Kabupaten Dharmasraya
Kutipan Jawaban Bupati Dharmasraya atas pandangan fraksi DPRD tentang RAPBD 2026
Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya membahas RAPBD Dharmasraya 2026 setelah ruang fiskal tersisa sekitar 2,2 persen
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya membahas RAPBD Dharmasraya 2026 setelah ruang fiskal tersisa sekitar 2,2 persen dari total anggaran.
Postur ini membuat banyak usulan pembangunan tak terakomodasi karena pemotongan dana transfer pusat dan tingginya porsi belanja pegawai sejak tahun sebelumnya.
Dalam Postur Rancangan APBD 2026 Kabupaten Dharmasraya, hanya tersisa 2,2 persen (sekitar Rp 21 M) yang bisa digunakan untuk pembangunan dan operasional pendukung pembangunan, peningkatan pelayanan publik, pengembangan program ekonomi kerakyatan dan mengakomodir usulan Pembangunan melalui Musrembang yang mencapai Rp 2 Triliun.
Ini disebabkan pemotongan Dana Transfer Keuangan Daerah oleh pusat sebesar lebih kurang 120 M yang di realokasikan oleh pusat untuk membangun sektor-sektor strategis seperti MBG, ketahanan pangan, kopdes merah putih, sekolah rakyat dan lain lain, yang nantinya akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata di Indonesia.
Selain itu keterlanjuran tingginya belanja pegawai hingga 61 persen sejak tahun tahun sebelumnya membuat sumber dana lainnya yang seharusnya bisa digunakan untuk program pembangunan seperti PAD juga terpakai untuk membayar gaji pegawai.
Baca juga: Jembatan Malalo Tanah Datar Roboh Diterjang Banjir, Polisi Pasang Police Line
Saat ini tengah dilakukan pembahasan RAPBD untuk melakukan rasionalisasi kembali postur APBD ini bersama-sama eksekutif dan legislatif.
Tentu keadaan ruang fiskal yang sempit untuk membangun ini bukan hal yang mudah dan cukup menantang, namun kami percaya bahwa keadaan ini adalah kesempatan baik sebagai daerah bisa jujur, introspeksi, dan mengkaji kembali
(i) seberapa efektif setiap rupiah anggaran digunakan untuk kepentingan pembangunan yang berdampak luas kepada masyarakat dan peningkatan pelayanan; dan (ii) apakah kita telah cukup berinvestasi kepada kegiatan yang berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dihari mendatang (bukan justru berinvestasi kepada sarana yang hanya membebani APBD dengan biaya operasiona/ perawatan namun sedikit manfaat untuk pelayanan publik).
Dengan kekayaan SDA daerah kita dan potensi lainnya, jika bisa beradaptasi dan membuat berbagai terobosan yang terukur, maka saya yakin kedepan kita akan menjadi daerah yang mandiri secara finansial (tidak lagi bergantung kepada danatransfer dari pusat) dan memiliki APBD yang lebih tepat sasaran untuk pembangunan.
1) Memastikan RAPBD 2026 tepat sasaran dan terukur
Saat ini RAPBD Tengah dibahas bersama dengan legislatif. Dari ketersediaan dana 2,3 % atau sekitar 21 Miliar tersebut kita harus mengakomodir usulan musrenbang yang masuk kurang lebih 2T. Dari usulan yang masuk tersebut tentu perlu kita lihat program Pembangunan yang bersifat prioritas. Lalu bagaimana menentukan prioritas itu?
Baca juga: Wagub Sumbar Minta Warga Siaga, Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut Tiga Hari Kedepan
Berbagai sasaran dan indicator pencapaian Pembangunan telah ditetapkan didalam payung besar RPJMN dan RPJMD.
Selain bersifat imperative tentunya indicator ini bisa menjadi tools atau alat agar setiap rupiah yang keluar terukur dan memiliki sasaran yang jelas. Saat ini kita masih perlu berpacu mengingat (i) Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dharmasraya yang berada pada Peringkat ke-11 (74,82) dan masih di bawah Provinsi (76,43) dan rata-rata Nasional (75,02).
(ii) Tingkat kemiskinan yang mencapai 5,32?n berada pada Peringkat ke-9 dari 19 Kabupaten/Kota se Sumatera Barat; (iii) Tingkat Pengangguran terbuka yang berada pada Peringkat ke-16 (6,02 % ) dari 19 Kabupaten/Kota se Sumatera Barat serta masih di bawah Provinsi (5,75 % ) dan Nasional (4,91 % ) dan (iv) Tingkat Pertumbuhan ekonomi Dharmasraya yang hari ini 3,98 % masih dibawah target Nasional sekitar 5,7 % – 6 % .
Pada RAPBD 2026 kita merencenakan pengangaran untuk program-program berikut (tidak dapat dimuat seluruhnya, antara lain):
A. Peningkatan Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada sektor pendidikan dan kesehatan:
(i) Beasiswa Dharmasraya Juara Tingkat SD dan SMP (excul pada bidang Science, Technology, Engineering dan Math) dan Beasiswa Dharmasraya Juara setelah lulus SMA (bimbel agar lulusan SMA bisa bersaing untuk masuk ke Top University). Bertujuan untuk meningkatkan Skor PISA dan daya saing sumber daya manusia di level nasional dan internasional
Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 37 Voyage 28 Akhir November - Awal Desember 2025
| Ranking 14 Nasional! Dharmasraya Tertinggi Serapan Anggaran di Sumbar |
|
|---|
| APBD 2026 Menyusut, Dharmasraya Perketat Anggaran Demi Pendidikan dan Ekonomi Lokal |
|
|---|
| Lahan Seluas 10 Hektare Sudah Siap, Sekolah Rakyat di Dharmasraya Ditargetkan Selesai 2026 |
|
|---|
| Pembangunan Sekolah Rakyat Senilai Rp200 M Segera Dimulai, Tim Kementerian PU Kunjungi Dharmasraya |
|
|---|
| SDIT Al-Bina 02 dan SMPIT Andalas Cendekia Juara Final Inovasi SATUKA 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/APBD-DHARMASRAYA-Dalam-Postur-Rancangan-APBD-20u-ekonomi.jpg)