Berita Sumbar Hari Ini

Ramai-ramai Guru PNS di Wamena Ingin Pindah Tugas ke Sumbar, tapi Tak Diizinkan Pemda Setempat

Ramai-ramai perantau Minang di Wamena yang berstatus PNS mengajukan permohonan pindah tugas ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, Selasa (22/10/201

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Kepala Biro Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Syaifullah 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ramai-ramai perantau Minang di Wamena yang berstatus PNS mengajukan permohonan pindah tugas ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, Selasa (22/10/2019).

Setidaknya, sudah ada delapan orang guru PNS. Mereka antara lain berinisial DAP, YEP, PD, YH, N, Y, SY, dan SAI.

Delapan guru tersebut mengajar di bidang berbeda, di antaranya pendidikan sejarah, geografi, ekonomi, matematika, dan statistik.

DEP menjelaskan, ia dan teman-temannya belum ada mengurus surat pindah, baik ke Pemerintah Kabupaten Jayawijaya maupun ke Pemprov Papua.

Terkumpul Rp6,6 M, Sumbangan untuk Perantau Minang Korban Kerusuhan Wamena Masih Dibuka

Mereka baru melapor ke pihak kampus tempat mereka kuliah di Padang.

"Dari rektor diarahkan ke Pemprov Sumbar," kata DEP.

Rencananya, DEP dan tujuh kawannya ingin pindah kalau Pemprov Sumbar mau menerima mereka.

"Itupun kalau Pemprov mau menerima kami. Apalagi bidang yang kami ajar langka di Sumbar, pendidikan sejarah," ujarnya.

Untuk sementara, DEP dan kawan-kawan tidak mengajar dulu di Wamena.

POPULER SUMBAR - CATATAN Korban Selamat Rusuh Wamena| 19 Kabupaten/Kota Se-Sumbar Raih WTP

Ia mengaku berat sekali meninggalkan siswa-siswanya di Wamena, Papua.

"Dari jiwa pendidik, saya iba meninggalkan siswa di sana. Tidak ada gurunya. Cuma keadaan yang membuat kami ingin kembali ke kampung halaman," terang DEP.

DEP dan kawan-kawan baru mengajar di Wamena tiga tahun terakhir.

Kalau kondisi aman, dia tidak ada niat untuk pulang, apalagi melihat kondisi anak-anak itu.

"Mereka butuh kami. Kami kasihan juga. Tapi ini keadaan," ucapnya.

Nasrul Abit Bersyukur Putri Dibolehkan Pulang, Sempat 11 Hari Dirawat Akibat Kerusuhan Wamena

Tak hanya DEP, YEP menjelaskan situasi dan kondisi selama ia mengajar di Wamena.

"Mereka sangat ramah dan baik. Tapi masyarakat kawasan pegunungan tengah tidak bisa ditebak. Rata-rata mereka mudah menerima informasi hoaks," ungkap YEP.

Selain itu, kalau ada informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, mereka juga mudah terprovokasi.

2017, kata YEP, sering terjadi konflik di Wamena. Puncaknya pada 23 September 2019 lalu.

YEP juga menyebutkan, sebagai PNS sebetulnya ia siap ditempatkan di mana saja.

Namun, ia sedikit kaget dengan apa yang terjadi di Wamena baru-baru ini.

Perantau Minang di Wamena Pulang ke Sumbar, Emma Yohanna: Ini Bisa Memunculkan Persoalan Sosial

"Jadinya saat bertugas, selama ini kami selalu menaruh perasaan was-was," ucapnya.

Kepala Biro Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Syaifullah mengatakan, pindah tugas sudah diatur oleh pemerintah.

Apalagi, dalam upaya pindah tugas itu harus mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Pemprov Papua.

"Sementara, Pemkab Jayawijaya tidak memberi izin itu yang menjadi persoalan," kata Syaifullah.

Namun, pihaknya akan mengupayakan dengan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan.

Perantau Minang di Wamena Pulang ke Sumbar, Emma Yohanna: Ini Bisa Memunculkan Persoalan Sosial

"Kalau SMA ke provinsi, sementara SD dan SMP ke kabupaten/kota. Kalau diizinkan, Pemprov Sumbar tentu siap menerima," sambung Syaifullah.

Di sisi lain, beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan ia memang menerima informasi soal kepindahan PNS dari Wamena ke Sumbar.

Dia sudah pernah membicarakan itu dengan Sekda Wamena.

"Saya dapat informasi, ada dua. Tapi waktu ke sana kan saya bertemu sekdanya, sekdanya langsung menolak. Kalau emang di sana di lepas, kita tentu terima," kata Nasrul Abit baru-baru ini.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved