Harimau Muncul di Solok
Heboh 3 Harimau Adang Warga di Solok, Induknya akan Ditangkap untuk Obati Kaki yang Luka
Baru-baru, heboh 3 ekor harimau sumatera adang warga saat pulang dari ladang di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Baru-baru ini, heboh 3 ekor harimau sumatera adang warga saat pulang dari ladang di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
Tiga ekor harimau tersebut terdiri dari satu induk dan dua anaknya.
Induk harimau tersebut direncanakan untuk ditangkap, karena kakinya terluka.
• Niat Evakuasi Warga, 3 Polisi di Solok Dihadang 3 Harimau, Pohon Kakao jadi Penyelamat
Kaki yang terluka tersebut membuat kucing besar ini tidak dapat berburu di dalam hutan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Resor Solok, Afrilius mengatakan, pihaknya telah melakukan pengusiran agar tidak mendekati pemukiman warga.
Di samping itu, pihaknya juga mengusulkan melalui Kepala Seksi Wilayah 3, untuk menurunkan tim ahli menangkap induk harimau tersebut.
Tujuannya, agar luka pada kaki harimau tersebut dapat diobati setelah berhasil ditangkap.

• 3 Harimau Hadang Warga Solok Sumbar saat Pulang dari Ladang, Polisi pun Sampai Manjat Pohon
"Sudah ditindaklanjuti. Perlu sabar, dokter dari yayasan juga akan membantu sedang mengurus semua perizinannya agar dapat turun ke lapangan," katanya, Senin (25/5/2020).
Ia mengatakan, harimau tersebut masih sering dijumpai di Nagari Gantung Ciri dan Nagari Jawi-jawi, Kecamatan Kubung, Solok.
"Kemungkinan daerah jelajah harimau sumatera tersebut bisa sampai ke Nagari Koto Hilalang atau ke Nagari Koto Gaek," ujar dia.
Untuk menghindari adanya korban manusia ataupun ternak, pihaknya melakukan sosialisasi.
• Sudah 180 Pasien Sembuh Covid-19 dari Total 478 Kasus di Sumbar, Meninggal Dunia 24 Orang
Ia mengimbau warga agar sementara waktu menghentikan kegiatan di dalam kawasan atau di pinggir hutan.
Ia juga berharap semua ternak yang berada di dalam kawasan hutan ataupun di pinggir hutan diungsikan ke perkampungan.
"Diharapkan warga yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan untuk membunyikan bunyi-bunyian, khusus dari meriam bambu ataupun meriam karbit yang telah kita pinjamkan ke Nagari Gantung Ciri maupun Wali Nagari Jawi Jawi," katanya.