Pemprov Sumbar
Mahyeldi Buka Workshop IORA, Tegaskan Komitmen Sumbar Perkuat Biosecurity Perikanan
Gubernur Sumbar membuka Workshop IORA on Strengthening Biosecurity Practices in Inland Aquaculture yang digelar di Padang, Rabu (19/11/2025).
GUBERNUR Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah membuka Workshop IORA on Strengthening Biosecurity Practices in Inland Aquaculture yang digelar di Hotel Santika Premiere Padang, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan negara anggota Indian Ocean Rim Association (IORA), Kemlu RI, KKP, kepala daerah se-Sumbar, serta mitra internasional.
Mahyeldi menyebut kehadiran IORA di Sumbar sebagai kehormatan sekaligus momentum memperkuat ketahanan pangan, keberlanjutan ekosistem, dan kerja sama internasional di bidang perikanan.
“Kehadiran IORA mencerminkan komitmen kita bersama memperkuat kerja sama regional menuju budidaya perikanan yang berkelanjutan,” ujar Mahyeldi.
Menurutnya, kawasan Samudra Hindia memiliki potensi besar namun menghadapi tantangan seperti penangkapan ikan berlebih, perubahan iklim, hingga degradasi ekosistem. Karena itu, kolaborasi internasional sangat dibutuhkan untuk membangun ekonomi biru yang inklusif.
Baca juga: Pemprov Sumbar Raih Bhumandala Award 2025 Berkat Inovasi Pengawasan Tata Ruang
Mahyeldi juga menegaskan bahwa Sumbar memiliki potensi perikanan yang kuat. Produksi ikan nila mencapai 236 ribu ton pada 2024, sementara komoditas laut seperti tuna dan lobster telah menjadi unggulan ekspor.
Budidaya ikan garing berbasis kearifan lokal (lubuk larangan) dan pengembangan kerapu, lobster, serta rumput laut juga terus diperluas.
Ia menyampaikan enam fokus Sumbar untuk mendukung ekonomi biru, mulai dari penguatan kerja sama Samudra Hindia, pengembangan teknologi pengolahan berbasis biosecurity, hingga menjadikan Sumbar sebagai pusat inovasi dan pelatihan perikanan antar-negara IORA.
“Kami berharap workshop ini menghasilkan praktik terbaik biosecurity yang bisa diadaptasi seluruh negara anggota,” kata Mahyeldi.
Sekretaris IORA, Stephanie Johanes menekankan bahwa akuakultur adalah sektor pangan yang tumbuh paling cepat di dunia, namun rentan terhadap wabah penyakit yang mengancam ketahanan pangan.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi: Program ADEM Wujud Pemerataan Pendidikan Daerah 3T
Ia menilai workshop ini sangat strategis untuk berbagi pengalaman, memperkuat kapasitas teknis, dan membangun kolaborasi regional.
“Hasil workshop harus melahirkan rekomendasi konkret yang memperkuat sistem biosekuriti akuakultur di seluruh negara anggota,” tegas Stephanie.
Workshop ini menjadi bagian dari implementasi Work Plan Blue Economy IORA 2024–2027 dan diharapkan memperkuat komitmen negara anggota dalam menghadapi tantangan sektor perikanan di kawasan Samudra Hindia. (adpsb/nov/rls)
| Gubernur Mahyeldi: Program ADEM Wujud Pemerataan Pendidikan Daerah 3T |
|
|---|
| Pengurus PARMUSI Sumbar Dilantik, Gubernur Ajak Perkuat Dakwah hingga Pelosok |
|
|---|
| Pemprov Sumbar Raih Bhumandala Award 2025 Berkat Inovasi Pengawasan Tata Ruang |
|
|---|
| Pembukaan Konferensi Wakaf Internasional di Padang Meriah, Ribuan Peserta Hadir |
|
|---|
| Gubernur Mahyeldi Sambut Peserta Konferensi Wakaf Internasional 2025 |
|
|---|
