Cuaca Ekstrem di Sumbar

Angin Kencang Seperti di Solok Berpotensi Terjadi di Seluruh Wilayah Sumbar, BMKG Ingatkan Waspada

Fenomena seperti yang terjadi di Kota Solok pada Minggu (5/10/2025) berpeluang muncul di wilayah lain di Sumatera Barat.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi
DAMPAK ANGIN KENCANG- Penampakan kondisi bangunan pangkas rambut yang mengalami kerusakan akibat hujan disertai angin kencang di Jalan Lubuk Sikarah, Sinapa Piliang, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat, Senin (6/10/2025). BMKG Minangkabau Sumbar mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi angin kencang di sejumlah daerah. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Sumatera Barat (Sumbar) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi angin kencang di sejumlah daerah.

Fenomena seperti yang terjadi di Kota Solok pada Minggu (5/10/2025) berpeluang muncul di wilayah lain di Sumatera Barat.

Kepala Stasiun BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan angin kencang di Solok dipicu oleh pertumbuhan awan cumulonimbus yang masif.

Aktivitas awan tersebut masih tinggi di wilayah Sumbar, sehingga potensi cuaca ekstrem seperti hujan deras dan petir masih bisa terjadi.

“Kejadian angin kencang di Solok kemarin itu dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif yang masif, khususnya awan cumulonimbus. Awan ini bisa menimbulkan hujan deras, petir, dan angin kencang berdurasi singkat,” kata Desindra kepada TribunPadang.com, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Pemuda Lumajang olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan

Menurut Desindra, seluruh wilayah Sumbar saat ini telah memasuki awal musim penghujan, di mana pertumbuhan awan hujan berlangsung intensif. 

Ditambah lagi, adanya pola konvergensi atau belokan angin di wilayah barat Sumatera memperbesar potensi pembentukan awan hujan tebal.

“Sumatera Barat saat ini memasuki masa aktif musim penghujan. Kondisi atmosfer yang lembab, suhu laut hangat, dan adanya konvergensi angin membuat awan hujan cepat tumbuh,” jelasnya.

Desindra mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di kawasan terbuka. Cuaca ekstrem dapat muncul secara tiba-tiba, bahkan di daerah yang sebelumnya tampak cerah.

“Waspadai potensi genangan air dan jalan licin saat hujan deras. Jika terdengar petir atau merasakan hembusan angin kencang mendadak, segera cari tempat aman dan hindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau tiang listrik,” tegasnya.

Baca juga: Kemenekraf Siap Bersinergi untuk Memajukan Ekonomi Kreatif

BMKG memprediksi bahwa curah hujan di Sumbar akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada November 2025. Masyarakat diharapkan terus memantau peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG melalui berbagai kanal resmi.

“Masyarakat bisa memperbarui informasi peringatan dini tiga jam sebelumnya melalui situs BMKG, aplikasi InfoBMKG, dan media sosial resmi BMKG Minangkabau,” tutup Desindra.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved