Longsor di Agam

Longsor Setinggi 3 Meter Timbun Badan Jalan di Sitalang Agam, Akses Sitanang-Koto Alam Putus

"Longsor menutupi badan jalan, dengan ketinggian kurang lebih 3 meter, sementara lebarnya mencapai 3 meter serta panjang 8 meter," bebernya.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/BPBD Agam
LONGSOR TIMBUN JALAN- Kondisi tanah longsor yang menutupi badan Jalan Sitalang-Koto Alam Palembayan, di Jorong Kampung Melayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Senin (24/11/2025). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, sebut longsor tutupi akses jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan. 

"Kejadiannya sekitar jam 10.00 WIB, kami dapat informasi pukul 11.00 WIB," ungkapnya.

Ia menjelaskan, banjir yang terjadi memiliki ketinggian antara 30 sentimeter hingga 1 meter.

"Beberapa titik jalan terendam banjir, salah satunya SDN 17 Gantiang dengan ketinggian 30 sentimeter hingga 1 meter," beber Abdul.

Banjir yang terjadi diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir hingga saat sekarang.

"Penyebabnya karena hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari belakang, hingga sekarang. Air dari Batang Sitanang meluap dan merendam beberapa titik di Jorong Gantiang," ujarnya.

Baca juga: Jalan Palembayan–Bukittinggi Amblas, Akses Putus Total Usai Hujan Deras

Bahkan, akibat SDN 17 Gantiang yang terendam, proses belajar mengajar di sana menjadi terganggu.

"Saat ini, ketinggian air sudah mulai surut, namun masih belum bisa dilalui oleh kendaraan. Sedangkan untuk korban tidak ada yang akan di evakuasi," sebutnya.

"Tim juga sudah turun langsung ke lapangan melakukan survei dan pendataan. Selain itu juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan nagari," tambahnya.

Sumbar Tetapkan Status Siaga Bencana Hingga Desember 2025

STATUS SIAGA BENCANA- Jubir BPBD Sumbar, Ilham Wahab, Senin (24/11/2025).
STATUS SIAGA BENCANA- Jubir BPBD Sumbar, Ilham Wahab, Senin (24/11/2025). (Dokumentasi/BPBD Sumbar)

BPBD Sumbar, mendata sebanyak tujuh dari 19 kabupaten dan Kota terdampak bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal November 2025, Senin (24/11/2025).

Akibat dari situasi ini, Pemprov Sumbar menetapkan status darurat bencana hingga Desember 2025, sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG beberapa waktu lalu.

Peringatan dini tersebut menerangkan bahwa akan terjadi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Sumbar, dari November 2025 hingga Desember 2025.

Baca juga: Lautan Sampah Tutupi Pasir di Pantai Muaro Lasak Padang, Picu Bau Tak Sedap dan Gangguan Kenyamanan

Jubir BPBD Sumbar, Ilham Wahab, mengatakan tujuh kabupaten dan kota yang terdampak bencana hidrometeorologi antara lain, Kota Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Kota Pariaman dan Kabupaten Solok.

“Bencana yang banyak terjadi di tujuh daerah itu, banjir bandang, banjir genangan, angin kencang dan tanah longsor,” ujarnya.

Daerah yang paling parah terdampak, merupakan Padang Pariaman, sebanyak ratusan unit rumah terendam, ratusan masyarakat mengungsi.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved