Corona Sumbar
Gubernur Irwan Prayitno Sebut Ada 4 Klaster Penyebaran Corona di Sumbar
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menyebut ada empat klaster penyebaran virus corona atau Covid-19 di wilayahnya
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menyebut ada empat klaster penyebaran virus corona atau Covid-19 di wilayahnya.
Saat ini Sumbar termasuk wilayah paling banyak pasien positif corona di Pulau Sumatera yakni 145 kasus.
"Setidaknya di Sumbar ada empat klaster yang masih kita pantau, Pasar Raya Padang, Kelurahan Pengambiran, Tarusan Pesisir Selatan, dan Klaster Gowa Dharmasraya," kata Irwan Prayitno saat ditemui, Rabu (29/4/2020).
Dari empat klaster tersebut, klaster Pasar Raya Padang paling banyak pasien positif covid-19, yakni puluhan orang.
Kemudian, petugas kesehatan di salah satu puskesmas di Tarusan Pesisir Selatan.
Sementara, Kelurahan Pengambiran Kecamatan Lubuk Begalung pendatang dari Jakarta dan telah menjadi klaster transmisi lokal baru penyebaran virus corona.
Terakhir, Klaster Gowa, terinfeksi dari klaster Ijtima Ulama di Gowa.
• Kadinsos Padang Sebut 62 Paket Sembako, 888 Nasi Kotak dan 488 Takjil Telah Dibagikan
• Jadwal Buka Puasa Sijunjung Sumbar, 6 Ramadan 1441 H atau 29 April 2020
• Selama PSBB, Semua Menu di Board Game Lounge Padang Serba Rp 17.000
Menurut Irwan Prayitno bentuk pengendalian di empat klaster tersebut masih bagus.
"Yang repot justru jika muncul lagi episentrum baru. Ini kita tracing-nya bakal nambah lagi."
"Kalau yang empat itu, itu saja yang kita rapikan dan kendalikan."
"Isolasi dan segala macam, tinggal kekuatan surveilans umtuk mentracing itu," ujar Irwan Prayitno.
Ia juga menyebut, klaster Bukittinggi tidak ada lagi saat ini, karena jumlah positifnya sudah dapat ditekan dan bertahan di angka 5 orang.
Namun, hal itu belum bisa juga diprediksi ada atau tidaknya ke depan.
"Kami belum tahu," ucap Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno juga meminta bupati wali kota fokus pada pengendalian di empat klaster tersebut.
Selain itu, ia juga meminta agar tracing dilakukan secara masif terhadap orang yang kontak dengan positif sebelumnya. (*)