Corona Sumbar

Cekcok dengan Petugas PSBB, Anggota DPRD Pasaman 'Didenda' 2.000 Paket Sembako & 5.000 Masker

Anggota DPRD Pasaman, Sumatera Barat ( Sumbar) berinisial M meminta maaf kepada publik, Rabu (13/5/2020).

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Istimewa
Oknum Anggota DPRD Pasaman cekcok dengan petugas PSBB di Agam, Sumbar. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Anggota DPRD Pasaman, Sumatera Barat ( Sumbar) berinisial M meminta maaf kepada publik, Rabu (13/5/2020).

Permintaan maaf dilakukan karena telah cekcok dengan petugas Check Point PSBB di perbatasan Agam-Pasaman.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade.

"Kemarin sore sudah saya minta Ketua DPC Gerindra Pasaman membuat surat peringatan pertama dan diminta yang bersangkutan minta maaf," kata Andre Rosiade.

Cekcok dengan Petugas PSBB Agam, Anggota DPRD Pasaman Diberi Sanksi oleh Partai Gerindra

VIRAL Video Cekcok Anggota DPRD Pasaman Vs Petugas PSBB, Ngaku Masker Hilang lalu Tancap Gas

Andre Rosiade melanjutkan, yang bersangkutan juga sudah meminta maaf.

Selain itu, sebagai bukti dan pertanggungjawaban atas partai dan konstituen masyarakat Pasaman, yang bersangkutan akan 'didenda' dengan menyumbangkan 2 ribu paket sembako.

Ditambah 5 ribu masker yang diawasi oleh kader Gerindra dan media massa.

Andre Rosiade menyebut haI itu adalah instruksi partai sebagai hukuman dari partai dan juga pembelajaran bagi beliau dan seluruh anggota kader partai Gerindra serta juga seluruh anggota DPRD se Provinsi Sumbar dan juga DPR RI.

"Ke depan semoga menjadi pembelajaran bagi beliau maupun kader Gerindra untuk ke depan tidak mencari masalah. Pembagian langsung diawasi DPC Gerindra Pasaman," tutur Andre Rosiade.

Jadwal Buka Puasa Hari Ini Selasa 12 Mei 2020/19 Ramadan 1441 H, Pasaman dan Pasaman Barat

Sudah 339 Kasus Positif Corona di Sumbar, Ini Rincian 20 Tambahannya, Ada Bocah 9 Tahun

Video Cekcok Viral

Viral sebuah video cekcok antara petugas check point dengan seorang pengendara yang melintas di posko check point perbatasan Agam dengan Pasaman di Salareh Aia, Jambatan Masang, Selasa (12/5/2020).

Setelah ditelusuri, pria tersebut diduga seorang anggota DPRD Pasaman, Sumatera Barat, berinisial M.

Dalam video berdurasi 1 menit 34 detik tersebut, petugas check point tampak menjelaskan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang harus ditaati oleh pelintas.

 Sopir Mini Bus Nekat Terobos Posko Covid-19 Teluk Kabung Kota Padang, Nyaris Tabrak Anggota Polisi

 KISAH Mahasiswa Asal Sumbar Kuliah di Sudan, Suka-Duka Hadapi Pandemi Covid-19 di Negeri Orang

Petugas meminta oknum anggota dewan dan sopirnya untuk mengenakan masker sesuai aturan PSBB.

Namun hal tersebut ditolak oknum anggota dewan tersebut dengan mengatakan, maskernya tidak ketemu dan hilang.

Kemudian, ia mengatakan, pengecekan suhu tubuh yang dilakukan petugas terhadap ia dan sopirnya sudah cukup.

Petugas terus mengingatkan, tetapi oknum anggota dewan tersebut tetap tak mengindahkan dan langsung tancap gas.

 Mulyadi Ringankan Beban Masyarakat dan Tenaga Medis yang Terdampak Covid-19

 UPDATE Corona di Sumbar Terus Bertambah, Per 12 Mei 2020 Total 319 Pasien Positif Covid-19

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Posko Covid-19 Agam, Syafrizal saat dihubungi TribunPadang.com Selasa sore.

"Kronologis kejadian hari ini (Selasa-red) sekitar pukul 10.40 WIB. Berawal dari mobil Mitsubushi Pajero Sport BA 1240 DA melintas di posko check point perbatasan Agam-Pasaman, tepatnya di Salareh Aia, Jambatan Masang," ungkap Syafrizal.

Syafrizal menuturkan, saat kejadian ia beserta anggota berada di posko perbatasan tersebut.

Sesuai SOP PSBB, semua kendaraan yang melintas diberhentikan oleh petugas.

