International Waqf Conference di Padang

Hadir Konferensi di Padang, Pimpinan Ponpes Gontor Minta Bahas Wakaf Produktif Jangan Cuma di Podium

Pimpinan Pondok Pesantren Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, meminta semua pihak mengerjakan praktik wakaf produktif bersama-sama.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
INTERNASIONAL WAQF CONFERENCE: Pimpinan Pondok Pesantren Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal saat memberikan keterangan pada Internasional Waqf Conference di Hotel Truntum, Kota Padang, Sabtu (15/11/2025). KH Hasan ingatkan pembicaraan mengenai waqaf jangan hanya tinggal di podium, tapi harus dikerjakan bersama. 

Ringkasan Berita:
  • KH Hasan Abdullah Sahal tekan pelaksanaan waqaf harus nyata, bukan hanya dibahas di podium.
  • Internasional Waqf Conference di Padang diikuti 1.000 peserta dari enam negara.
  • Mahyeldi sebut Minangkabau punya sejarah panjang dalam praktik wakaf.
  • Konferensi hadirkan 28 pembicara nasional dan internasional.
  • Empat tema utama fokus pada penguatan dan penerapan wakaf produktif.

 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pimpinan Pondok Pesantren Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, meminta semua pihak mengerjakan praktik wakaf produktif bersama-sama.

Dia mewanti-wanti agar pembahasan mengenai wakaf tidak berhenti hanya di podium konferensi ataupun di rak-rak perpustakaan.

Internasional Waqf Conference berlangsung di Hotel Truntum, Kota Padang pada Sabtu hingga Minggu (15-16/11/2025) mendatang.

Kegiatan itu dihadiri oleh enam negara dan dihadiri oleh 1.000 peserta dengan puluhan pembicara, termasuk Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 dan Menteri Agama RI.

Dalam keterangannya, Pimpinan Ponpes Gontor itu mengingatkan bahwa pembicaraan mengenai waqaf, jangan sampai tinggal di podium saja, namun harus dikerjakan.

Baca juga: Cuaca Sumbar Malam Minggu Berpotensi Hujan, BMKG Rilis Prakiraan 15 November 2025

"Jangan hanya ditinggalkan saja di rak-rak perpusatakaan, podium atau di mic yang diteriakan," ungkapnya, Sabtu (15/11/2025).

KH Hasan menyebut, waqaf atau sedekah jariyah merupakan legacy atau warisan yamg harus dikerjakam bersama.

"Maunya di rumah, di lapangan, di kantor-kantor, ini yang kita kerjakan, ini adalah suatu legacy," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyebut minangkabau memiliki perjalanan panjang dalam praktek Wakaf.

Baca juga: Hadiri Konferensi di Padang, Ma’ruf Amin Ungkap Waqaf Berpotensi Atasi Kemiskinan Indonesia

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mahyeldi saat memberikan sambutan pada kegiatan Internasional Waqf Conference di Hotel Truntum, Kota Padang, Sabtu (15/11/2025).

Mahyeldi mengatakan, Sumbar memiliki perjalanan panjang dalam praktek wakar, bahkan sejak masa surau dan pesantren.

"Masyarakat Minangkabau telah terbiasa berwakaf untuk kepentingan ilmu dan kemaslahatan umum," ungkapnya.

Kata Mahyeldi, prinsip tersebut adalah kekuatan moral yang kini ingin dibangkitkan kembali.

"Tentunya dalam bentuk yang lebih modern, inovatif dan produktif," sebutnya.

Baca juga: Ma’ruf Amin Tegaskan Wakaf Bisa Dorong Ekonomi Berkelanjutan, Bisa Investasi Secara Global

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved