Kabupaten Pesisir Selatan
BMKG Sebut Potensi Banjir Rob di Pesisir Sumbar 18–21 November 2025, Dipicu Fenomena Bulan Baru
Prediksi pasang maksimum pada periode tersebut mencapai 1,3 hingga 1,4 meter, terutama pada rentang waktu pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
Ringkasan Berita:
- BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur mengeluarkan peringatan potensi banjir rob yang dapat terjadi di wilayah pesisir Sumatera Barat dan Kepulauan Mentawai pada periode 18 sampai 21 November 2025 mendatang.
- Sepanjang 18 sampai 21 November 2025, wilayah pesisir Sumbar dan Mentawai diprediksi mengalami cuaca yang cenderung basah.
- Selain itu, prediksi pasang maksimum pada periode tersebut mencapai 1,3 hingga 1,4 meter, terutama pada rentang waktu pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Teluk Bayur mengeluarkan peringatan potensi banjir rob yang dapat terjadi di wilayah pesisir Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepulauan Mentawai pada periode 18 sampai 21 November 2025 mendatang.
Potensi tersebut berkaitan dengan fenomena astronomi Bulan Baru yang jatuh pada 20 November 2025.
Koordinator Bidang Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur, Budi Iman Samiaji, menjelaskan bahwa Bulan Baru merupakan fenomena astronomi yang dapat meningkatkan tinggi pasang air laut dibanding biasanya.
“Pada tanggal 20 November 2025 terjadi peristiwa astronomi biasa yaitu Bulan Baru, yang berpotensi menyebabkan pasang air laut lebih tinggi dari biasanya,” ujar Budi Iman Samiaji kepada TribunPadang.com, Senin (17/11/2025).
Baca juga: 4 BERITA POPULER PADANG: Cuaca Buruk Picu Banjir Rob, Nelayan Tak Melaut dan Harga Ikan Jadi Mahal
Budi menerangkan bahwa sepanjang 18 sampai 21 November 2025, wilayah pesisir Sumbar dan Mentawai diprediksi mengalami cuaca yang cenderung basah.
BMKG memprakirakan adanya hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai angin di wilayah perairan kedua daerah tersebut.
Selain itu, prediksi pasang maksimum pada periode tersebut mencapai 1,3 hingga 1,4 meter, terutama pada rentang waktu pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.
“Potensi hujan sedang dan angin diperkirakan terjadi di wilayah perairan Sumbar dan Mentawai. Pasang maksimum sendiri diprediksi berada di kisaran 1,3 sampai 1,4 meter,” jelasnya.
Baca juga: Pemerintah Diminta Normalisasi Sungai Atasi Banjir Rob di Kota Padang, Ancaman Bisa Makin Parah
BMKG menilai bahwa kombinasi antara pasang tinggi dan potensi hujan sedang dapat memicu terjadinya banjir rob di sejumlah kawasan pesisir. Namun, dampaknya diperkirakan tidak akan signifikan.
“Dari paparan tersebut, potensi banjir rob berpotensi terjadi di wilayah pesisir pantai Sumbar dan Mentawai, namun tidak berdampak signifikan,” kata Budi.
Meski demikian, masyarakat tetap diminta berhati-hati dan mewaspadai kemungkinan kenaikan air laut, terutama pada sore hingga malam hari.
Budi mengimbau masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di kawasan pesisir agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ketinggian banjir rob.
“Diharapkan masyarakat di pesisir pantai tetap waspada. Potensi banjir rob memang ada di wilayah pesisir Sumbar dan Mentawai, meskipun berdampak tidak signifikan,” tutupnya. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)
| Polres Pesisir Selatan Turun ke Lapangan Usut Dugaan Perambahan Hutan di Inderapura Selatan |
|
|---|
| Siswi SMP 1 Painan Tenggelam Saat Hiking di Bayang Pesisir Selatan, Korban Ditemukan Meninggal Dunia |
|
|---|
| Polisi Tangkap Pemuda Pencuri Laptop dan Ponsel di Pesisir Selatan, Barang Dijual Rp600 Ribu |
|
|---|
| Dua Pria Terduga Maling Sapi Ditangkap Polisi di Lengayang Pessel, Aksi Ketahuan Saat Mobil Mogok |
|
|---|
| Polsek Lengayang akan Telusuri Lokasi Penampakan Dua Ekor Buaya di Sungai Nagari Lakitan Pessel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/banjir-rob-di-kawasan-rt-04rw-04-kelurahan-rimbo-kaluang.jpg)