 Tim Damkar Kota Padang Evakuasi Ular Piton 4 Meter, Warga Ramai Abadikan Pakai Kamera HP

 Pewarta Foto Indonesia Resmi Jadi Konstituen Dewan Pers, Disambut Baik Wartawan di Padang

"Termasuk mobil yang bersangkutan (oknum anggota dewan). Setelah diberhentikan, yang bersangkutan agak keberatan," tutur Syafrizal.

Bahkan saat diberhentikan, oknum anggota dewan tersebut tidak mau menepikan kendaraannya dan parkir di badan jalan.

Setelah itu, dijumpai oleh petugas check point yang satu di antara petugas ialah anggota Dinas Perhubungan.

Sopir dan oknum anggota dewan tersebut diminta turun untuk dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Termasuk diingatkan untuk memakai masker sebagai salah satu kelengkapan APD bagi pelintas.

Di saat itu, sopirnya turun tanpa memakai APD, turun ke posko, diperiksa suhu tubuh, diberi pengarahan tentang pemakaian masker.

 Pemprov Sumbar Siapkan Tempat Karantina Rawat Pasien Corona yang Alami Stres

"Jawaban sopir itu sumbang saat ditanya petugas, dikatakan masker tidak ada, hilang, dan segala macam."

"Setelah diberi arahan, diminta lagi naik ke mobil," ucap Syafrizal.

Sementara, oknum anggota dewan tidak turun dan masih tetap menunggu di mobil.

Setelah itu, petugas kembali mendatangi mobil tersebut dan meminta oknum anggota dewan untuk melakukan pengecekan suhu tubuh.

"Saat diminta petugas, ia tampak kesal dengan menjawab pemeriksaan itu satu per satu."

"Kita tidak menanggapi, dan diam saja. Kita lihat apakah ada iktikad baik untuk turun atau tidak," jelas Syafrizal.

 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bertekad, 29 Mei 2020 Kota Padang Terbebas dari Corona

Akhirnya, oknum anggota dewan tersebut turun dengan berat hati tanpa mengenakan masker.

Tiba di posko, di cek suhu tubuhnya.

Petugas juga sempat menanyakan masker yang bersangkutan, karena ketentuan setiap pelintas wajib memakai masker.

"Gak ada masker, corona-corona apa ini. Gak ada itu corona. Itulah kata-katanya yang tidak etis. Jawaban yang ia berikan seperti jawaban ngelantur," ungkap Syafrizal.

Setelah itu, oknum anggota dewan tersebut mengomel sambil naik ke mobil karena tidak terima diberhentikan dan diberi arahan untuk menggunakan masker.

 VIRAL Aksi Tawuran Remaja di Depan Kantor Camat Pauh Padang, Polisi Langsung Bubarkan

"Saya sebagai koordinator bertanggung jawab secara moral. Kita jumpai dia. Saya tanya masker. Timbul percekcokan. Itulah yang direkam oleh anggota," tukas Syafrizal.

"Dia gak terima, dia tancap gas dan terus jalan, sambil nunjuk-nunjuk," tambah Syafrizal.

Bahkan sempat memaki petugas dengan kata-kata yang tidak sopan.

"Barcarut-carut sebanyak tiga kali, makanya keluar masyarakat mendengar teriakan itu. Terprovokasi masyarakat sehingga meminta petugas untuk mengejar oknum anggota dewan tersebut," jelas Syafrizal.

Tapi Syafrizal mengaku juga tidak ingin memperpanjang masalah, apalagi saat ini tengah berpuasa.

Ia juga mengungkapkan, setelah dilakukan pengecekan suhu tubuh oknum anggota dewan dan sopirnya normal.

Hanya saja ia tidak patuh untuk mengenakan masker.

 Viral Curhat Orang Tua yang Bayinya Meninggal Setelah Telantar di RSUP M Djamil Padang

Menurutnya, pemeriksaan itu tidak sebatas suhu tubuh, tetapi juga kelengkapan APD pelintas.

Ia menyebut, biasanya kalau ada pelintas yang tidak ada keterangan kesehatan dan lainnya, biasanya disuruh putar balik.

Syafrizal pada kesempatan itu, juga tidak sempat menanyakan tujuan anggota dewan tersebut.

"Tujuan dia belum sempat nanya tetapi dia sudah kesal saja. Kita tidak mungkin nanya yang lain."

"Sepertinya, informasi dari pimpinannya, tujuannya ke Padang tapi tanpa surat tugas, artinya bukan urusan dinas," ungkap Syafrizal.

Sejauh ini di posko perbatasan, Syafrizal mengaku belum ada pelintas lain yang berlaku seperti itu .

Ia mengatakan aturan ditegakkan tanpa tebang pilih.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat, dengan diberlakukan PSBB tahap kedua, agar mentaati aturan yang ada dalam PSBB.

"Memakai masker untuk pelindung diri, menjaga jarak, dan lakukan pemeriksaan suhu tubuh," tutup Syafrizal. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved