pihaknya sampai di lokasi, mereka berhasil mengevakuasi warga tersebut bersama BPBD, KSDA dan KPHL.
• 2 Remaja Ditemukan Tewas di Limapuluh Kota, Jenazah Tergeletak Dekat Motor Honda CBR
Afrilius mengatakan, pada malam Kamis dilakukan rapat, dan pihaknya dari BKSDA akan melakukan penghaluan untuk penanganannya.
"Harimau itu berada di perbatasan atau di dalam kawasan warga, sehingga harus dilakukan penghaluan ke lokasi SM (Suaka Margasatwa) atau kawasan konservasi," katanya.
Akhirnya dilakukan penghalauan selama empat hari.
Afrilius bersama rekannya dari tim BKSDA Sumbar dan Resor Solok menginap di pondok milik warga.
"Waktu itu langsung didampingi oleh Kepala Seksi Wilayah 3, Nofti Warman."
"Kemudian berhasil melakukan penghaluan, sehingga satwa itu bergeser ke Nagari Jawi-jawi dan berbatasan dengan Nagari Pakan Jumat," katanya.
• Sebaran 478 Kasus Covid-19 di Sumbar, Terbanyak di Padang, Sijunjung Nihil Pasien Positif Corona
Ia mengatakan, pada Jumat (15/5/2020) sore, hujan turun.
Pihaknya mendapati ada empat orang warga terkepung akibat dihadang harimau saat pulang dari ladang.
"Tetapi ladang masyarakat ini sudah berada di dalam kawasan SM Barisan."
"Kami sudah meminta masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan di kawasan SM Barisan, karena harimau tersebut sudah berada di kawasan SM," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya sudah berhasil menghalau harimau ke SM. Tapi masih ada warga yang beraktivitas di kawasan SM Barisan.
"Namun, menurut masyarakat yang bertemu dengan harimau tersebut, nampaknya tiga ekor harimau tersebut terdiri dari induk dan dua ekor anaknya," ujar dia.
Ia mengatakan, ukuran panjang induknya diperkirakan kurang lebih 2 meter.
"Jadi kami harapkan masyarakat dapat menghentikan kegiatan ke ladangnya dulu untuk mengantisipasi jatuhnya korban manusia," ujar dia.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak memburu atau menembak harimau tersebut, karena hal tersebut sudah perbuatan pidana.
"Harimau ini adalah satwa dilindungi," ujarnya.
Selain itu, tangan kanan induk harimau tersebut terdapat luka bekas jerat seling.
Hal ini membuatnya tidak bisa berburu di dalam hutan, sementara satwa tersebut membesarkan anaknya.
"Ke depan kami akan usulkan melalui Kepala Seksi Wilayah 3, kalau dapat diturunkan tim ahli untuk menangkap induk harimau tersebut dan dilakukan perawatan terhadap tangannya," katanya.
Dikatakannya, setelah dinyatakan sembuh dan dilakukan pelepasan kembali ke SM Barisan.
"Untuk masyarakat yang masih beraktivitas untuk memanen hasil ladang kami himbau untuk tidak sendiri-sendiri, usahakan berkelompok. Jangan lewat pukul 15.00 WIB dan harus sudah pulang," tuturnya.(*)