Sumbar
Pasaman Barat & Solok Selatan Lepas Status Daerah Tertinggal, Kepulauan Mentawai Masih Diperjuangkan
Pasaman Barat & Solok Selatan Lepas Status Daerah Tertinggal, Kepulauan Mentawai Masih Diperjuangkan
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Nah, kita harus bersinergi dalam membangun ini. Kita harus dukung Mentawai ke depan agar ke luar dari daerah tertinggal," tutur Nasrul Abit.
• Pasaman Barat & Solok Selatan Tak Lagi Daerah Tertinggal, Kopi Arabika hingga Alpukat Ikut Berperan
Pasaman Barat dan Solok Selatan Lepas Status Daerah Tertinggal
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Pasaman Barat dan Solok Selatan lepas dari status daerah tertinggal.
Hal itu berdasarkan SK Nomor 79 tahun 2019 yang dikeluarkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT).
Sekretaris Daerah Solok Selatan, Yulian Efi mengatakan, sumber perekonomian berupa perkebunan dan pertanian mendukung Solok Selatan lepas dari status daerah tertinggal.
"Secara statistik pertumbuhan ekonomi di Solok Selatan mencapai angka 5,6 hingga 5,7 persen. Angka itu secara umum dinilai cukup baik," jelas Yulian Efi.
• NTP Sumbar Naik, Tapi Masih Bercokol Di Bawah Angka 100, BPS Beberkan Penyebabnya
Sementara, sektor lain yang mendukung antara lain pariwisata yang terus menggeliat.
Kemudian juga ada komoditas baru yakni kopi arabika dan robusta.
"Sektor lain yaitu pangan. Dalam beberapa tahun terakhir komoditas jagung menjadi nilai tambah pendukung ekonomi di Solok Selatan," kata Yulian Efi.
Terkait tiga desa atau nagari yang masih tertinggal, kata dia, itu sebenarnya jika ditinjau dari pendidikan dan pelayanan cukup bagus.
Hanya saja, daerah tersebut terpencil.
"Jika ruas jalan tiga daerah tersebut tuntas, Solok Selatan bisa berharap tinggi pertumbuhan dan perkembangan ekonominya sangat signifikan," harap Yulian Efi.
• Lepas dari Daerah Tertinggal, Ini Tanggapan Pemkab Pasaman Barat dan Solok Selatan
Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat Edy Murdani mengatakan, pihaknya justru kaget mendapat suatu penghargaan daerahnya keluar dari daerah tertinggal.
"Kami kaget tapi kami bangga jerih payah kami dihargai. Ke depannya kami akan fokus ke pembangunan.
Yang paling menonjol itu sarana infrastruktur yakni jalan. Sebab masih ada yang terkurung di balik kebun atau kampung yang tidak bisa ditembus," jelas Edy Murdani.