Jalan Amblas di Agam

Jalan Jorong Pahambatan Agam Lumpuh Total, Amblas Sepanjang 70 Meter

"Jalan amblas terjadi di Jalan SIMAKA, Jorong Pahambatan disebabkan karena curah hujan tinggi," sebutnya.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/BPBD Agam
JALAN AMBLES- Kondisi Jalan Provinsi ambles di Jalan Sicincin, Malalak, Balingka (SIMAKA) di Jorong Pahambatan, Nagari Balingka, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur sebut jalan ambles diperkirakan sepanjang 70 meter dan akses jalan lumpuh total. 
Ringkasan Berita:
  • Akses lalu lintas lumpuh akibat amblasnya jalan di Nagari Balingka, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025).
  • Jalan amblas akibat curah hujan yang tinggi ini terjadi pada pukul 15.30 WIB.
  • BPBD Agam mendata jalan amblas tersebut mecampai panjang 70 meter.

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Akses lalu lintas lumpuh total akibat amblasnya Jalan Sicincin, Malalak, Balingka (SIMAKA) di Jorong Pahambatan, Nagari Balingka, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (24/11/2025).

Kejadian ini diketahui sekitar pukul 15.30 WIB dan langsung dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Agam, Abdul Ghafur, menyebut pihaknya mendapatkan informasi jalan ambles sekitar pukul 15.30 WIB.

"Jalan amblas terjadi di Jalan SIMAKA, Jorong Pahambatan disebabkan karena curah hujan tinggi," sebutnya.

Baca juga: Banjir di Kampuang Galapuang Rendam Rumah hingga Leher, Nurlis dan Keluarga Mengungsi ke Surau

Ia menjelaskan, akses jalan yang putus merupakan Jalan Provinsi sepanjang 70 meter.

"Sementara kedalaman jalan yang amblas mencapai 40 Meter," ujarnya.

Untuk sementara waktu ujar Abdul, akses jalan lumpuh total dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan.

Menanggapi itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan nagari terkait.

Baca juga: Sampah Serbu Pantai Padang Usai Hujan Deras, Pengamat: Bukan dari Laut, tapi Kiriman Sungai

"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan nagari dan melakukan pendataan," sebutnya.

"Tim juga sudah turun ke lokasi kejadian bersama PUPR," tambahnya.

Longsor Timbun Badan Jalan di Salareh Aia Timur Agam

TANAH LONGSOR- Penampakan materia longsor di Jorong Subarang Air, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur sebut longsor hambat akses jalan dengan ketinggian capai 2,5 meter.
TANAH LONGSOR- Penampakan materia longsor di Jorong Subarang Air, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur sebut longsor hambat akses jalan dengan ketinggian capai 2,5 meter. (Dokumentasi/BPBD Agam)

Material longsor sepanjang 6 meter menutupi akses jalan di Jorong Subarang Air, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (24/11/2025).

Baca juga: Sungai Batang Sitanang Agam Meluap, Satu Sekolah Ikut Terdampak di Jorong Gantiang

Bencana longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Agam.

Hal itu mengakibatkan terjadinya bencana longsor dan banjir di Agam.

Untuk bencana tanah longsor di Nagari Salareh Aia Timur, terjadi sekitar pukul 13.02 WIB dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.

Akibat kejadian ini membuat akses jalan tidak dapat dilewati kendaraan dikarenakan material longsor menimbun badan jalan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, membenarkan terkait tanah longsor yang menghambat akses jalan di Jorong Subarang Air, Kecamatan Palembayan tersebut.

Baca juga: Warga Bukit Peti-Peti Padang Resah, Jalan Amblas Dikhawatirkan Picu Longsor dan Mengancam Rumahnya

"Benar, informasinya kami terima sekira pukul 14.50 WIB, kalau kejadiannya jam 13.02 WIB," pungkasnya.

Ia menjelaskan, material longsor yang menghambat akses jalan diperkirakan memiliki panjang sekitar 6 meter.

"Panjang material longsor mencapai 6 meter dan lebar 2,5 meter," ujar Abdul kepada Tribunpadang.com.

"Longsor disebabkan karena curah hujan tinggi, disertai angin kencang," sambungnya.

Akibat material longsor menghambat badan jalan ujar Abdul, akses lalu lintas untuk sementara waktu tidak dapat dilalui kendaraan.

