New Normal Bukittinggi

Kisah Penjual Nasi Kapau di Los Lambung Bukittinggi, Ni Pit: Sambal dan Lauk Diberikan ke Tetangga

Penjual Nasi Kapau di Los Lambuang Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) satu dari sekian pedagang yang sangat merasakan dampak

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Pedagang Los Lambuang Fitria, saat ditemui di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (1/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penjual Nasi Kapau di Los Lambuang Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) satu dari sekian pedagang yang sangat merasakan dampaknya covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pasalnya, pedagang di Los Lambuang, biasanya mengaharapkan kunjungan wisatawan dari luar daerah untuk membeli masakan mereka 

Pedagang Los Lambung Ni Pit, Fitria (44) mengungkapkan bahwa saat PSBB diterapkan, pedagang makanan Los Lambung masih dibolehkan berjualan.

Warga Ber-KTP Padang ke Bukittinggi, Ramlan Nurmatias: Hanya Seleksi Jika dari Klaster Penyebaran

Nekat Tak Bermasker di Bukittinggi Kota Pertama New Normal di Sumatera Barat, Didenda 3 Masker

Walaupun sempat berjualan, namun sambal dan lauk pauk, terpaksa dibuang ataupun diberikan pada tetangganya.

Fitria juga mengalami kondisi serupa saat hari raya lebaran Idul Fitri beberapa hari yang lalu.

Baginya, saat lebaran dan liburan menjadi momentum yang tepat untuk mencari uang, sebab pada waktu itu wisatawan ramai ke Bukittinggi.

Namun tidak demikian halnya pada tahun 2020 ini, wisatawan tidak ada, nasi kapau pun tidak laku.

"Sepi, bahkan pas lebaran biasa setiap tahun kami cari uang, tahun ini kami tidak jualan. Percuma jualan, orang sepi, tidak ada jual beli," ujar Fitria.

Sebelumnya, imbuh Fitria bahwa dirinya baru mulai berjualan pada hari keempat lebaran.

Saat itu, kata Fitria dagangannya hanya bisa dihitung sebatas balik modal atau belum ada untung.

Biasanya kalau lebaran bisa masak 20 potong ayam, lebaran tahun ini hanya paling banyak lima potong ayam.

"Kalau sambal ayam goreng tidak habis, bisa direndang, lalu untuk dimakan anak-anak di rumah," ujarnya.

Kota Bukittinggi Mulai Ramai, Namun Pedagang Keluhkan Daya Beli Masih Rendah

WNA Irlandia di Padang Positif Corona, Ingin Uji Swab sebagai Syarat Kembali ke Negara Asal

Ia mengaku lebaran tahun ini paling sedih dibandingkan lebaran-lebaran tahun sebelumnya.

Hingga saat ini dirinya  sudah berjualan selama lebih sepuluh tahun bersama suaminya yang ikut membantu-bantu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved