Sumbar
NTP Sumbar Naik, Tapi Masih Bercokol Di Bawah Angka 100, BPS Beberkan Penyebabnya
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) merilis nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Sumbar pada Juli 2019.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
NTP Sumbar Naik Tapi Masih Bercokol Di Bawah Angka 100, BPS: Berikut Ini Penyebabnya
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) merilis nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Sumbar pada Juli 2019.
BPS mencatat NTP Sumbar sebesar 93,59 atau mengalami kenaikan 0,13 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu 93,47.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi merincikan, NTP tanaman pangan Sumbar berada di angka 91,63 persen, tanaman hortikultura 81,00 persen dan perkebunan rakyat di angka 95,71 persen.
“Sementara, untuk peternakan berada di angka 103,25 dan perikanan 105,03," kata Sukardi saat menggelar konferensi pers di kantor BPS Sumbar, Senin (1/7/2019).
Meski NTP Sumbar mengalami kenaikan selama Juli 2019, tetapi nilainya masih di bawah angka 100.
Menurut Sukardi, NTP yang selalu berada di bawah rata-rata nasional perlu menjadi perhatian oleh semua pihak.
Ia mengungkapkan penyebab nilai di bawah 100 itu adalah harga-harga konsumsi rumah tangga untuk petani.
"Nilai tukar hasil pertanian masih lebih rendah dibandingkan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. Ini tentu butuh perhatian semua pihak.
Tetapi untuk menjawab lebih detail, harus ada studi yang lebih rinci dan mendalam," jelas Sukardi.
Sukardi mengatakan solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan harga komoditas pertanian.
"Jika konsumsi rumah tangga turun maka akan mendapatkan nilai indeks yang lebih baik,” ujar Sukardi. (*)