7 Fakta Pendaki Terpeleset di Gunung Marapi Sumatera Barat dan Jatuh di Cadas, Tak Jauh dari Puncak
Mahasiswa bernama Alfaritzi Maulana (20) yang terpeleset di Gunung Marapi dan jatuh di cadas
Kondisi medan yang sedikit sulit untuk dilewati sehingga prosesnya memakan waktu lebih lama.
"Hanya saja medan yang memang berat, dan sedikit melambat," kata Robert Cahneldi.
Korban telah dibawa oleh keluarga ke Bukittinggi, dan dibawa oleh keluarga.
"Malam tadi, keadaan baik dan selamat. Kesadarannya masih baik, dan ia tidak terlalu stres," tutup Robert Cahneldi.
6. Dibawa Pakai Tandu
Sebelumnya, proses evakuasi mahasiswa yang menjadi korban terpeleset di cadas Gunung Marapi Sumatera Barat ( Sumbar) masih berlangsung hingga malam ini, Kamis (4/7/2019).
Korban yang bernama Alfaritzi Maulana (20) dibawa pakai tandu dari cadas ke bawah oleh tim evakuasi.
Korban dibawa pakai tandu karena korban mengalami luka pada kaki, sehingga tak bisa berjalan.
"Untuk evakuasi dilakukan malam hari ini juga, hingga korban turun pada malam ini juga," kata Kasi Kedaruratan BPBD Tanah Datar, Robert Cahneldi saat dihubungi TribunPadang.com, Kamis (4/7/2019) malam.
Dijelaskannya, untuk perencanaan evakuasi akan menggunakan tandu.
"Karena PMI sudah turun, dan dicoba untuk diobati dahulu kakinya," katanya.
7. Pendaki Lain Sesak Nafas
Seorang pendaki lainnya ditemukan sedang mengalami sesak nafas di Gunung Marapi pada Kamis (4/7/2019) malam.
Pendaki tersebut ditemukan saat tim evakuasi korban seorang mahasiswa yang sempat jatuh terpeleset di Cadas Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumbar.
Kasi Kedaruratan BPBD Tanah Datar, Robert Cahneldi, saat dihubungi oleh TribunPadang.com menjelaskan, bahwa anggotanya sedang turun dan melihat seorang pendaki mengalami asma.
"Namanya Yayan, seorang laki-laki yang ditemukan asma oleh anggota yang hendak ke atas untuk melakukan evakuasi pendaki terpeleset dan jatuh," kata Robert Cahneldi.
Dijelaskannya, bahwa lelaki tersebut mengalami sesak nafas, dan ditambah suhu dingin di atas Gunung.
"Dan, disana cuaca tidak menentu pula. Tiba-tiba hujan, dan tiba-riba cerah lagi," kata Robert Cahneldi.(*)