Cuaca Ekstrem di Sumbar

Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem dan Peningkatan Curah Hujan di Sumbar hingga November 2025

Menurut Desindra, seluruh wilayah Sumbar saat ini telah memasuki awal musim penghujan, di mana pertumbuhan awan hujan berlangsung intensif. 

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
PRAKIRAAN CUACA PADANG - Cuaca berawan terlihat di langit Padang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mengingatkan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. BMKG memprediksi bahwa curah hujan di Sumbar akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada November 2025. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau mengingatkan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Peringatan ini disampaikan menyusul peristiwa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Solok, Minggu sore (5/10/2025), yang mengakibatkan sejumlah rumah warga dan bangunan perkantoran mengalami kerusakan.

Kepala BMKG Stasiun Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, mengatakan kejadian serupa masih berpotensi terjadi karena aktivitas awan cumulonimbus (Cb) di wilayah Sumbar masih cukup tinggi.

“Kejadian angin kencang di Solok kemarin itu dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif yang masif, khususnya awan cumulonimbus. Awan ini bisa menimbulkan hujan deras, petir, dan angin kencang berdurasi singkat,” kata Desindra kepada TribunPadang.com, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Ketua DPRD Padang Minta SPPG Kurangi Porsi Masakan MBG, Cegah Tragedi Keracunan di Agam

Menurut Desindra, seluruh wilayah Sumbar saat ini telah memasuki awal musim penghujan, di mana pertumbuhan awan hujan berlangsung intensif. 

Ditambah lagi, adanya pola konvergensi atau belokan angin di wilayah barat Sumatera memperbesar potensi pembentukan awan hujan tebal.

“Sumatera Barat saat ini memasuki masa aktif musim penghujan. Kondisi atmosfer yang lembab, suhu laut hangat, dan adanya konvergensi angin membuat awan hujan cepat tumbuh,” jelasnya.

Desindra mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di kawasan terbuka.

Cuaca ekstrem dapat muncul secara tiba-tiba, bahkan di daerah yang sebelumnya tampak cerah.

Baca juga: Kesaksian Putra saat Hujan Badai Terjang Kota Solok, Menerbangkan Atap Kios Pangkas Rambut Miliknya

“Waspadai potensi genangan air dan jalan licin saat hujan deras. Jika terdengar petir atau merasakan hembusan angin kencang mendadak, segera cari tempat aman dan hindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau tiang listrik,” tegasnya.

BMKG memprediksi bahwa curah hujan di Sumbar akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada November 2025.

Masyarakat diharapkan terus memantau peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG melalui berbagai kanal resmi.

“Masyarakat bisa memperbarui informasi peringatan dini tiga jam sebelumnya melalui situs BMKG, aplikasi InfoBMKG, dan media sosial resmi BMKG Minangkabau,” tutup Desindra. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved