Coklit Data Pemilih, KPU Sumbar akan Rekrut Petugas Pemutakhiran Data Pemilih
KPU Sumbar akan segera merekrut Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang bertugas melakukan pendataan pemilih di setiap daerah.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Sementara, syarat menjadi PPK, PPS dan KPPS itu dibatasi periodisasinya maksimal dua periode berturut turut.
• KPU Padang Pariaman: Belum Ada Bakal Calon Perseorangan yang Serahkan Syarat Dukungan
• Fakhrizal-Genius Umar Kompak Berpakaian Putih Datangi KPU Sumbar Antar 336.657 KTP
Kemudian juga persyaratan lainnya, KPU memastikan PPDP bukan anggota parpol dan bukan tim kampanye peserta Pemilu.
"Bahkan dihindari bukan saksi peserta Pemilu atau pemilihan supaya posisi netralitas, imparsialitas, dan mandiri bisa terseleksi mulai dari rekruitmen PPDP sehingga jelas posisi penyelenggara," tutur Gebril Daulay. (*)
KPU Sumbar Pasang Target Partisipasi Pemilih 77,5 Persen, Sosialisasi Dikemas Dalam Bentuk Hiburan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) memasang target partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen pada Pilkada Sumbar 2020 mendatang.
Anggota KPU Sumbar Gebril Daulay mengatakan, target ini sama dengan target partisipasi Pemilu 2019.
• Coklit Dilakukan Selama Satu Bulan, KPU Sumbar Imbau Masyarakat Berperan Aktif
• LO Agus Susanto-Rommy Candra Serahkan Data Perbaikan Dukungan ke KPU Pasaman Barat
Untuk itu, pihaknya mencoba melakukan riset pasca Pemilu 2019, sosialisasi dan pendidikan pemilih seperti apa yang diinginkan publik.
"Ternyata, sebagian besar mereka mengharapkan sosialisasi yang dikemas dalam bentuk hiburan," kata Gebril Daulay.
Pihaknya juga mencoba melihat kebutuhan pemilih berdasarkan usia dan pendidikan.
• POPULER SUMBAR: Ketua KPU Dharmasraya Dilaporkan ke Bawaslu | PPII Masyumi Akan Kukuhkan Pengurus
• KPU Sumbar Hanya Periksa Berkas Balon Perseorangan Fakhrizal-Genius Umar, Batas Waktu Tiba
Menurutnya, dasar tersebut signifikan pengaruhnya terhadap bentuk sosialisasi dan pendidikan pemilih seperti apa yang diinginkan.
Gebril Daulay menjelaskan, dari temuan KPU Sumbar, untuk yang pendidikannya rendah dan usianya tua, itu cenderung membutuhkan komunikasi tatap muka.
Sementara, untuk pemilih yang usianya muda dan pendidikannya tinggi, kebutuhan mereka komunikasi melalui media, terutama media sosial.
• Ketua KPU Dharmasraya Dilaporkan ke Bawaslu, Maradis: Pasal Apa yang Dilanggar?
• Hari Terakhir, Syamsu Djalal-Aldi Taher belum Serahkan Berkas ke KPU Sumbar
"Kita mencoba melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih itu berdasarkan riset tersebut. Kemudian, kita juga berupaya meningkatkan akurasi daftar pemilih," ungkap Gebril Daulay.
Menurut Gebril Daulay, dimanapun di dunia, dalam riset salah satu faktor orang tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) ialah keberadaan pemilih dalam DPT.
• Endre Saiful-Nasrul Bawa 24.015 KTP ke KPU Sijunjung, Serahkan Bukti Dukungan di Pilkada Sumbar 2020
• Fakhrizal-Genius Umar Kompak Berpakaian Putih Datangi KPU Sumbar Antar 336.657 KTP
"Mereka tidak terdaftar dalam DPT. Bisa betul-betul tidak terdaftar atau hanya merasa tidak terdaftar karena tidak pernah mengecek," ujar Gebril Daulay.