Cuaca Ekstrem di Sumbar

Tujuh Daerah Terdampak Banjir, Sumbar Tetapkan Status Siaga Bencana Hingga Desember 2025

Pemprov Sumbar menetapkan status darurat bencana hingga Desember 2025, sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG beberapa waktu lalu.

|
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/BPBD Sumbar
STATUS SIAGA BENCANA- Jubir BPBD Sumbar, Ilham Wahab, Senin (24/11/2025). Pemprov Sumbar menetapkan status darurat bencana hingga Desember 2025, sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG beberapa waktu lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Sebanyak tujuh kabupaten dan kota di Sumatera Barat, terdampak bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.
  • Pemprov Sumbar menetapkan status darurat bencana hingga Desember 2025, sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG.
  • Daerah yang paling parah terdampak, merupakan Padang Pariaman, sebanyak ratusan unit rumah terendam, ratusan masyarakat mengungsi.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - BPBD Sumbar, mendata sebanyak tujuh dari 19 kabupaten dan Kota terdampak bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal November 2025, Senin (24/11/2025).

Akibat dari situasi ini, Pemprov Sumbar menetapkan status darurat bencana hingga Desember 2025, sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG beberapa waktu lalu.

Peringatan dini tersebut menerangkan bahwa akan terjadi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Sumbar, dari November 2025 hingga Desember 2025.

Baca juga: Sungai Batang Sitanang Agam Meluap, Satu Sekolah Ikut Terdampak di Jorong Gantiang

BANJIR PADANG PARIAMAN- Banjir masih merendam pemukiman warga di Korong Kasai, Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Senin (24/11/2025).
BANJIR PADANG PARIAMAN- Banjir masih merendam pemukiman warga di Korong Kasai, Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Senin (24/11/2025). (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Jubir BPBD Sumbar, Ilham Wahab, mengatakan tujuh kabupaten dan kota yang terdampak bencana hidrometeorologi antara lain, Kota Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Kota Pariaman dan Kabupaten Solok.

“Bencana yang banyak terjadi di tujuh daerah itu, banjir bandang, banjir genangan, angin kencang dan tanah longsor,” ujarnya.

Daerah yang paling parah terdampak, merupakan Padang Pariaman, sebanyak ratusan unit rumah terendam, ratusan masyarakat mengungsi.

Bahkan, sejumlah fasilitas umum juga rusak, seperti jalan, jembatan, irigasi hingga sekolah.

Baca juga: Warga Bukit Peti-Peti Padang Resah, Jalan Amblas Dikhawatirkan Picu Longsor dan Mengancam Rumahnya

“Kerugian akibat bencana di Padang Pariaman mencapai Rp4 miliar,” ujarnya.

Dampak banjir yang cukup signifikan juga terasa di Pesisir Selatan, karena ada jalan nasional yang terendam banjir.

Hanya saja data yang diterima BPBD Sumbar masih bersifat sementara, sehingga jumlah kerusakan dan warga terdampak masih belum bisa disampaikan. 

Baca juga: Air Tak Kunjung Surut, Warga Terdampak Banjir di Korong Kasai Padang Pariaman Butuh Bantuan Logistik

BPBD Sumbar, mengimbau agar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan lahan curam untuk tetap waspada.

“Kondisi terkini hampir seluruh wilayah di Sumbar terpapar hujan, jadi masyarakat harus tetap waspada,” tuturnya. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved