Corona Sumbar

RSUP M Djamil Padang Belum Ada Tempat Karantina Khusus Bagi Petugas Medis

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang menjadi salah satu rumah sakit rujukan penanganan virus corona (Covid-19) di Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Ilustrasi: RSUP M Djamil Padang, Senin (16/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang menjadi salah satu rumah sakit rujukan penanganan virus corona (Covid-19) di Sumatera Barat (Sumbar).

Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas mengatakan untuk petugas medis, sudah ada ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit tersebut.

Coba Kelabui Anggota Satpol PP Gadis di Padang Mengaku ODP Corona Saat Diamankan

Diduga Kumpul Kebo, 5 Gadis & 6 Pria Remaja Diamankan Satpol PP Padang, Satu Ngaku ODP Corona

"Biasanya kalau tenaga medis itu shift-nya lebih banyak. Biasanya tiga shift, kali ini kita bisa memberlakukan 4 hingga 6 shift," kata Dovy Djanas.

Dijelaskannya, satu shift terdiri atas perawat dan dokter, ada sekitar tiga hingga empat orang sesuai dengan kapasitas ruang perawatan.

Dia menambahkan, di RSUP M Djamil Padang ada sekitar 9 dokter paru.

Lindungi Pengurus Masjid dari Corona, Mulyadi Turunkan Tim Semprot Disinfektan

VIDEO - BREAKING NEWS: Pasien Positif Corona di Padang Bertambah Satu, Total 6 Kasus Positif 

Dovy Djanas menyebutkan, setelah merawat pasien Covid-19, sebenarnya tidak ada istilah karantina bagi tenaga medis.

Tapi tentu kalau memang dia misalnya, kontak dengan pasien-pasien, tentu ia melindungi diri menggunakan APD.

"Kalau gak ada apa-apa, gak perlu ada karantina. Kecuali misalnya dia ada keluhan, setelah itu batuk, pilek, itu mungkin, tapi biasanya kita pastikan dulu dengan pemeriksaan," jelas Dovy Djanas.

VIDEO - UPDATE Corona di Padang 1 April 2020, 6 Positif, 1 Meninggal, 11 PDP, 96 ODP, 2727 PPT

POPULER SUMBAR - 1 Remaja Padang Pariaman Dikabarkan Positif Corona| Pilkada Serentak 2020 Ditunda

Melalui pemeriksaan laboratorium, kalau terbukti baru akan dianjurkan untuk karantina mandiri di rumah.

Hal itu dilakukan jika keluhannya ringan.

"Kalau memang misalnya, dia memang terkonfirmasi ada virus positif. Kemudian harus dirawat, kita rawat di ruang isolasi khusus," terang Dovy Djanas.

Tetapi ada juga, lanjutnya, ketika terkonfirmasi positif, kondisinya baik-baik saja, tidak ada keluhan.

Maka petugas medis tersebut disarankan di karantina mandiri di rumah saja.

UPDATE 1 April 2020, Pasien Positif Corona di Sumatera Barat Bertambah Jadi 12 Orang

UPDATE Corona di Kota Padang 1 April 2020, 6 Positif, 1 Meninggal, 11 PDP, 96 ODP, 2727 PPT

"Gak perlu kemana-mana. Pantau selama 14 hari," ujarnya.

Menurutnya, tidak semua orang terinfeksi virus itu sakit.

Karena perjalanan penyakit kalau orang terinfeksi virus, 80 persen tidak perlu perawatan. 20 persen itu yang perlu perawatan.

Seorang Gadis Remaja Asal Padang Pariaman Positif Corona, Kini Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Tekan Penyebaran Virus Corona 3 Jalan Titik Masuk Kota Padang Ditutup, Arus Kendaraan Diperketat

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan pemerintah berusaha menyediakan tempat karantina yang nyaman bagi petugas medis.

Untuk sementara ada dua tempat yang disediakan yakni SMKN 9 dan SMKN 6.

"Itu tempat tidurnya sekitar 60 an. Itu sudah disiapkan. SMKN 6 sudah terisi, SMKN 9 belum," ungkap Nasrul Abit. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved