BERITA POPULER SUMBAR

3 Berita Populer Sumbar: Dua Nelayan Hilang Kontak, 15 Bonggol Bunga Rafflesia, CCTV Laka Maut

Berikut 3 berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Editor: Mona Triana
Dokumentasi/Kantor SAR Mentawai
NELAYAN HILANG KONTAK- Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai melaksanakan operasi SAR terhadap dua orang nelayan yang dilaporkan hilang kontak di perairan Buriai, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Jumat (7/11/2025). 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut 3 berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Buriai Mentawai Berhasil Kembali dengan Selamat.

Kemudian berita Pemuda Pintu Kabun Bukittinggi Temukan 15 Bonggol Bunga Rafflesia saat Berburu Babi.

Selanjutnya berita Polres Pariaman Telusuri CCTV untuk Ungkap Laka Maut Misterius di Mangguang.

Baca berita selengkapnya:

1.Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai melaksanakan operasi SAR terhadap dua orang nelayan yang dilaporkan hilang kontak di perairan Buriai, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Jumat (7/11/2025).

Kedua nelayan tersebut diketahui bernama Jaswir Sababalan (32) dan Ruli (80) yang tak kunjung kembali sejak berangkat melaut pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca juga: 3 Berita Populer Padang: Tiga Rumah di Air Manis Rusak dan Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon

Nelayan tersebut berangkat melaut dengan menggunakan longboat bermesin 5 PK berwarna biru untuk mencari ikan di perairan Buriai.

Karena tidak kunjung kembali, hal itu membuat pihak keluarga merasa khawatir dan melaporkannya ke Kantor SAR Mentawai.

Kemudian dilakukan pencarian secara bersama-sama, dan saat ini kedua nelayan tersebut telah terhasil ditemukan dengan kondisi selamat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Rudi, membenarkan bahwasanya kedua nelayan yang dilaporkan hilang kontak tersebut sudah berhasil ditemukan dengan kondisi selamat.

"Kedua nelayan tersebut akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan telah kembali ke pelabuhan nelayan Masabuk," kata Rudi.

Baca juga: Wacana Pembentukan Perkumpulan Agam-Bukittinggi Nasional yang Digagas Perantau Sumsel Dapat Dukungan

Ia mengatakan, informasi adanya nelayan hilang kontak ini dilaporkan oleh warga bernama Yori febrina pada Jumat (7/11/2025) pada pukul 10.45 WIB.

Kedua berangkat melaut pada Sabtu, yang lalu. Keduanya diketahui membawa perbekalan untuk empat hari, namun tak kunjung kembali, sehingga keluarga melapor ke pihak Basarnas Mentawai.

Menerima laporan tersebut, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian pada pukul 11.15 WIB menggunakan KN SAR Ramawijaya 240, dengan estimasi waktu tempuh sekitar tujuh jam dari Dermaga Tua Pejat.

Cuaca di lokasi dilaporkan hujan, dengan kecepatan angin 5–10 knots dan gelombang setinggi 1–1,7 meter.

"Sekitar pukul 13.45 WIB, tim menerima kabar gembira bahwa kedua survivor telah kembali dengan selamat di Pelabuhan Nelayan Masabuk," katanya.

Petugas segera melakukan konfirmasi langsung kepada pihak keluarga untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, dan pada pukul 13.50 WIB dinyatakan benar bahwa keduanya telah tiba dengan selamat.

Setelah dipastikan, KN SAR Ramawijaya 240 kembali menuju Dermaga Tua Pejat dan tiba sekitar pukul 17.30 WIB untuk melakukan debriefing dan evaluasi operasi.

Operasi SAR ini melibatkan unsur gabungan dari Basarnas Mentawai, TNI AL, dan Polair Polres Kepulauan Mentawai.

Setelah memastikan kondisi seluruh korban aman, operasi resmi dinyatakan selesai dan ditutup pada pukul 17.50 WIB.

“Kami bersyukur kedua nelayan dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan yang telah bergerak cepat dan sigap dalam operasi kali ini," jelasnya.

Rudi mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca dan menyiapkan alat komunikasi darurat sebelum melaut demi keselamatan bersama.

Dengan selesainya operasi ini, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing, dan kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih atas kerja sama seluruh pihak.

Baca juga: Hotel Santika Premiere Padang Jadi Tempat Evakuasi Sementara saat Simulasi Bencana

2.Sebanyak 15 bonggol atau calon bunga Rafflesia tersebar di sekitar kawasan Kelurahan Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (7/11/2025).

Belasan bonggol berukuran kecil tersebut tersebar di sekitar lokasi mekarnya individu Bunga Rafflesia Arnoldi di Kelurahan Pintu Kabun.

Lokasinya berjarak 15 menit dari objek wisata Panorama Baru, Kota Bukittinggi.

Sekretaris pemuda, Jimi mengatakan setidaknya terdapat sebanyak 15 bonggol di sekitar mekarnya individu bunga Rafflesia Arnoldi.

"Setelah dibersihkan di sekitar lokasi, terdapat 15 bibit (bonggol) kecil di sana," ungkapnya saat memberikan keterangan di lokasi.

Ia melanjutkan, lokasi tumbuhnya bibit tersebut juga sudah dibersihkan oleh pihaknya, agar tidak terinjak saat masyarakat melewati kawasan tersebut.

"Tadi kami sudah membersihkan, dan ditandai, agar tidak terinjak," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, individu bunga Rafflesia Arnoldi mekar di Kelurahan Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Jumat (7/11/2025).

Pantauan TribunPadang.com di lapangan, individu bunga Rafflesia Arlondi berlokasi di Ngarai Sianok, dengan menuruni jalan setapak dari objek wisata Panorama Baru.

Objek wisata Panorama Baru sendiri berlokasi sekitar 6,9 kilometer dari Pusat Kota Bukittinggi.

Sementara, jika berkendara menggunakan mobil diperkirakan sekitar 17 menit.

Lalu, dari objek wisata Panorama Baru, terdapat sebuah jalan setapak yang berlokasi di samping sebuah warung kelontong di objek wisata tersebut.

Jalan setapak tersebut dibentuk seperti tangga, agar memudahkan saat mendaki.

Perjalanan menuju lokasi bunga Rafflesia Arnoldi sendiri menghabiskan waktu sekitar 15 menit.

Jalan setapaknya berbelok dan menurun jika dari objek wisata Panorama Baru.

Sebaliknya, dari lokasi Arnoldi kembali ke Panorama Baru, perjalanannya harus menanjak.

Sekretaris pemuda, Jimi mengatakan pihaknya menemukan bunga tersebut pada Selasa (28/10/2025) lalu.

"Kami menemukannya pada Selasa minggu lalu, saat hendak berburu babi," pungkasnya.

Ia menceritakan, saat itu para pemuda setempat hendak berburu babi, lalu melihat bunga Rafflesia Arnoldi mekar di lokasi tersebut.

"Awal kami menemukan, terdapat satu bunga Rafflesia Arnoldi, lalu kami tandai dan membersihkan area sekitar penemuan," pungkasnya.

Kemudian ujar Jimi, pihaknya lalu mencari bibit lainnya dan menemukan sekitar 15.

"Bibit yang ditemukan sudah kita tandai, untuk antisipasi terinjak," ujarnya.

Kendati demikian kata Jimi, terdapat tiga bunga Rafflesia Arnoldi yang sudah layu di lokasi tersebut.

"Sebanyak bunga sudah layu, lokasinya berdekatan," terangnya.

"Sementara diameter bunga yang mekar diperkirakan 80 sampai 85 sentimeter," sambungnya.

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lokasi, tampak bunga Rafflesia Arnoldi berwarna orange ke merah-merahan dengan bintik-bintik khas di kelopaknya.

Namun ada salah satu kelopak yang hancur, akibat tertimpa oleh pohon.

3.Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pariaman melakukan pengecekan kamera CCTV untuk mengungkap kasus kecelakaan misterius yang menewaskan ayah dua anak di Mangguang, Kota Pariaman, Jumat (7/11/2025).

Satlantas adalah unit kepolisian yang bertugas menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

Kasat Lantas Iptu Riadi, menerangkan, dugaan pihaknya kejadian tersebut bukanlah kecelakaan tunggal.

Ia melihat ada indikasi tabrakan antara pengendara motor dan kendara lain yang masih dalam penyelidikan pihaknya.

“Sekarang kami masih coba mengecek sejumlah CCTV yang mungkin kemarin belum kami data,” ujarnya.

Kasat berharap kasus ini bisa terungkap sesuai dengan prosedur yang ada.

Saat ini pihaknya melakukan upaya ekstra untuk mengungkap kasus kecelakaan yang terjadi pada Kamis (6/11/2025).

Iptu Riadi menjelaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah prosedur mulai dari mendatangi tempat kejadian, gelar kejadian dan mengumpulkan keterangan saksi.

Hanya saja, kecelakaan ini terjadi berkisar pukul 05.00 WIB hingga 05.30 WIB, saat kondisi arus lalu lintas masih sepi dan aktivitas masyarakat belum masif.

Alhasil keterangan dari saksi hanya berkisar menemukan jenazah korban berinisial S (58) sudah dalam kondisi tergeletak tak sadarkan diri di atas jembatan Mangguang sebelah kendaraannya.

“Keterangan saksi sudah kami kumpulkan, sekarang kami masih terus berupaya mengumpulkan rekaman CCTV dalam durasi perkiraan kecelakaan,” ujarnya.

Rekaman CCTV ini menurut Riadi di sepanjang lokasi kejadian sangat minim, sehingga pihaknya harus bekerja lebih ekstra.

Rekaman CCTV yang berhasil diperoleh pihaknya, masih berjarak cukup jauh dari lokasi kejadian dan belum memberi bukti kuat penyebab kecelakaan.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan di Mangguang Pariaman menewaskan seorang pengendara Yamaha Mio pada Kamis (6/11/2025) dini hari.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di atas jembatan kawasan Mangguang, Kota Pariaman, menurut keterangan sejumlah saksi yang mendengar suara tabrakan.

Kasat Lantas Polres Pariaman Iptu Riadi, mengatakan dugaan sementara pihaknya, kecelakaan ini merupakan tabrak lari.

Hal ini ia sampaikan berdasarkan data saksi dan kondisi tempat kejadian perkara.

“Pengendara ini kondisinya, terjatuh di tengah jembatan dekat dengan motornya,” ujarnya.

Posisi terakhir pengendara ini menurut Kasat terindikasi kecelakaan bukan kecelakaan tunggal.

Kasat menilai, kalau kecelakaan tunggal pasti kondisi pengendara terlebih dahulu menabrak trotoar jalan.

Kronologis kecelakaan ini terjadi, melihat dari arah kendaraan melintas dari Naras menuju Simpang Apar.

“Sesampai di TKP persisnya di atas jembatan, pengendara sudah ditemukan dalam kondisi rebah dan tidak sadarkan diri,” ujarnya.

Korban baru dievakuasi masyarakat saat matahari mulai muncul ke RSUD Kota Pariaman, namun kondisinya sudah meninggal dunia.

Saat ini jenazah korban menurut Kasat sudah sampai ke rumah duka untuk proses pemakaman.

Pihak kepolisian mengaku akan coba mengungkap penyebab kejadian ini, mulai dari mengumpulkan bukti baik dari cctv maupun keterangan masyarakat

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved