Corona Sumbar
Anjuran Isolasi Mandiri Tak Efektif Redam Penularan Covid-19, Ini Kata Gubernur Irwan Prayitno
Anjuran isolasi mandiri bagi masyarakat Sumbar yang positif terinfeksi virus corona, menurut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno tidak efektif menurunkan
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Semua orang yang masuk kategori itu harus melakukan isolasi diri secara mandiri dan sejak awal harus melaporkan diri ke puskesmas terdekat.
• BREAKING NEWS: Jumlah Pasien Corona di Sumbar Bertambah 3 Orang, Total 148 Positif Covid-19
• 7 Kabupaten dan Kota di Sumbar Masih Aman Kasus Positif Corona, Irwan Prayitno Minta Tetap Waspada
Pihak puskesmas akan membantu melakukan kontrol selama masa inkubasi 14 hari.
"Kalau gak bisa ngikutin, kita siapkan tempat untuk yang positif. Tapi mereka kan gak mau.
Kalau itu kan susah kita masuk ke urusan pribadi," jelas Irwan Prayitno.
• Sejumlah Rumah Sakit di Sumatera Barat Masih Rawat 42 Pasien Positif Corona, 24 Sembuh
• Gubernur Irwan Prayitno Sebut Ada 4 Klaster Penyebaran Corona di Sumbar
Ketika isolasi mandiri, tambah Irwan Prayitno, seharusnya dia tidak ketemu dengan keluarganya yang lain.
Kalau bisa komunikasi via seluler saja dan makanan pun diantar.
Irwan Prayitno menegaskan, permintaan ke wali nagari untuk memperketat pengawasan saat pasien positif Covid-19 isolasi mandiri sudah dilakukan.
• UPDATE: Tambah 19 Pasien Positif Corona di Sumbar Hari Ini, Total Kasus Mencapai 121 Orang
• Tambah 4, Total Pasien Positif Corona di Kabupaten Dharmasraya Ada 6 Orang, Mayoritas Pedagang
"Sudah berantem kita (petugas) sama mereka (positif covid-19). Kenapa? Dipaksa untuk isolasi gak mau."
"Susah masyarakatnya, kena baru tahu dia, begitu. Kita menghadapi berbagai karakter orang saat sekarang ini," imbuh Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno menyatakan, kurang efektifnya isolasi mandiri karena kurangnya sosialisasi itu tidak mungkin.
• Satu Keluarga di Solok Positif Corona, Ada yang Masih Balita, Tertular dari Pasien yang Sudah Wafat
• UPDATE Corona di Sumbar Terus Bertambah, Total per 28 April Jadi 144 Orang Positif
Karena zaman sekarang ini, tidak mungkin tidak ada yang tahu protapnya.
"Semua media memberitakan covid-19. Sekarang masalahnya bukan tidak tahu lagi, tapi tidak mau," ujar Irwan Prayitno. (*)