Baca juga: Banjir Rendam 340 Rumah di Korong Kasai Padang Pariaman, Warga Bertahan dengan Evakusi Mandiri

"Jalan di lokasi longsor, tepatnya di Jorong Subarang Air tidak dapat dilalui kendaraan," ungkapnya.

Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Agam dan pemerintahan kecamatan beserta nagari setempat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan nagari untuk pendataan, serta dengan PUPR Kabupaten Agam untuk memindahkan material longsor," tambahnya.

Longsor Setinggi 3 Meter Timbun Badan Jalan di Sitalang Agam

LONGSOR TIMBUN JALAN- Kondisi tanah longsor yang menutupi badan Jalan Sitalang-Koto Alam Palembayan, di Jorong Kampung Melayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, sebut longsor tutupi akses jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan.
LONGSOR TIMBUN JALAN- Kondisi tanah longsor yang menutupi badan Jalan Sitalang-Koto Alam Palembayan, di Jorong Kampung Melayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, sebut longsor tutupi akses jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan. (Dokumentasi/BPBD Agam)

Akibat cura hujan tinggi membuat bencana tanah longsor yang menutupi ruas Jalan Sitanang-Koto Alam Palembayan, Senin (24/11/2025).

Diketahui longsor tersebut menghambat akses jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Dimana bencana longsor ini terjadi tepatnya di Jorong Kampung Melayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam.

Baca juga: Air Tak Kunjung Surut, Warga Terdampak Banjir di Korong Kasai Padang Pariaman Butuh Bantuan Logistik

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, mengatakan pihaknya menerima informasi bencana tanah longsor sekitar pukul 10.00 WIB.

"Informasi yang kami terima dari perangkat nagari terkait longsor di Jalan Sitalang-Koto Alam Palembayan sekitar pukul 10.00 WIB," ungkapnya.

Kata Abdul, tanah longsor menutupi badan Jalan Sitalang-Koto Alam dan menghambat akses lalu lintas.

"Longsor menutupi badan jalan, dengan ketinggian kurang lebih 3 meter, sementara lebarnya mencapai 3 meter serta panjang 8 meter," bebernya.

"Longsor ini disebabkan oleh hujan lebat di sebagian wilayah di Kabupaten Agam," sebut Abdul.

Kata Abdul, saat sekarang pihaknya sudah turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintahan kecamatan dan nagari setempat.

"Tim sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan nagari, assement dan pendataan, serta turun ke lokasi kejadian," kata Abdul.

"Saat ini kebutuhan mendesak diperlukan satu alat berat, untuk mengevakuasi tanah longsor," tambahnya.

Banjir Rendam Nagari Sitanang Agam

BANJIR DI AGAM- Kondisi banjir di Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, sebut ketinggian banjir capai 30 sentimeter hingga 1 meter.
BANJIR DI AGAM- Kondisi banjir di Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, sebut ketinggian banjir capai 30 sentimeter hingga 1 meter. (Dokumentasi/BPBD Agam)

Banjir setinggi 30 sentimeter hingga 1 meter terjadi di Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (24/11/2025).

Diketahui, banjir di daerah tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pagi.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur mengatakan pihaknya menerima informasi banjir di Jorong Gantiang sekira pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Lautan Sampah Tutupi Pasir di Pantai Muaro Lasak Padang, Picu Bau Tak Sedap dan Gangguan Kenyamanan

"Kejadiannya sekitar jam 10.00 WIB, kami dapat informasi pukul 11.00 WIB," ungkapnya.

Ia menjelaskan, banjir yang terjadi memiliki ketinggian antara 30 sentimeter hingga 1 meter.

"Beberapa titik jalan terendam banjir, salah satunya SDN 17 Gantiang dengan ketinggian 30 sentimeter hingga 1 meter," beber Abdul.

Banjir yang terjadi diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir hingga saat sekarang.

"Penyebabnya karena hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari belakang, hingga sekarang. Air dari Batang Sitanang meluap dan merendam beberapa titik di Jorong Gantiang," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS Petani Hanyut Ditelan Arus Sungai di Lengayang, BPBD Pesisir Selatan Lakukan Pencarian

Bahkan, akibat SDN 17 Gantiang yang terendam, proses belajar mengajar di sana menjadi terganggu.

"Saat ini, ketinggian air sudah mulai surut, namun masih belum bisa dilalui oleh kendaraan. Sedangkan untuk korban tidak ada yang akan di evakuasi," sebutnya.

"Tim juga sudah turun langsung ke lapangan melakukan survei dan pendataan. Selain itu juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan nagari," tambahnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved