New Normal Bukittinggi
Kisah Penjual Nasi Kapau di Los Lambung Bukittinggi, Ni Pit: Sambal dan Lauk Diberikan ke Tetangga
Penjual Nasi Kapau di Los Lambuang Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) satu dari sekian pedagang yang sangat merasakan dampak
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penjual Nasi Kapau di Los Lambuang Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) satu dari sekian pedagang yang sangat merasakan dampaknya covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pasalnya, pedagang di Los Lambuang, biasanya mengaharapkan kunjungan wisatawan dari luar daerah untuk membeli masakan mereka
Pedagang Los Lambung Ni Pit, Fitria (44) mengungkapkan bahwa saat PSBB diterapkan, pedagang makanan Los Lambung masih dibolehkan berjualan.
• Warga Ber-KTP Padang ke Bukittinggi, Ramlan Nurmatias: Hanya Seleksi Jika dari Klaster Penyebaran
• Nekat Tak Bermasker di Bukittinggi Kota Pertama New Normal di Sumatera Barat, Didenda 3 Masker
Walaupun sempat berjualan, namun sambal dan lauk pauk, terpaksa dibuang ataupun diberikan pada tetangganya.
Fitria juga mengalami kondisi serupa saat hari raya lebaran Idul Fitri beberapa hari yang lalu.
Baginya, saat lebaran dan liburan menjadi momentum yang tepat untuk mencari uang, sebab pada waktu itu wisatawan ramai ke Bukittinggi.
Namun tidak demikian halnya pada tahun 2020 ini, wisatawan tidak ada, nasi kapau pun tidak laku.
"Sepi, bahkan pas lebaran biasa setiap tahun kami cari uang, tahun ini kami tidak jualan. Percuma jualan, orang sepi, tidak ada jual beli," ujar Fitria.
Sebelumnya, imbuh Fitria bahwa dirinya baru mulai berjualan pada hari keempat lebaran.